5. Posesif

3.6K 427 20
                                    

🍒🍒🍒

Kavin mengemudikan mobilnya dengan santai, kini mobilnya membelah jalan basah karena hujan masih mengguyur dengan lebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kavin mengemudikan mobilnya dengan santai, kini mobilnya membelah jalan basah karena hujan masih mengguyur dengan lebat.

Suasana di dalam mobil terasa sangat sunyi, Zuya yang biasa mengemudi sambil menyalakan musik, kini merasa sangat kesepian.

"Kamu lapar?" Kavin bertanya tiba-tiba, membuat Zuya tersentak.

"Enggak." Zuya menyahut cepat.

Kavin tersenyum tipis tanpa diketahui gadis itu, ia paham, Zuya memang mengatakan tidak, tapi reflek tangannya yang langsung menyentuh perut menandakan bahwa dia sedang lapar. "Kita cari tempat makan."

Mendengar hal itu, Zuya sontak menoleh, "kan saya bilang enggak lapar, Pak."

"Kamu enggak, tapi saya iya." Kavin menepikan jalan mobilnya ke sisi kiri, ia berhenti pada rumah makan yang saat ini terlihat ramai pengunjung.

Kavin dan Zuya berjalan ke dalam rumah makan tersebut dan memilih duduk di kursi paling kanan. Karena sempat terguyur sedikit air hujan, pakaian Zuya menjadi tembus pandang, Kavin juga beberapa kali menangkap tatapan mata pria nakal terhadap mahasiswinya tersebut.

"Pindah duduk." Kavin berdiri dan menyuruh Zuya pindah.

Zuya mengernyitkan kening heran, "kenapa?"

"Pindah, kamu di sini, saya di duduk di sana." Kavin menarik pelan tangan Zuya agar gadis itu berdiri.

Zuya masih heran, ia berdiri mengikuti perintah Kavin lalu bertukar duduk. "Kenapa sih, sama aja duduknya di sana sama di sini."

"Beda, kalau di sana kamu enggak bakal dipelototin cowok karena pakaian kamu terawang."

Sadar kalau pakaiannya tembus pandang karena basah, Zuya pun dengan gelagapan menutup bagian depannya. "Bapak matanya juga dijaga dong."

Kavin dengan cepat mengalihkan pandangannya, ia bergegas memanggil pelayan lalu memesan makanan. "Kamu mau makan apa?"

Zuya mendongak dari ponselnya, "apa aja."

Kavin menghela napasnya pelan, "apa aja itu apa, enggak ada menu apa aja di sini."

Zuya menarik kertas menu dan memilih, "nasi goreng sama mie acehnya satu-satu ya Mbak, minumnya teh hangat 2."

Kavin melongo mendengar pesanan gadis itu, "saya enggak mau pesan nasi goreng sama mie aceh."

"Ya sudah, kan enggak harus juga pesanan Bapak sama kayak punya saya."

"Kamu pesan itu semua buat kamu sendiri?"

Zuya mengangguk pelan.

"Yakin habis?"

Zuya mulai mengernyitkan dahinya sambil mendengus. Paham kalau gadis itu jengkel, Kavin pun beralih pada pelayan yang masih berdiri di damping meja mereka. "Saya lalapan aja ya Mbak, ayamnya minta 2 sama nasi tambahannya juga, minumnya air putih."

LovenemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang