Hey, Voment, jangan, lupa, cheese 👍.
Author Pov.
3 hari kemudian.
Milky memotong sayuran dengan tenang di dapur Apartemen, Harvy saat ini sedang mandi di kamar mandi kamarnya, hari Minggu yang damai di Apartemen Harvy.
Mereka memutuskan untuk berdamai, tapi tak menutup kemungkinan para Alter maupun Harvy masih takut, takut melihat darah keluar dari anggota tubuh Milky.
Mereka takut, dan Jackob belum muncul lagi, dia masih trauma.
Rencananya Milky hendak memasak sayuran bening, dan ayam sambel, hanya itu untuk menu di hari minggu.
Tap Tap Tap.
"Milkyyyyyyy, kamu dimanaaaaaaa"
Milky tersenyum kecil mendengar panggilan manja Harvy, Pria itu sudah terlihat normal kembali, sepertinya sudah melupakan kejadian 3 hari lalu dan tengang keperjakaannya.
"Aku di dapur Harvy" Sahut Milky tenang, Harvy berjalan dengan riang menuju dapur, namun tatapannya membeku saat melihat Milky memegang pisau.
Dengan segera dia menarik pisau itu dan memeriksa tubuh Milky, telapak tangan dan bagian lain "Kamu gak luka kan? Gak ada yang tergores kan? Baik-baik aja kan!?" Panik Harvy.
Milky mendengus geli "Aku gapapa Harvy, cuma lagi motongi wortel doang ih" Jawab Milky seraya berusaha menarik tangannya, tapi Harvy menahannya dan meletakan telapak tangan Milky di kedua pipinya.
"Jangan terluka, jangan sampai terluka lagi" Bisik Harvy lembut dan memohon, Milky menelan ludah kasar, kenapa Harvy terlihat sangat imut dengan tatapan memohonnya itu.
Milky berdehem sebentar "Oke, aku gak akan terluka, tapi lepaskan dulu tanganku" Ucap Milky, Harvy mengangguk sekali lalu menyambar bibir Milky dan menghisapnya sebentar.
Lalu melepas pangutan mereka "Hihi, aku sudah mendapat vitamin ku" Ujarnya jenaka disertai senyum manisnya, Milky berkedip 2 kali, kemudian tertawa pelan.
Pagi hari yang hangat di apartemen mereka, rencananya mereka ingin menonton film dari tv, Harvy mau manja-manjaan dulu sama Milky.
Tapi....sepertinya rencana mereka tak bisa terlaksana, karena beberapa saat kemudian orang tua Harvy datang berkunjung, untung saja Milky sudah memasakan makanan.
Deluna dan David duduk dengan nyaman di kursi yang ada di sebelah meja makan, sayuran dan lauk sudah tersaji di depan mereka.
"Jangan tekuk wajah jelekmu Harvy, kami hanya ingin bertemu dengan calon menantu kami" Ujar David datar, tatapannya seakan mengejek Putra bungsunya.
Harvy mendengus malas, tangannya melingkar apik di pinggang Milky, tak ingin jauh-jauh dari Milky "Bagaimana hubungan kalian? Apakah berjalan baik?" Tanya Deluna lembut, keduanya terdiam sebentar kemudian mengangguk bersamaan.
"Kami baik-baik saja Ma" Jawab Milky sopan, tak lupa dengan senyum manisnya, Deluna mengangguk bahagia mendengar hal itu, akhirnya Putra bungsunya memiliki pendamping hidup.
Deluna kira Putranya itu Gay, karena tak pernah membawa 1 orang gadispun ke rumah mereka "Mungkin pernikahan kalian bisa dilangsungkan 2 bulan lagi" Ucap David santai, dia sangat menikmati makanan yang ada di piringnya.
"Kelamaan" Ceplos Harvy sebal, dan mendapat cubitan di pinggangnya dari Milky "Kamu gak sopan!" Sungut Milky.
Harvy meringis merasakan rasa perih di pinggangnya "Sakit tau" Gerutu Harvy kesal.
"2 bulan waktu yang cukup, selama 2 bulan itu Milky harus tinggal di Rumah Utama dan Harvy di sini saja, anggap saja sebagai masa Pingit" Jelas David diselingi seringai liciknya.
Dia suka bermain-main dengan Harvy, apalagi jika menyangkut wanita ini, Harvy melotot tajam "Papa!! Masa Milky pindah ke Rumah sih! Nanti Harvy sendirian disini" Protes Harvy kesal.
Apa yang akan aku remat saat tidur nanti.
Gumam Jhonson teramat pelan.Tidak ada yang bisa aku peluk setiap malam.
Gerutu Judith.Guling tak seempuk Milky.
Ucap Jidan pelan.Hissh, Tatak antik maca pindah cih.
Gerutu Alki kesal, sudah dia jarang muncul, saat ini Milky mau dipindahin.Oh aku ada ide, Bocah gila, kini giliranmu keluar.
Perintah Jhonson.Okeyyyy.
Seru Alki.Harvy dan Alki bertukar tempat, dengan tatapan tajam Alki menatap David "Tatak antik daboyeh PEYGI!! PAPA DANAN BAWA TATAK ANTIK!!" Seru Alki kesal.
Tatapannya menajam, David dan Deluna terkejut sesaat "Ini siapa?" Tanya Deluna bingung. Karena dia tak pernah melihat alter seperti ini pada Harvy.
"Dia adalah Alki Ma, umurnya 3 tahun" Ujar Milky.
Deluna mengangguk-angguk senang, terlihat berbinar saat menatap Alki "Dia imut Pa, menggemaskan" Ucap Deluna pada David.
David hanya mengangguk saja, sepertinya mengerjai Alki akan menjadi sangat menarik "Milky akan Papa bawa pergi yang jauh, bukan hanya pindah rumah, tapi juga pindah negara" Ceplos David mengejek.
Alki terdiam, tatapannya menjadi takut dan dia menatap Milky "Hiks..Tatak antik daboyeh peygiiiii, hiks.. Daboyeh daboyeh daboyeeeeeee!! Papa jaat!! Tatak antik danan dibawa peygi iih..JANAN DIBAWA PEYGI!!"
Alki mengamuk disertai racauannya, dia memeluk erat Milky dan menangis kencang di dada Milky, dia sekalian mengambil kesempatan untuk merasakan empuknya 2 gunung itu.
"Halah, gausah modus Alki, kalau begitu Harvy harus menuruti keinginan Papa, maka Milky tak akan pindah Negara" Ucap David serius.
Alki hanya mengangguk tanpa perduli, yang penting Milky tak pergi.
Aduh Alki, pasti Papa ngasih tugas yang gak bener nih.
Gerutu Harvy pasrah, karena jika Papanya sudah memberikan tuga, itu tak main-main jahilnya.David tersenyum senang, dia akan bermain-main lagi dengan Putra bungsunya, lihat saja.
Tbc...
Kita tenang dulu ya, jangan konflik mulu nanti ceritanya cepet tamat 😂.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Alter Ceo [End]
RomanceDari Akuntan malah lari ke Baby sitter? Itulah yang Milky rasakan setelah bertemu dengan Harvy, Ceo tampan pemilik Alter Ego. "Pak? Anda baik-baik saja?" "Eung, alo tatak antik keyayin atu ayki" "Mampus..dia kerasukan.." Dan Milky harus bersabar ka...