🍒🍒🍒
"Hai, Res," sapa Zuya saat teman prianya itu mendekat.
"Kamu kok bisa di sini, Ya?"
Belum sempat Zuya menyahut, Kavin dengan posesifnya melingkarkan tangannya pada bahu Zuya, "Azura datang sama saya."
Ares baru sadar jika pria di samping temannya ini adalah dosennya di kampus, ia pun menunduk singkat tanda hormat, "kok, Pak Kavin ada di sini?" ia berbisik ke arah Zuya.
"Tanyanya langsung ke saya aja bisa, Res, enggak perlu bisik-bisik sama Azura."
Mendengar sahutan tegas dari sahabatnya, Arthur langsung tertawa, "chill out, bro, lo udah kayak mau nendang Ares sampai Afrika aja, lagi pula, everyone knows she's yours."
Kavin mendengus sebal ke arah Arthur. Zuya yang melirik tangan Kavin di bahunya, tidak dapat menahan senyum dan semu merah pada wajahnya, Ares yang melihat hal itu langsung meledakkan tawanya.
Tahu jika Ares ingin mengejeknya, Zuya pun langsung menepuk pelan pundak temannya tersebut dengan tanpa sengaja seolah menjauh dari Kavin dan membuat tangan Kavin lepas dari bahuya. "Awas ya, kalau ngomognya macam-macam," ancam gadis itu pada Ares.
Melihat gadisnya beralih berdiri di sebelah pria lain, lagi-lagi Kavin mendengus, namun kali ini ia berusaha agar tidak terlalu terlihat, terutama oleh Arthur yang sudah merah wajahnya karena menahan tawa.
***
Acara ulang tahun Arthur berjalan sangat meriah, pria itu tidak hanya merayakan ulang tahunnya, melainkan juga punya acara khusus, yaitu acara ia melamar sang kekasih, Sania.
Selama acara berangsung, mood Kavin naik turun dengan sangat drastis secara berulang-ulang, sesekali ia mendengus sebal, bahkan sampai mengeraskan rahang karena marah saat melihat Ares dengan leluasa berbicara dengan Zuya.
Begitupun dengan gadis itu, Zuya seolah begitu nyaman mengobrol banyak hal dengan pria seumurannya dari pada Kavin yang memang selalu kesulitan mencari topik asyik untuk mereka perbincangkan.
Kavin sangat ingin marah dan meledak saat itu juga ketika melihat Ares mengajak Zuya pergi tanpa sepengetahuannya. Namun, ia dengan cepat menyadarkan diri kalau saat ini ia tengah berada di acara salah satu teman baiknya, dan ia tidak ingin merusak momen bahagia tersebut.
Ketika jam sudah menunjukkan pukul 21.15, Kavin berniat membawa pulang Zuya agar gadis itu bisa tiba di rumah sebelum jam 10 malam.
Saat Zuya duduk berbicara dengan Ares, Kavin mendekat lalu menarik tangannya pelan, "sudah lewat jam 9, kita harus pulang," katanya berusaha memendam rasa kesal.
Ares melihat kilat marah dalam mata Kavin, ia pun berusaha menahan tawa. "Enggak bisa sebentar lagi, Pak?"
"Iya nih, kita lagi asyik ngobrol." Zuya ikut menyahut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovenemy
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA!) 🍒🍒🍒 Zuya bertemu Kavin secara tidak sengaja. Pertemuan yang diawali dengam kejadian tidak mengenakkan itu berlanjut karena Kavin mendapati Zuya adalah salah satu mahasiswanya. Bagaimana kelanjutan cerita Kavin dan Zuya? E...