Chapter 8

49.7K 5.3K 278
                                    

Hai pembaca baru maupun pembaca lamaaa, dimohonkan untuk menekan bintang dibawah, saya selaku Author sangat merasa tertekan melihat jumlah vote berbanding dengan viewers.

Kalian bisa lihat sendiri, tolong berikan vote sebentar untuk cerita ini ya❤.

Happy Reading❤
.
.

Milky hendak turun dari mobil namun terhenti karena kuncinya belum ditekan Harvy.

Ini sudah jam 5 sore dan memang sudah saatnya Milky pulang, tapi yang jadi masalahnya adalah Milky harus ikut Harvy tinggal di Apartemennya.

Karena apa? Ya karena Alki dan Jackob yang memintanya, Jackob? Iya si bajingan itu falling in love pada Milky dan harus bertengkar dengan Alki hanya demi diperhatikan Milky.

Motornya sendiri ditinggalkan di Perusahaan dan Harvy yang mengurus itu.

"Jangan lama-lama" ucap Harvy tenang seraya mengelus kepala Milky, wajahnya datar dan tak ber ekspresi banyak.

Milky merengut sebal.

"Saya gamau tinggal di apartemen bapak, biarin saya tinggal di rumah saya saja kenapa Pak, ya" mohon Milky dengan tatapan memohonnya.

Harvy memandangnya datar, seakan tidak terpengaruh dengan tatapan memohon dari Milky.

Dia imut, tapi sayangnya aku kuat menerima serangan itu.
Celetuk Jackob.

Benar, untuk kali ini aku kuat melawan tatapan itu.
Sahut Jilbert.

"Tidak, sudah cepat kemasi barang kamu" ujar Harvy kemudian menekan kuncinya.

Milky merengut,dengan kesal dia membuka pintu mobil dan hendak membanting pintunya.

Tapi teringat jika mobil itu mahal jadinya Milky menutupnya dengan perlahan.

Dan berjalan menuju pintu rumahnya disertai hentakan kaki yang tersirat emosi di dalamnya.

Harvy tersenyum kecil melihat tingkah Milky, dia melonggarkan dasinya dan menghela nafas lelah.

Tatak antik yucu,punana Ayki tuh.
Celetuk Alki sombong.

Dia bukan milikmu!.
Seru Jackob kesal.

Dia milik kami asal kau tau.
Ujar Judith datar.

Ey,tapi tan yan tatak antik cayang itu Ayki.
Ujar Alki lagi.

Mereka terdiam karena yang bocah gila itu katakan adalah benar, Harvy sedang fokus pada tabletnya guna mendata kembali saham yang masuk.

"Hari ini ada tender ya" gumam Harvy.

Kau saja yang urus, aku tak mau.
Ujar Judith datar.

Yasudah.
Jawab Harvy.

Milky sendiri sudah mengepak barangnya, ya hanya laptop dan beberapa pakaian saja dan selebihnya dia tidak membawa apapun, apalah yang mau Milky bawa selain dirinya.

"Haaah..hidupku tak akan damai setelah ini" gumam Milky kemudian mengunci pintu rumahnya, berbekal 1 koper besar dia berjalan menuju mobil Harvy.

Wajah Milky nampak masam, dia berjalan dengan malas menuju mobil hitam itu.

"Menyebalkan, menyebalkan, menyebal-"

Bruk!

Milky tersandung kakinya sendiri sampai akhirnya dia jatuh ke tanah rerumputan halaman rumahnya, mendesis sebentar dan kemudian berdiri lagi.

My Alter Ceo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang