Chapter 18

36.6K 3.9K 131
                                    

Author Pov.

Malam Pukul 21:45 WIB.

Harvy menatap dirinya di kaca yang ada di kamar mandi rumahnya, Harvy memilih kembali ke rumah utama setelah melihat jika kamar Milky yang ada di apartemennya sudah kosong.

Hanya ada tempat tidur, meja dan tv, pakaian dan peralatan hidup milik wanita itu sudah lenyap, kemungkinan besar adalah Milky pergi meninggalkannya.

"Kau tak pantas bahagia Harvy.." bisik Harvy pada pantulannya sendiri.

Lebih baik kau bertukar denganku, tenangkan dirimu dan biar aku yang mencari Milky, dan menjelaskan semuanya.
Ucap Judith tenang.

Harvy memejamkan matanya, Judith memang yang paling pengertian, alter yang paling dapat diandalkan "Terima kasih Judith" gumam Harvy dan akhirnya mereka berdua bertukar tempat.

Judith tak merubah warna mata, biar saja warna mata Harvy tetap biru

"Aku harus segera bersiap" gumamnya, Judith akan pergi ke apartemen Derlon dan mengurus beberapa hal.

Dia akan mencari keberadaan Milky bahkan jika itu sampai di ujung dunua sekalipun, karena Milky adalah milik mereka dan selamanya akan seperti itu.

Mereka tak bisa membiarkan Harvy mengambil alih, Pria itu cepat putus asa dan keinginan untuk bunuh diri sangat kuat di dalam dirinya, oleh sebab itu Judith memilih untuk mengambil alih.

Jika Harvy mati, mereka juga mati dan menghilang, tentu saja mereka tak ingin menghilang dari dunia ini dan membiarkan Milky dimiliki orang lain.

Judith keluar dari kamar mandi dan mengganti pakaiannya, dia sudah membuang dan membakar kemeja yang tadi Jidan pakai, dan kini Judith hendak mengganti pakaiannya lagi.

Sebab aroma darah masih tercium di sekitarnya, beruntung saat dia datang ke rumah, tidak ada siapapun kecuali para pelayan, jadi tak ada yang menanyai alasan kenapa dia kembali ke Rumah.

Judith keluar dari dalam kamar Harvy, berjalan dengan tenang menuju tangga dan menuruninya, telinganya menangkap suara berisik dari arah ruang tamu.

"DIMANA HARVY BRENGSEK ITU!! ADIK KURANG AJAR!!"

Judith terdiam di pertengahan anak tangga, firasatnya tidak enak sekarang ini, saat dia sampai di lantai 1 ternyata sedang ramai orang, kakak pertama dan kedua Harvy ada disana.

Dan dengan seorang Pria yang tak Judith kenal.

"Ada apa Kak?" tanya Judith tenang, Zeral segera menoleh dan menatapnya tajam, Pria itu dengan segera menerjang Judith dengan pukulan telak di rahang Judith.

Deluna berteriak pelan melihat perkelahian kedua Putranya, namun masalah yang terjadi sangat fatal dan bersangkutan dengan Putra bungsunya.

Judith terhuyung kebelakang dan memuntahkan darah dari mulutnya

"Kenapa kau menyerangku!" seru Judith kesal, Zeral tau yang berhadapan kini bukan adiknya.

Dengan cepat Zeral menarik kerah kemeja Judith dan kembali melayangkan pukulan.

Buagh!

Judith terhuyung ke kiri, dia menyeka darah yang ada dan kini membalas pukulan kakaknya.

Buagh!

Pukulan telak di dapat Zeral di pipi kirinya, terlihat darah muncul di sudut bibirnya.

"Dimana altermu yang bernama Jidan!! SURUH DIA BERHADAPAN DENGANKU!!" seru Zeral emosi.

"Tenanglah Zeral" celetuk Pria yang datang bersama Zeral tadi, Zeral menatap tak enak hati pada Pria itu.

"Moeno maafkan keluarga kami, Putraku tak becus menjaga Putrimu dan adikku yang menjadi dalang penembakan itu, aku minta maaf" sesal Zeral.

Kepala Keluarga ICO hanya menatap kejadian itu dengan tenang, tidak ingin ikut campur dan membiarkan Putra-putranya saja yang membereskan, dia hanya akan mengamati.

"Akan ada hukuman bagi dia dan Putramu, tapi menyelesaikan hal ini dengan kekerasan tak akan baik"Ujar Moeno tenang.

Moeno Velizia Albaris, yang tak lain adalah ayah dari Varacania Velizia, gadis 16 tahun yang menjadi target penembakan anggota Jidan.

Walau sebenarnya anggota Jidan yang berhianat tetap menargetkan Keponakan Harvy.

Namun gadis yang menjabat sebagai kekasih keponakannya itu datang dan melindungi Zriel, secara tak langsung perintah yang Jidan katakan tetap terlaksana dan Jidan menjadi tersangka.

Gadis itu menerima luka tembak di punggungnya, dan kini sedang dalam perjalanan menuju Rumah Sakit di luar negeri.

"Lalu hukuman apa yang kau berikan, aku merasa bersalah dengan segala yang terjadi, rasanya aku tak punya wajah untuk kembali bertemu dengan keluargamu lagi" tanya Zeral.

Moeno tersenyum licik "Kita gunakan wanita yang adikmu cintai tentu saja" usul Moeno disertai tatapan tajamnya.

Ucapan itu membuat Judith menegang, dia menatap tajam Moeno

"Jangan libatkan wanitaku!!"Seru Judith emosi.

Moeno menatap datar Judith.

"Kalian harus merasakan sakitnya ditinggalkan kekasih kalian, keponakanmu yang akan dipisahkan dari kekasihnya dan kau yang akan kehilangan kekasihmu" ujar Moeno tenang.

Judith tak tenang, nafasnya memburu, dia mengepalkan kedua tangannya dan buku tangannya memutih.

"JANGAN SENTUH KEKASIHKU!! BRENGSEK!! JANGAN PERNAH KALIAN MENYENTUHNYA!!" marah Judith emosi.

Mereka ingin memisahkan kita dari Milky...tapi Milky sudah duluan memisahkan diri dari kita.
Lirih Jackob.

Dia butuh waktu, tapi sepertinya waktu yang akan memisahkan kita akan berlangsung lama.
Gumam Jilbert.

Hiks..Tatak antik peygi...Hiks..tatak antik...
Isak Alki yang tak punya energi cukup untuk keluar dan mengamuk.

Judith hendak menerjang Moeno, tapi kakak pertamanya yang bernama Ravel Kaelico memukul tengkuknya dengan keras, sampai membuatnya pusing dan kegelapan menelannya.

Seluruh manusia yang ada di ruangan itu menatap tubuh Harvy yang di bopong Ravel menuju kamarnya.

Walau bagaimanapun Harvy tetaplah adik kecilnya, dan Pria 39 tahun itu sangat menyayangi adiknya.

"Aku yakin wanita yang bersama adikmu itu adalah wanita baik, dia mengatakan semua rencana dan tindakan Jidan,"

"Dan lagi wanita itu kenal dengan Putriku, lebih bagus jika wanita itu bekerja menjadi asisten sekaligus teman Putriku di London nanti" jelas Moeno.

Memang benar, Milky mendatangi kediaman Velizia, namun sayangnya kata pelayan disana seluruh keluarga sedang di rumah sakit karena Putri bungsu mereka mengalami insiden.

Milky pergi menuju rumah sakit setelah mengetahui tempatnya, dia dengan segera menceritakan semua yang di dengarnya.

Bertepatan dengan Moeno dan Zeral sudah mengetahui siapa pelakunya.

"Dan aku akan menutup akses Harvy agar tak bisa menemukan wanita itu, sampai batas dimana hukuman mereka berakhir" usul Zeral.

Kedua ayah itu sudah memiliki rencana sendiri guna menghukum Zriel dan Harvy, berdoa saja semoga Harvy tidak gila.

































Tbc...

Syalalal~

My Alter Ceo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang