Chpater 22

34.8K 4.1K 301
                                    

Ryn tau siapa-siapa yang belum follow.

Author pov.

Milky duduk dengan tenang di taman yang tidak jauh dari Rumah, cuaca di disini tak pernah sepanas di Indonesia. Maka dari itu jam 2 siang pun disini dingin.

Apa karena sudah memasuki musim dingin ya. Milky mendapat shift malam di tempatnya bekerja, jadi jam segini dia masih bebas.

"Heum, dengan uang tabunganku yang sudah banyak, aku bisa membeli sebuah apartemen sendiri di Indonesia, aku bisa membangun usaha baru" Gumam Milky seraya menatap birunya langit London.

Milky sudah memiliki rencana sendiri untuk ke depannya, dan tinggal 1 tahun lagi agar dia bisa kembali ke Indonesia.

Rencananya Milky ingin membangun usaha dengan membuka Toko Permen sendiri.

"Ah toko permen, itu mengingatkanku pada Jidan.." Gumam Milky.

Dia tak lagi memiliki kontak Harvy, karena sesampainya dia di London Tuan Zeral dan Moeno membuang ponsel Vivonya dan memberikan Ponsel baru padanya.

Dan Milky tak sempat menyelamatkan memori dan kartu sim nya.

"Bosan, lebih baik aku kembali ke rumah" Gerutu Milky seraya bangkit dan berjalan keluar dari daerah taman.

Di sepanjang jalan yang Milky lalui, dia banyak melihat anak-anak dan orang tua mereja sedang piknik bersama. Ada juga remaja yang masih berseragam duduk di bawah pohon berdua dengan pasangannya.

Milky sedikit iri, selama disini dia hanya bekerja dan selalu di dalam rumah. Dan kenalannya hanya Delta dan itu pun melalui sambungan telepon.

Disini banyak Pria tampan, tapi herannya Milky tak terpesona sama sekali. Dia lebih terpesona melihat wajah Harvy, warna matanya yang berubah-ubah, ekspresinya yang berubah-ubah. Itu lebih menarik perhatiannya.

Dan sifat manja Alki padanya, tangisan Harvy yang menambah kesan lucu di wajahnya. Jahat Milky mengatakan wajah Harvy lucu saat menangis, tapi Milky selalu gemas saat melihat wajah itu menangis.

Air mata yang selalu berusaha di hapus Harvy, ingusnya yang keluar masuk, tak menghilangkan ketampanan Harvy. Malahan Milky merasa gemas, dia serasa melihat bocah kecil lucu.

"Aaa, aku sangat merindukan Harvy" Ucap Milky pada dirinya sendiri.

Srak.

"Benarkah itu?"

Deg!

Milky terdiam membeku, desiran angin menerbangkan helaian rambut pendeknya. Suara itu membuat detak jantung Milky terpacu cepat, dia kenal baik siapa pemilik suara itu.

"Milky, aku juga sangat merindukanmu"

Grep.

Dapat Milky rasakan pelukan hangat dari mendekapnya dari belakang, detak jantung dari orang yang memeluknya ini dapat Milky rasakan dengan jelas.

"Aku sangat merindukanmu, sangat merindukanmu" Bisik Pria itu lagi. Menyenderkan kepalanya di bahu Milky.

Milky masih diam, namun dia merasakan adanya sesuatu yang basah membasahi pakaiannya dan merembes ke kulitnya, pasti Pria ini menangis sekarang.

"Em Mister, Who are you? Am i know you?" Tanya Milky pelan.

"Hiks..jangan pura-pura lupa!! Ini aku Harvy..hiks..Milky aku sangat merindukanmu..huhuuuu aku merindukanmu.." Oceh Harvy sebal.

Milky mengulum senyumnya "Iyaiya aku tau ini Harvy, ke rumah dulu aja jangan disini, malu tau dilihatin" Ucap Milky seraya melepas rangkulan Harvy. Namun Pria itu tak melepaskan pelukannya sama sekali.

"Hey lepaskan dulu, aku ingin melihat wajahmu" Ujar Milky, Harvy menggerutu hal yang tidak jelas kemudian melepaskan pelukannya.

Tapi saat Milky hendak berbalik "Jangan berbalik! Aku mau merapikan wajahku dulu" Sungut Harvy dan membuat Milky tertawa pelan.

Milky tidak berbalik selagi Harvy menyeka air mata dan sisanya "Oke berbaliklah" Gumam Harvy.

Milky berbalik dan menatap lekat wajah Harvy, dan seketika dia tertawa pelan kemudian merapikan poni Harvy yanh berantakan.

"Kamu makin ganteng ya" Celetuk Milky. Harvy merengut sebal dan hendak memeluk Milky lagi, tapi Milky menahan tubuh Harvy.

Dan membuat Harvy terdiam membeku, dia fikir Milky masih marah padanya "Kamu..hiks..masih marah sama aku...hiks..Milky.." Lirih Harvy dan air mata kembali mengalir.

Milky tertawa pelan "Bukan begitu maksud aku, kalau mau pelukan nanti aja di rumah, tapi sebelum itu aku mau ketemu yang lainnya" Ucap Milky lembut.

Harvy mengangguk pelan, kemudian menghapus air matanya "Kamu mau ketemu sama siapa dulu?" Tanya Harvy pelan, sebenarnya dia sedih karena Milky lebih memilih bertemu dengan Alternya ketimbang dengan dirinya.

"Aku mau ketemu Alki, tapi sebelum itu aku mau berduaan dulu sama kamu" Ujar Milky lembut seraya menangkup kedua pipi Harvy.

Wajah yang semulanya mendung itu kini cerah kembali, dia menggenggam erat kedua tangan Milky yang ada di pipinya, dan mencium kedua telapak tangan Milky.

"Tentu saja, mau berapa lama pun aku siap menemanimu." Ucap Harvy lembut disertai tatapan penuh cintanya pada Milky.

Milky tersenyum manis, membuat Harvy tak dapat menahan rasa gemasnya. Apalagi rambut sebahu Milky menambah kesan imut di wajah wanita itu.

"Ayo ke rumah, sekalian aku mau dengerin penjelasan kamu, dan saat itu tiba," Tatapan Milky berubah menjadi dingin dan tajam, membuat Harvy terdiam membeku.

Kenapa Milky terlihat menyeramkan..
Gumam Jilbert takut.

Ya, tapi dia juga terlihat seksi.
Sahut Judith.

Benar, tatapannya indah.
Ucap Jidan pelan.

Diamlah, biar aku mendengarkan apa yang calon istriku ingin katakan.
Ketus Jackob.

Iiih...Tatak antik makin antik caja ih, Ayki yambah cintah.
Ucap Alki senang.

Bocah ini, sok-sok an cecintaan.
Sinis Jackob.

Biayin yah! Macayah buat Yoh, huh!.
Balas Alki remeh.

BOCAH GILA!! LO BERANI SAMA GUE HAH!?.
Teriak Jackob kesal dan tidak mendapat balasan dari Alki.

"Saat itu tiba?" Tanya Harvy pelan.

Milky menyunggingkan senyum sinisnya "Jidanlah yang harus menceritakan semua padaku" Ucap Milky datar, kemudian menarik lengan Harvy dan membawanya berjalan menuju rumahnya.

Sedangkan Harvy hanya terdiam dengan wajahnya yang sedikit pucat "Milky seksi sekali...." Bisiknya dengan rona merah yang tercipta sedikit di pipinya.

Dan merasakan kehangatan dari genggaman Milky, Membuat Harvy bahagia, dia mengulum senyum sekaligus menundukan kepalanya. Dia merasa hidup kembali setelah pertemuan ini.

Sedangkan para Alter kini sedang mengejek Jidan.

Mampoes Jidan, saatnya menerima amukan Milky Hoho.
Ejek Jackob.

Rasakan.
Ucap Judith singkat.

Hahaha mati kau.
Ejek Jilbert.

Dih...
Gumam Jidan sebal.

Kacian deh Yo.
Ejek Alki.

Bocah mending Lo diam.
Sinis Jackob.

Jekob mending Yo diam.
Balas Alki.

BOCAH NAKAL!!.
Seru Jackob emosi.

JEKOB GIYA!!.
Balas Alki.

Kalian berisik.
Ketus Harvy.

Mereka tak perduli dan meneruskan perdebatan mereka yang sedikit tak berguna itu.















Tbc...

Syalala~

My Alter Ceo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang