34. Gentle Treatment

2.6K 434 25
                                    

🍒🍒🍒

Untuk pertama kalinya, Zuya memutuskan untuk tidak masuk dalam jam perkuliahan Kavin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk pertama kalinya, Zuya memutuskan untuk tidak masuk dalam jam perkuliahan Kavin. Ia membiarkan absennya kosong, sementara dirinya memilih pergi ke toko buku yang letaknya tidak begitu jauh dari kampus.

Sudah 2 hari ia dan Kavin tidak benar-benar mengobrol panjang. Alasannya klise, sama-sama sibuk, mengingat saat ini Zuya sudah memasuki waktu yang dekat dengan ulangan semesternya.

Kavin selalu berusaha untuk bisa bertemu dan berbicara panjang dengan Zuya, tentu saja dengan alasan ia merindukan gadisnya tersebut, tapi sebagai seseorang yang paham dengan kondisi Zuya, ia tidak pernah memaksa kekasihnya agar mau bertemu dengannya.

Tapi tidak dengan hari ini. Tadinya, Kavin sudah sangat senang karena hari ini ia masuk ke kelas Zuya, tapi kenyataan berkata lain, Cherie-nya itu tidak berada di kelas, dan keberadaannya pun tidak diketahui.

Zuya sengaja pergi ke toko buku menggunakan taksi, ia membiarkan mobilnya parkir di kampus agar Kavin tidak mudah bisa mencarinya. Selain dengan mobil, Zuya juga mengheningkan dering ponselnya, sehingga segala macam notif dari siapapun tidak akan bisa terdeteksi jika ia tidak membuka ponselnya secara sengaja.

Zuya saat ini tengah berkeliling mencari beberapa buku yang ia butuhkan sesuai dengan bahan ujiannya, ketika sudah menemukan apa yang ia mau, gadis itu pun berjalan ke luar lalu masuk ke kafe tepat di samping toko buku tersebut.

Setibanya di meja, Zuya menunggu Matcha Latte dan Strawberry Cakenya sambil membuka-buka lembaran buku yang tadi sempat ia beli.

Belum sampai beberapa menit ia membaca, pikirannya akan Kavin kini kembali muncul. Ucapan teman perempuan Kavin dan juga Opanya membuat dirinya kembali mendesah berat.

Jujur saja, sebenarnya saat ini Zuya sedang menghindari Kavin, ia tidak mengerti apa alasan pastinya, tapi yang jelas, tujuannya menghindar hanya karena untk memenuhi rasa kesalnya terhadap kekasihnya tersebut.

Zuya sadar dia berlaku egois sekarang, ia juga sempat mendengar jika Mamanya mengatakan bahwa dirinya saat ini sangat kekanak-kanakan, tapi, Zuya punya keyakinan sendiri, apabila ia membahas ini dengan Kavin, maka marah dan sedihnya tidak akan bisa terkontrol dengan baik.

Jadi, dari pada ia harus menghadapi Kavin dalam kondisi yang belum stabil, bukankah lebih baik ia menenangkan dirinya terlebih dahulu, sebelum ia siap menerima fakta yang langsung ia dengan dari sang kekasih.

Beberapa menit setelah ia merenung duduk diam sambil menikmati minuman dan juga kue pengganti makan siangnya, Zuya penasaran dengan isi ponselnya. Ia mulai membuka ponsel dengan cara menggeser layar. Di sana, ia melihat ada beberapa riwayat panggilan tidak terjawab, dan juga disertai dengan banyak pesan yang masuk.

"Baru juga sebentar ngilang, udah banyak aja notifnya," gumam Zuya lalu langsung membuka pesan terlebih dahulu.

Di sana, bukan hanya ada pesan dari Kavin yang tentu berderet selayaknya spam, tapi juga ada chat dari dua sahabatnya, Star dan Aiko.

LovenemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang