Chapter 12

45.9K 4.9K 800
                                    

Hai pembaca baru maupun pembaca lamaaa, dimohonkan untuk menekan bintang dibawah, saya selaku Author sangat merasa tertekan melihat jumlah vote berbanding dengan viewers.

Kalian bisa lihat sendiri, tolong berikan vote sebentar untuk cerita ini ya❤.

.
.

Harvy melepas pangutannya ketika merasa pasokan oksigen sudah mulai habis, wajah keduanya menunjukan ekspresi yang berbeda.

Wajah Milky menunjukan ekspresi bingung dan shock yang kentara.

Sedangkan Harvy menatapnya dengan mata sayunya, wajahnya memerah malu dengan apa yang baru saja dilakukannya.

Dengan cepat Harvy bangkit dari tubuh Milky.

Dan duduk di lantai dengan kedua tangan yang diangkat keatas.

Milky bangun dan duduk menatap Harvy yang hanya menundukan kepalanya.

Ciuman tadi didasarkan dengan rasa cemburu yang kuat dan Harvy tidak sadar 100 persen dalam melakukannya.

"Lancang" desis Milky dingin, Harvy sudah bersiap untuk menerima tamparan dari Milky jika wanita itu marah dan mengamuk.

Tapi dia tidak merasakan adanya tamparan melayang ke wajahnya, Harvy mendongak dan matanya terbelalak kaget.

Milky tidak menamparnya melainkan wanita itu menangis di tempat duduknya.

Membuat Harvy kalang kabut sendiri

"Milky maafin aku, aku-aku tadi-"

"DIAM!!"

Harvy terdiam, begitu juga dengan alternya di dalam sana, mereka kaget saat mendengar teriakan wanita itu disertai tangisannya.

Pria itu menatap nanar wanita dihadapannya, rasa bersalahnya naik berkali-kali lipat.

"Saya memang tidak masalah saat anda memeluk saya, saat anda mencium saya di dahi saya, saya tidak mempermasalakan itu,"

"Tapi anda dengan lancangnya mencium bibir yang sudah saya jaga untuk suami saya kelak!! ANDA PIKIR SAYA WANITA APA HAH!!"

Milky mengatakan apa yang ingin dikatakannya, wanita itu emosi saat ini, kesedihan dan kekecewaan menjadi satu didalam hatinya.

Harvy menatap kalut Milky, dia tidak menyangka reaksi Milky akan seperti ini padanya.

Aku ingin menghilang saja rasanya.
Gumam Jackob yang takut melihat Milky yang sedang emosi.

Ini salah kita.
Ucap Jidan pelan.

Hm benar.
Bisik Judith sedih.

Apa yang harus kita lakukan?.
Tanya Jilbert.

Gunakan si bocah gila.
Sahut Jhonson.

Ide ba-

"Hiks..maafin aku...maaf Milky maaf.. Milky maafin aku...Huhuuuu maafin aku Milky..."

Tak perlu, Harvy sudah mengeluarkan setengah dari si bocah gila.
Ucap Judith datar.

Milky hanya memandang datar Harvy yang sedang menangis, dia sangat kecewa karena Harvy berani-beraninya mencium bibir yang sudah di jaganya.

Milky mengusap wajahnya kasar dan menghela nafas kasar, tapi Milky juga tidak bisa menyalahkan Pria itu, itu bukan murni dari instingnya tapi didorong oleh para Alternya.

"Beri saya waktu untuk sendiri Pak, anda tau saya sangat kecewa pada anda,"

"Saya pikir anda tidak akan sampai melakukan hal ini, tapi ternyata ekspetasi saya terlalu baik pada anda" ucap Milky datar kemudian berdiri dan melangkah menuju pintu.

My Alter Ceo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang