Chapter 33

28K 3.1K 184
                                    

Aku mau nonton Podcast kakak beradik Bensu, horor, jadi setelah Chapter ini, aku gak up lagi ya, lanjut besok~, etapi kalau Ryn lihat follower Ryn nambah jadi 770, Ryn Up 2 kali lagi, itupun kalo ya kalo HAHAHAHAHAH.

Author Pov.

Harvy masih menangis, dia duduk di sudut kamarnya dan memeluk lututnya, menangis sendirian disana.

"Milky kamu ninggalin aku lagi, kamu ninggalin aku lagi.." Lirih Harvy, pasokan udara seakan hilang.

Dadanya sesak, ulu hatinya sakit, masih menolak fakta jika Milky termasuk di dalam korban, lebih sakit lagi saat melihat daftar korban yang di tunjukan di berita tadi.

Milky Aprillina termasuk di dalam korban tewas, tubuhnya ditemukan sudah hangus mengambang di laut jawa, itu menjadi pukulan telak bagi Harvy.

Apalagi kini Judith dan yang lainnya tak muncuk, mereka hilang, mereka lenyap, tak bersuara ataupun menunjukan eksistensinya, membuat Harvy semakin terpuruk.

"Milky, kamu pergi...kau pergi...aku mau nyusul kamu..Milky.." Gumam Harvy kemudian mendongak, dia menatap kosong ke depannya.

Bangkit dan berjalan pelan menuju balkon kamarnya, kamar Harvy berada di lantai 3, dan di bawah balkonnya adalah taman samping rumah.

Harvy menatap kosong langit malam yang terlihat dari pintu kaca balkon, diluar hujan lebat, tak ada bintang yang menerangi langit ataupun bulan yang menjadi cahaya malam.

"Kamu pergi~ lalu aku harus apa? Ya aku ikut pergi juga~" Senandung Harvy dengan nada kosong tak dikenal.

Greeek..

Harvy membuka jendela kaca yang menjadi penghubung kamar dengan balkon kamarnya, Harvy menapak di lantai putih yang basah dengan air hujan, Harvy menikmati air hujan yang membasahi tubuhnya.

Harvy memejamkan matanya, air matanya tersamarkan dengan air hujan, senyum pilu tercipta di wajahnya.

"Hahaha, Milky pergi, Hahaha dia sudah jelas pergi, Lalu apa yang terjadi padaku? Aku tak mau jika harus mencari yang lain, aku tak mau, AKU CUMA MAU KAMU MILKY!! AKU CUMA MAU KAMU!! MILKY KEMBALI KUMOHON...HAAAAAAAAAAA MILKYYYYYYY!!"

Brugh!

Harvy jatuh terduduk, meremat rambutnya yang basah.

Duk! Duk! Duk!

"MILKY AKU CUMA MAU KAMU!! KAMU GABOLEH PERGI!! HAAAAAAAAA KAMU GABOLEH NINGGALIN AKU MILKYYYYY!!!"

Harvy memukul lantai dengan kedua tangannya yang terkepal erat, berteriak frustasi seraya meneriakan nama Milky.

"HUAAAAAAAAAA MILKYYYYYY!! MILKY MILKY MILKY!! AKU CUMA MAU KAMU!! KAMU NINGGALIN AKU LAGI! LAGI-LAGI! BAHKAN KETIKA KITA SUDAH MAU NIKAH MILKY!! YA ALLAH MILKY YA ALLAH....Hiks..Ya Allah Milky...kamu ninggalin aku.."

Harvy tak sanggup lagi, tatapannya terlihat sedih dan tak ada lagi binar di dalamnya, manik birunya kosong, hanya air yang tersamar dengan air.

Harvy memukul dadanya berulang kali untuk mengusir rasa sesak di hatinya, tapi tak bisa, sesak itu terus menghimpit dadanya, tak ada oksigen yang masuk secara benar.

Harvy tak sanggup, tak pernah sanggup, kenapa Milky pergi.

"Harvy"

Harvy mendongak dan mencari rupa dari suara yang di dengarnya "Milky kamu dimana sayang!? Kamu mau main-main sama aku ya!? Milky kemari sayang...Milky" Panggil Harvy berulang lagi. Dia menoleh ke segala arah di sekitarnya.

Namun yang terlihat hanyalah udara hampa gelap "Harvy".

"JANGAN HANYA MEMANGGILKU!! TUNJUKAN DIRIMU MILKY!!" Histeris Harvy kemudian berdiri.

Dia menngedarkan pandangannya, tapi tak terlihat apapun selain air hujan "Aku mencintaimu, selamat tinggal Harvy."

"MILKY!! DENGARKAN INI! AKU MEMBENCIMU! SAMPAI MATI AKU MEMBENCIMU MILKY! KAU JAHAT! KAU TERUS MENINGGALKANKU! KAU TIDAK MENCINTAIKU! CAMKAN INI MILKY AKU. MEMBENCIMU. MILKY!!"

jderrr!!

Petir dan kilat menyambar, Harvy memandang dingin pagar pembatas balkon, melangkah cepat dan menaiki pagar besi itu.

"Camkan ini, jika kau masih hidup dan kita bertemu, aku bersumpah akan menghukummu Milky, aku benar-benar membencimu!" Ucap Harvy dingin, kemudian melompat terjun ke bawah.

Sebelum tubuhnya menghantam tanah, Harvy membatin sesuatu.

Kalau kita memang jodoh dan bertemu, kupastikan aku membencimu-Batinnya.

Brugh!

Crass!

Harvy tergeletak lemah di tanah rerumputan halaman samping, darah mengalir dari kepalanya, dia menatap langit malam, dan sebelum memejamkan matanya.

1 nama terakhir dibisikannya.

"Milky..."































Tbc..

Kita masuk ke babak baru kehidupan mereka berdua.

My Alter Ceo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang