Chapter 23

42 4 0
                                    

"Dokter, cari saya?" Ella terkejut ketika departemen psikologi gempar karena dokter tampan yang mencari dirinya. Ia tidak tahu harus bagaimana, karena yang ia ingat kesan pertama yang ia tinggalkan kepada dokter di depannya sangat tidak baik.

Ingatkan baik-baik bahwa senyum dokter di depannya ini sangat indah. Ia hampir saja pingsan kalau tidak ingat mereka masih berada di Rumah sakit. "Aku pikir, Dokter Sam sudah meminta ijin kepada Dokter Renata bahwa aku ingin meminjam salah satu dokternya untk menjadi tour guide-ku hari ini."

Rasanya Ella ingin menangis saat ini. bagaimana tidak? Ia akan berjalan berdua bersama Dokter Calixte? Ijinkan Ella berterima kasih kepada Tuhan walaupun ia tidak pernah datang ke Gereja.

"Jadi, bagaimana Dok?" suara Harziq menyadarkan Ella dari lamunannya.

Ella tidak berani menatap matanya Harziq yang sedang menatap dirinya, "Y-ya?"

"Bagaimana bisa? Ah, maksudku mengapa tidak bersama Key saja? Ah maksudku Dokter Key." Ella tidak bisa menhindari kegugupannya kali ini.

Harziq terkekeh geli melihat tingkah sahabatnya Killa tersebut, "Dia sedang berada di Rumah sakit. Dan ia menyarankanmu untuk menjadi tour guide-ku karena aku sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Dok." Jelas Harziq yang diangguki oleh Ella.

Jadi ini hadiah yang Key katakan?!

Ella berjanji kepada dirinya sendiri akan membuat Killa membayar apa yang ia lakukan padanya kali ini. ia tidak bisa lama-lama bersama dokter tampan ini, atau ia akan menjadi debu.

"Jadi bagaimana, Dokter Feidlhim?" Ella menatap Harziq yang tengah tersenyum.

"Ah, ya. Mari dokter, darimana saya harus jelaskan ya?" Ella menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia bingung sangat bingung saat ini.

Memang ia yang menyarankan ide ini kepada Killa, tapi kan tujuannya untuk melihat Jean William. Bagaimana ia melihat Jean William? Bagaimana caranya ia membujuk Dokter Calixte untuk mampir ke tempat Jean William?! Ia akan memaki Killa ketika ia sudah pulang nanti.

"Dok? Kau baik-baik saja? Kulihat sedari tadi kau tidak fokus."

Bagaimana aku fokus, kalau kau berada di sampingku, Dokter?!? Maki Ella dalam hati.

Ella menarik nafasnya dalam sebelum memulai, "Jadi, ini adalah departemen Psikologi. Yah, departemen psikologi memiliki gedung yang berbeda dari departemen yang lain. Lalu ..."

Mereka berjalan bersama dengan Ella yang terus berceloteh tentang Rumah sakit tempat mereka bekerja. Dan tanpa mereka sadari, mereka sudah berada di lantai ruang rawat inap VIP dan VVIP. Ella menatap Harziq dan mempesilahkannya berjalan keluar dari lift.

"Mari aku kenalkan beberapa perawat yang bekerja di bagian VIP dan VVIP ini." Harziq mengangguk dan mengikuti Ella dari belakang.

"Yang ini namanya Mrs. Eve, dia adalah kepala perawat di Rumah sakit ini. jadi, kalau kau ada keperluan apapun, silahkan tanya saja kepadanya." Jelas Ella sambil menunjuk sopan Mrs. Eve.

Ketika mereka ingin kembali untuk masuk ke dalam lift. Harziq segera menghentikan langkahnya dengan memegang lengannya. Ella sangat terkejut melihatnya.

"Ah, Dokter. Aku ingat, aku ingin mengunjungi salah satu juniorku di lantai ini. bisakah kau menemaniku?" tanya Harziq ketika Ella hendak membalikkan badannya menghadapnya.

Ella mengangguk, bagaimanapun ia tidak bisa menolak karena tidak sopan bukan? Padahal Ella ingin segera pergi dan menelepon sahabatnya yang membuat dirinya hampir mati muda.

Ella mengikuti Harziq dari belakang dan berjalan di lorong yang sudah sangat ia hapal di luar kepala. Ini adalah lorong yang menuju kamarnya Jean William?! Diujung sana Ella melihat laki-laki asing yang sangat tampan.

Ananta Killaputri [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang