🍒🍒🍒
Kavin berangkat ke kampus saat jam menunjukkan pukul 7.30. Jadwalnya sebenarnya ada di jam 9, karena setelah tiba di kampus ada hal yang harus ia kerjakan, maka ia berniat menyuruh Zuya untuk menyiapkan kelas sebelum ia masuk.
Masih dalam posisi mengemudi, Kavin merogob ponselnya dalam tas lalu menelpon Zuya dalam tombol panggilan singkat di nomor 3.
"Halo, Azura." Kavin mulai berbicara saat gadis berambut panjang itu mengangkat telponnya.
"Mmmm?" sahut Azura dengan gumaman. "Siapa sih telpon pagi-pagi, kepagian woey!" katanya lagi dengan suara serak.
Kavin secara tidak sadar mengulas senyum. "Siapkan kelas sebelum saya datang, pastikan semua tugas sudah terkumpul di meja depan sebelum saya memulai perkuliahan."
Tidak terdengar sahutan dari lawan bicaranya, Kavin pun mematikan sambungan telpon lalu kembali melajukan mobil Range Rover hitamnya menuju kampus.
***
Zuya yang sudah sadar sepenuhnya, kini membuka mata sambil berpikir keras. Ia menatap ponsel yang sudah ada di tangan kanannya dengan bingung. "Kenapa hp bisa ada di tangan?" gumamnya heran.
Zuya membuka ponselnya dan kembali terkejut saat melihat riwayat panggilan di sana. "Pak Kavin nelpon? Tadi dia ngomong apa?" masih memasang wajah bingung, Zuya pun kembali menatap ponselnya. "Apa gue telpon lagi ya?"
Sibuk menerka-nerka, Zuya tidak menyadari jika Attar sudah berdiri di depannya dengan ekspresi heran. "kak Zuya?" panggilnya sambil mencolek lengan Kakak perempuannya tersebut.
"Hah, Attar, ada apa?"
"Di panggil Papa."
Zuya mengangguk, "iya, bilang sama Papa bentar lagi Kakak turun ya, Kakak mau mandi sebentar."
"Iya, jangan lama-lama."
Sepeninggal Attar, Zuya berjalan ke kamar mandi masih dengan pikiran tidak karuan. Jelas ia berusaha mengingat apa yang sudah ia bicarakan dengan Kavin. Ingin mempersingkat waktu, ia pun bergegas mandi agar bisa berangkat lebih cepat.
Menghabiskan waktu sekitar setengah jam berbincang waktu sarapan, kini Zuya berangkat melajukan Mustang birunya menuju kampus. Dengan perasaan gugup, setibanya di sana, ia langsung melangkah ke ruangan Kavin.
Zuya mengetuk pintu pelan sambil berseru salam berharap Kavin berada di ruangannya. "Selamat pagi, Pak," ucapnya sambil mengetuk pintu.
Kavin yang tadinya fokus membaca jurnal, kini mendongak dan menatap pintu dengan bingung, "masuk," sahutnya kemudian.
Zuya membuka pintu lalu memasukkan kepalanya pelan, "selamat pagi, Pak."
Kavin menatap lurus ke arah Zuya lalu menutup buku jurnal yang sempat ia baca. "Ada apa, Azura?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovenemy
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA!) 🍒🍒🍒 Zuya bertemu Kavin secara tidak sengaja. Pertemuan yang diawali dengam kejadian tidak mengenakkan itu berlanjut karena Kavin mendapati Zuya adalah salah satu mahasiswanya. Bagaimana kelanjutan cerita Kavin dan Zuya? E...