Chapter 42

17 2 0
                                    

"Bagaimana kamu ingat hari ulang tahun yang bahkan sudah aku lupakan?"

Ryeon mengusap puncak kepala Killa, "Tentu saja, aku selalu mengingatnya. Aku selalu mengirimimu hadiah pada tanggal itu dan kau akan menerimanya sebulan kemudian? Agar kau tidak mengingat kenangan menyakitkan itu-karena aku tidak ada di sampingmu, tidak ada aku yang akan mencarimu di tempat persembunyianmu."

Killa menatap Ryeon tidak percaya. Ryeon-nya telah kembali-Ryeon yang dulu selalu menjaganya dari jauh kini kembali. Killa menatap jalanan Kota Seoul yang ramai di malam hari-ia menghapus air matanya yang jatuh dan kembali seperti tidak terjadi apa-apa.

"Bukannya orang tua kamu tinggal di Jeju ya, Yeon?"

Ryeon menatap Killa sekilas, "Iya, tapi setiap bulan Oktober mereka selalu berkunjung ke Seoul. Lagipula, Seoul-Jeju bukan perjalanan yang jauh seperti Medan-Jakarta, Na."

Killa menganggukan kepalanya mengerti dan kembali memandang gedung-gedung bertingkat itu. "Aku kangen Indonesia deh, Yeon."

"Nanti kita ke Indonesia ya-kita jenguk Oma sama Eyang, sekalian nengok Mama kamu."

"Kamu mempunyai kepribadian ganda, ya?"

Ryeon menatap Killa dengan satu alis yang terangkat. "Kamu bisa sangat menyebalkan, kamu bisa buat aku kagum, kamu bisa buat aku nangis seharian. Kamu harus diperiksa psikiater deh, Yeon."

Ryeon terkekeh mendengar perkataan konyol Killa. ia tersenyum nakal, "Aku juga bisa buat kamu ingin bercinta dengan aku, Na."

Killa memukul lengan Ryeon yang mengaduh kecil, namun tidak meyembunyikan tawanya. "Kamu tahu satu hal yang aku benci di dunia ini?"

"Apa?"

"Kamu."

Ryeon membelokkan mobilnya sebelum menunjuk dirinya, "Aku?"

"Iya. Sifat menyebalkan kamu itu."

Ryeon kembali tertawa, "Aku tahu, kamu sangat mencintai aku, Na."

"Percaya diri berlebihan terkadang tidak baik Ryeon-nim."

...

...

"Annyeonghaseo, Kang Na-Yeon-nim. Aigoo, ada angin apa Nyonya Kang Na-Yeon yang terhormat menelepon malam-malam?" Ryeon menyapa ibunya yang baru saja meneleponnya.

"Aish, anak ini. kamu mau aku bunuh, hah?! Yeoboo, anakmu yang tidak ingat pulang ini sangat kurang ajar kepada ibunya."

Ryeon tertawa, "Eomma, menantu kesayangmu sedang menatapku dengan tajam. Ah ya, aku sedang dalam perjalanan dan sebentar lagi sampai."

"Nanta, kamu di sana? Kenapa kamu bisa bersama dengan anak nakal itu?"

Ryeon memutar bola matanya malas-ibunya memang tidak pernah berubah-dan Killa terkekeh pelan, "Aku dipaksa Eomma."

Ryeon tidak percaya dengan kata-kata yang dikeluarkan oleh Killa-namun, sedetik kemudian ia menyeringai nakal. "Aku akan menikah dengan Ana, Eomma."

Na-Yeon tertawa ketika mendengar anaknya mengaduh sakit-itu semua berkat kekonyolan mulut Ryeon yang tak pernah tersaring dengan baik. Ia bersumpah, Ryeon adalah manusia paling menyebalkan di dunia.

"Aku siap menikahkan kalian," teriak seorang pria dari seberang sana.

"Nam Hyoeng-ah, apa kamu sudah gila? Tidak boleh berteriak di rumah Eomma!"

Killa dan Ryeon tertawa ketika mendengar pertengkaran ibunya dengan kakaknya yang berusia tiga puluh lima tahun.

"Nam Hyoeng Oppa, saranghae."

Ananta Killaputri [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang