23. Bandara

2.6K 354 11
                                    

🍒🍒🍒

Jam di dinding kamar sudah menunjukkan pukul 9 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam di dinding kamar sudah menunjukkan pukul 9 malam. Kavin sudah pamit pulang, pria itu bahkan menemuinya hingga di depan pintu kamar.

Tidak banyak bicara, bahkan pada saat ditanya, Kavin hanya menjawab semua berjalan sesuai rencana, lalu setelahnya pria itu pulang.

Zuya masih belum berani menghadap Adrian, bahkan saat mereka makan malam, gadis it uterus menunduk, sementara telinganya mendengar dengan jelas kedua orang tuanya terkekeh.

Seolah tidak ingin merasakan kebahagiaan ini sendiri, orang pertama yang dihubungi Zuya adalah kedua sahabatnya, Star dan Aiko. Gadis itu bergegas meraih iPad Pronya lalu mencoba menghubungi Star dan Aiko melaui panggilan video grup.

Tidak perlu menunggu lama, kedua gadis itu kini sudah tersambung bertatap muka dengan Zuya.

"Ada cerita apa nih, dari muka kayaknya kebelet banget pengen curhat," ujar Star sambil sibuk mengunyah popcorn-nya.

"Kalian pasti kaget kalo aku cerita." Zuya memulai dengan kalimat yang berhasil membuat Star dan Aiko penasaran.

"Apaan? Kamu diajak dinner sama Pak Kavin?" celetuk Aiko, gadis itu mencoba menebak asal.

"Bukan."

"Terus, kamu ditembak sama Pak Kavin?"

Mata Zuya seketika melebar, "tahu dari mana kamu?" ujarnya ke arah Star.

Star dan Aiko langsung mematung, mereka mencerna pertanyaan Zuya dengan cermat, lalu setelahnya berseru heboh secara bersamaan. "Serius, Azura Kayouna, kamu ditembak dosen paling hot se-antero kampus?"

Zuya ikut memekik senang sambil menutup wajahnya yang malu, "iya," sahutnya girang.

"Kapan weh? Kok baru cerita! Jahat ih." Aiko mulai mendrama.

"Baru tadi sore, dia antar aku pulang, kebetulan kita ketemu waktu aku ke Rumah Sakin ambil suplemen Papa."

Star meletakkan popcornnya ke meja lalu memasang wajah serius menatap layar ponselnya, "gimana ceritanya sih, kok bisa jadian, Pak Kavin nembaknya gimana?"

Zuya mulai bercerita dengan lancarnya. Ia memulai dari kisah paling awal hingga akhir. Bukannya bosan mendengar Zuya bercerita, Star dan Aiko malah semakin bersemangat menanggapi cerita sahabatnya yang saat ini sedang kasmaran tersebut.

"Jadi, maksud kamu, kamu sekongkol waktu itu sama Ares mau buktiin kalau Pak Kavin cemburu atau enggak sama kamu, gitu?" pertanyaan Star dijawab dengan anggukan oleh Zuya.

"Dan ternyata rencananya berhasil, terus kamunya langsung ditembak?" Zuya kembali mengangguk saat Aiko bertanya.

Masih dengan ekspresi wajah senang, Star dan Aiko menghujani Zuya dengan ucapan selamat. Selesai dengan ceritanya Zuya, kini Star berubah menjadi murung, Zuya dan Aiko pun menyadari hal itu langsung bertanya. "Star, kamu kenapa, kok murung?"

LovenemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang