Chapter 45

16 0 0
                                    

"Udara semakin dingin, mau makan ramyeon?"

Killa menoleh ke arah Ryeon yang tengah menatapnya dengan dua tangan di dalam kedua saku jaketnya.

"Nggak berniat pulang? Ini sudah malam, Yeon."

Killa melihat Ryeon yang menyengir menyebalkan, "Nggak mau, kepala aku pusing di rumah terus. Dan ini juga baru jam sembilan malam, Na."

Killa menggeleng pelan dan mengikuti Ryeon yang berjalan menuju mini market yang berada di sekitar sungai Han. Namun, kakinya berhenti ketika mendengar teriakan seseorang dari arah belakang dirinya. Killa segera menoleh dan mendapati seorang ibu hamil yang tengah tergeletak di atas pangkuan suaminya.

Ia tidak sempat memanggil Ryeon dan segera berlari menuju ibu hamil itu berada.

"Can I check her condition?" pria itu menatapnya dengan pandangan tidak mengerti.

Killa mendesah resah karena ia belum terlalu lancar berbahasa Korea. Ia segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Ryeon yang mungkin sedang mencarinya.

"I'm a doctor" kata Killa menunjuk dirinya sendiri berharap pria itu mengerti jika dirinya berniat membantu istrinya.

Tiba-tiba wanita yang tengah hamil itu mengeluarkan isi perutnya ketika Ryeon menjawab teleponnya. Killa segera memeriksa dan menyalakan pengeras suara.

"Kamu bisa ke sini? Ada wanita hamil berusia pertengahan tiga puluhan, pupil matanya tidak bereaksi dan lebar pupil kanannya sekitar empat sampai lima milimeter, tubuh bagian kirinya lumpuh, dan baru saja memuntahkan isi perutnya."

Killa langsung memberi napas buatan, "Ryeon panggil ambulan dan cepat ke sini. Napasnya pendek dan memerlukan intubasi segera—ketubannya sudah pecah dan bayinya harus segera di keluarkan."

Killa menatap pria di depannya dengan gelisah—ia menyatukan tangan pria itu dengan wanita itu supaya di gengam. "Can you hold her hands?"

Tidak lama kemudian, Killa melihat Ryeon yang tengah berlari menuju mereka.

"Sebentar lagi ambulan akan datang."

"Yeon, kita harus segera mengintubasi wanita ini."

Ryeon mengangguk dan tidak lama petugas medis datang membawa peralatan. Killa segera mengambil alat-alat dan melakukan intubasi kepada ibu muda tersebut.

"Aku sudah menjelaskan kepada suaminya. Kamu ikut naik ke ambulan dan aku sudah memberitahu untuk pergi ke rumah sakit Liant. Aku ambil mobil dan menyusul, okey?" Killa mengangguk dan segera mengikuti petugas untuk ikut pergi ke rumah sakit.

Ia bisa melihat wajah pucat pria itu dan ia hanya bisa berharap wanita ini segera mendapatkan pertolongan ketika sampai di rumah sakit.

...

...

Ryeon berlari dan memasuki mobilnya. Ia segera mengendarai mobilnya menuju rumah sakit milik keluarganya. Ia segera menghubungi adik tingkatnya untuk segera menyiapkan ruang operasi.

"Joo Hyuk-ah, beritahu Park Soensaeng bagian Neurosugery untuk bersiap-siap operasi karena ada pasien darurat yang tengah menuju. Wanita berusia pertengahan tiga puluhan, sedang hamil dan mengalami pendarahan intraselebral hipertensif—ah, dan bagian Gynaecology."

Ia segera memacu mobilnya dengan cepat menuju rumah sakit.

*

Ryeon menatap wajah juniornya yang resah—ia tahu seketika ada yang tidak beres.

"Kenapa? Apa pasien wanita hamil itu sudah ditangani?"

Shin Joo Hyuk merupakan seorang dokter bedah penyakit dalam. Ia pikir, ia hanya memberitahu para senior seperti yang dibilang salah satu seniornya itu. Namun, ketika ia menghubungi bagian Gynaecology untuk memeriksa adakah dokter yang bisa segera mengoperasi sesar saat ini juga dan ternyata tidak ada—dan itu membuatnya panik dan resah.

Ananta Killaputri [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang