Chapter 33

24 2 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam dan Ryeon sudah memastikan bahwa Killa sudah tertidur di kamarnya. Ia berjalan menuruni tangga dengan sangat pelan takut sedikit saja ia salah bergerak, maka nyawanya tiada.

Ryeon menghembuskan napasnya lelah, ia tidak pernah bertindak layaknya maling atau tahanan yang ingin melarikan diri di Apartemennya sendiri. Dan lebih gila lagi, ketika ia berniat kabur ke Netherland saat ini juga.

"Kau ingin pergi jam segini, Yeon?"

Ryeon berjengkit kaget dan mengusap dadanya lembut. Suara Killa membuat dirinya seketika mengumpati perempuan itu.

"Aku ada urusan mendadak ke Netherland saat ini juga, Na."

Killa mengangkat alisnya, "Oh ya? Urusan apa yang membuatmu harus berangkat dengan mengendap-ngendap di jam segini?" sarkas Killa yang tidak percaya dengan alasan yang menurutnya sangat konyol itu.

Ryeon sekali lagi mengumpati gadis itu, "Urusan ranjang, bodoh!" makinya lirih berharap tidak didengar oleh perempuan yang bertolak pinggang menatapnya tajam.

Ia pun tidak mengerti mengapa ia bisa patuh dan takut kepada perempuan yang lebih muda darinya itu.

"Maafkan Aku."

"Sial!" ia mengurungkan niatnya dan melangkah mengikuti gadisnya yang tengah merajuk.

"Sumpah, aku tidak bermaksud mengataimu, Na. Astaga, Ananta! Kau membuatku frustasi!!"

"Silahkan lanjutkan niatmu yang ingin pergi, Yeon. Aku tidak akan melarangmu."

Ryeon menatap nanar pintu di depannya. Ia tidak menyangka selemah ini di hadapan gadisnya itu. Ryeon menggerang frustasi.

"Keluarlah. Aku tidak jadi pergi malam ini, Ana." Ryeon tersenyum ketika pintu di depannya terbuka perlahan dan menunjukkan kepala gadisnya.

"Serius?" tanya Killa dengan tatapan polosnya yang membuat Ryeon mengumpat dalam hatinya.

Ryeon melebarkan kedua tangannya dan tersenyum, "Aku serius, Na."

Pintu itu terbuka lebar dan gadisnya segera memeluknya. Ryeon memejamkan matanya, mengenyahkan semua pikiran-pikiran nakal yang sudah bersarang di otaknya. Demi apapun, ia akan main solo malam ini.

"Kenapa kau terbangun, hmm? Mimpi buruk?" tanya Ryeon yang masih memeluk Killa dan mengusap lembut rambut panjang gadisnya yang berwarna hitam dan lebat itu.

Killa mendongak, "Kenapa? Kau ingin pergi, kan?" tanya Killa dengan menyipitkan matanya curiga kepada pria yang tengah mendekapnya erat.

"Astaga, kau seperti kekasih yang tengah cemburu kepada kekasihnya yang ingin berselingkuh diam-diam, Na," ucap Ryeon dengan kekehan yang membuat Killa mendengus sebal.

Kruk... Krukk... krukkk...

Killa menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Ryeon, sementara pria itu kembali terkekeh ketika mendengar bunyi perut dari Killa.

"Ah, aku tahu kenapa kamu bangun malam ini. kau lapar, kan? Aku pun lapar." Ryeon menatap nakal Killa yang ada di pelukannya.

Killa menjauhkan tubuhnya dan memukul dada pria itu sebelum pergi ke dapur dengan semburat wajahnya yang memerah. Astaga, Ryeon memang berbeda dari Harzik dan Satria. Pria itu tidak segan menggodanya dan sialnya membuat semburat merah ada di wajahnya.

Ryeon tertawa melihat tingkah Killa, "Untung penahanan diriku padamu sudah terlatih, Na. kalau tidak, aku tidak yakin malam ini kau masih berstatus gadis," ucap Ryeon yang sedetik kemudian tertawa ketika sadara akan pikiran konyolnya.

Ananta Killaputri [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang