Chapter 26

31.4K 3.7K 233
                                    

Author Pov.

Milky menatap dingin para Security yang kini menghadangnya, semua akses pintu keluar sudah di tutup dan Milky tak bisa keluar, kini bagian Hall kantor sudah ramai.

"Maaf Buk, Pak Harvy menugaskan agar kami menutup akses keluar, dan anda di pesankan untuk kembali ke ruangan Pak Harvy" Ucap salah seorang Security dengan sopan.

Milky menghela napas pendek, kemudian berbalik dan berlari dengan cepat menuju Lift, wajahnya mengeras dan ekspresinya dingin, apa lagi yang Jackob inginkan, bukankah mereka sudah putus hubungan.

"Brengsek" Umpat Milky yang ditujukan untuk Jackob, dia masuk ke Lift dan langsung menekan tombol 30, Lift menutup dan bergerak dengan cepat.

Milky memandangi pantulan dirinya di dinding Lift, wanita cantik dengan ekspresi dingin seakan ingin membunuh orang.

.
.

Jackob duduk santai di sofa, Lora tergeletak lemah di lantai, salah satu kaki Jackob berada di kepala Lora, tadinya Jackob menampar Lora beberapa kali dan mendorongnya sampai kepalanya terbentur ujung meja kaca.

Jackob menunggu kedatangan Milky saat ini.

Kau sudah gila Jack.
Ujar Jidan dingin.

Jidan benci jika sebagian darinya harus bersatu dengan Jackob, karena yang muncul adalah Psykopat gila tanpa belas kasihan, sudah pernah terjadi dulu.

Dan kini terjadi lagi.

Aku gila, guna menahan kepergian Milky, kalian tak mungkin sanggup menahan Milky, jadi biar aku saja yang turun tangan.
Jawab Jackob datar.

Tapi nantinya Milky akan semakin takut dan benci.
Sahut Jilbert.

Masih lebih bagus, daripada Milky pergi dari hidupku.
Sahut Jackob.

Harvy, Alki, Jhonson tak ingin buka suara, mereka tak mau menambah kerunyaman suasana.

Brak!

Tap Tap Tap.

"Apa yang kau mau Jack" Ujar Milky yang jelas sudah sangat emosi.

Jackob tersenyum senang, dia bangkit dengan kaki yang masih di kepala Lora, berjalan mendekati Milky dan hendak menyentuh bahunya.

Plak!

Milky menepis kasar tangan Jackob, dia mendesis marah, tatapannya jelas menunjukan sinyal permusuhan "Jangan menyentuhku" Desisnya tajam.

Jackob tersenyum teduh, kemudian mengambil pisau lipat dari saku jasnya "Jika aku tak boleh menyentuhmu, berarti tangan Harvy akan ku lukai, seperti ini"

Jleb.

Jackob menusuk telapak tangannya menggunakan pisau lipat itu, menariknya perlahan dan membiarkan darah mengucur deras dari sana.

Milky tak percaya, matanya melotot ngeri melihat darah yang mengucur layaknya air terjun, Jackob menjilat darah yang mengalir "Lihat, jika kau menjauhiku, maka tubuh Harvy akan ku lukai" Ujar Jackob tenang.

Tatapannya licik, senyum sinis terbentuk disana "Bagaimana Milky? masih mau menjauhiku?" Tanya Jackob santai, Milky masih diam membeku, tak mengelak saat Jackob menyentuh pipinya dengan tangan yang berdarah-darah.

Bau anyir tercium jelas di hidung Milky, maniknya bergetar, dia tak sampai hati jika tubuh Harvy sampai terluka, saat berganti nantinya pasti Harvy merasakan sakit. Milky tak ingin itu terjadi.

Dengan tangan yang bergetar Milky menggenggam tangan Jackob "Baik, aku tak akan menjauhi kalian, tapi tolong jangan lukai Harvy, kasihan dia" Lirih Milky. Menatap memohon pada Jackob.

My Alter Ceo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang