Hai pembaca baru maupun pembaca lamaaa, dimohonkan untuk menekan bintang dibawah, saya selaku Author sangat merasa tertekan melihat jumlah vote berbanding dengan viewers.
Kalian bisa lihat sendiri, tolong berikan vote sebentar untuk cerita ini ya❤.
.
.Masih di ruangan yang sama, Milky kini duduk di sebelah Harvy sedangkan Pria itu duduk menghadap Milky dan tak lupa dengan senyum manisnya.
"Kenapa anda tersenyum seperti itu Pak?" tanya Milky sedikit ngeri.
Harvy hanya terus tersenyum dan memainkan jari ramping milik Milky.
"Aku senang" Cicit Harvy dengan kepalanya yang ditundukan.
"Saya tau anda senang, tapi tersenyum seperti tadi cukup menyeramkan" jelas Milky tenang, Harvy mendongak dan mengerucutkan bibirnya.
"Btw, saya mau ketemu sama alter anda yang lain Pak."
"Boleh, tapi berhenti memanggilku Pak, panggil namaku" gerutu Harvy.
Milky tersenyum gemas kemudian mengusap lembut kepala Harvy.
"Iya Harvy" ujar Milky lembut dan membuat Harvy langsung semangat kembali.
"Oh begini saja deh, Alter kamu kan punya pekerjaan lain, aku mau lihat mereka saat bekerja" usul Milky dan malah membuat Harvy terdiam begitu juga dengan para Alter mereka.
Bagaimana ini Jerk?
Tanya Jackob.Pekerjaanku kan tidak aneh,masalah ada pada Jidan.
Celetuk Jilbert.Benar.
Sahut Jhonson.Aku tak mungkin berbohong pada Milky, yah...aku akan mengajaknya ke tempatku bekerja.
Ucap Jidan pelan.Bagaimana jika Milky takut?
Tanya Jackob.Pastikan Jidan berada di urutan terakhir, biar pekerjaanku saja yang duluan diberitahu.
Ucap Jhonson.Dan para alter menyetujui ide dari Jhonson.
"Oke, kamu mau lihat pekerjaan Jhonson terlebih dahulu?" ujar Harvy sekaligus bertanya.
Milky menganggukan kepalanya semangat.
"Mauuuu" serunya senang.
Harvy menganggukan kepalanya kemudian bangkit dari duduknya, menarik lembut tangan Milky dan membawanya pergi dari ruangannya.
"Kita pulang ke Apart saja" bisik Harvy lembut di telinga Milky.
Keduanya berlalu dan meninggalkan Derlon yang sendirian di ruangan Harvy.
"Punya temen kok brengsek ya" gumam Derlon kemudian ikut menyusul keluar dari ruangan itu.
Dia berfikir kapan jodohnya datang, apa jodohnya belum lahir? Atau malah jodohnya uda koid? Astaga menyedihkan sekali nasib Derlon.
Baru saja Derlon menutup pintu ruangan Harvy, dia dikejutkan dengan adanya 4 orang gadis yang mungkin adalah anak magang di H's Corp.
Ke 4 nya memiliki wajah yang manis dan cantik, salah seorang diantara mereka memakai hijab dan terlihat cantik, Derlon baru pertama melihat mereka ber 4.
"Ada apa ya?" tanya Derlon sopan.
Salah seorang diantara mereka,yang terlihat paling tomboy maju dan menjawab pertanyaan Derlon.
"Pak Harvy jadian sama permen Milkyta ya?" tanya nya frontal.
Plak!
"Sakit anjir" gerutunya sebal karena salah seorang temannya baru saja memukul kepalanya.
Pelaku pemukulan hanya menatap datar korban pemukulan.
"Maaf Pak, apa Pak Harvy sama Kak Milkyta baru saja menjalin hubungan?" tanya nya sopan pada Derlon.
Derlon menyeringai "Kalian kepo ya" ucapnya pelan dengan suara beratnya.
"Kami penasaran Pak, bukan kepo" jawab salah satunya polos.
"Nay, Kepo sama penasaran itu sama" sahut yang berhijab.
"Oh sama ya Pril?" tanya Nay polos pada gadis yang dipanggil Pril atau lengkapnya Apriliana, Pril menganggukan kepalanya.
"Jawab aja napa sih Pak" sungut yang tomboy tadi.
Derlon tertawa pelan "Mereka cuma saling suka, gak jadian" balas Derlon.
"Masih ada yang begituan ya?" tanya yang satu lagi.
"Ya masih ada lah Alya, kalau enggak gamungkin kan Pak Harvy sama Permen Milkyta begitu" sahut yang Tomboy tadi.
"Kirain uda gak ada loh Dip" gumam Alya pelan, Diva menoer dahi Alya karena geram dengan kelemotan yang temannya miliki.
"Yaudah Pak, kami permisi dan ini tugas yang sudah kami selesaikan, seharusnya kami berikan pada Pak Harvy tapi beliau sedang tak ada di tempat" pamit April sopan seraya memberikan flashdicsk pada Derlon.
Derlon menerima itu dengan perlahan.
"Terima Kasih, Btw nama kalian siapa?."
"Ouh, Nama saya Apriliana Margareta Pak" ujar April memperkenalkan dirinya.
"Nama saya Nayra Syntiara Pak" sahut Nay sopan.
"Nama aku Diva Pandora, panggil Diva atau Dora juga gamasalah, Btw nomer Wa bapak berapa? Aku minta dong" seloroh Diva panjang.
Derlon tergelak mendengar pertanyaan Diva, dia lantas menyatatkan nomer wanya dan memberikannya 1 per 1 pada ke 4 gadis itu.
"Tapi saya gak minta Pa-"
"Simpan aja"
April terdiam karena ucapannya dipotong Derlon,dengan pelan dia menyimpan kertas itu di saku kemejanya.
"Nama aku...oy Dip nama aku siapa ya?"
Diva menepuk dahinya pelan,kok temennya bego sih.
"Nama kau Alya Frania goblok" umpat Diva pelan, Alya menganggukan kepalanya.
"Nama aku Alya Frania goblok" jawab Alya polos.
"HAHAHAHAHAHHAAH"
Pecah sudah tawa Derlon mendengar itu, kenapa sih gadis-gadis ini lucu dan menarik sedikit perhatian Derlon, sedangkan Diva langsung menarik jauh temannya diikuti April dan Nay.
"Kau kok goblok baget sih!?"Tanya Diva kesel.
"Ha?"
"BODO AMAT ALYA KESEL AKU!!"
"Tidak boleh berteriak Diva"
"Aku sebel sama dia April!"
"Bukan kamu aja kok"
Alya dan Nay hanya menatap bingung kedua teman mereka, kenapa ya mereka bisa berteman dengan dua manusia itu.
Gak terbalik tuh?.
Tbc...
Syalalal

KAMU SEDANG MEMBACA
My Alter Ceo [End]
RomanceDari Akuntan malah lari ke Baby sitter? Itulah yang Milky rasakan setelah bertemu dengan Harvy, Ceo tampan pemilik Alter Ego. "Pak? Anda baik-baik saja?" "Eung, alo tatak antik keyayin atu ayki" "Mampus..dia kerasukan.." Dan Milky harus bersabar ka...