13. Birthday Party

3K 430 28
                                    

🍒🍒🍒

Dua hari berlalu setelah Kavin dan Zuya bertemu di Mall Galaxy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua hari berlalu setelah Kavin dan Zuya bertemu di Mall Galaxy. Keduanya kembali beraktifitas seperti biasa setelah pertemuan itu, selayaknya dosen dan mahasiswinya.

Hari ini adalah hari rabu, hari dimana mata kuliah Kavin masuk di kelas Zuya.

Sebelum kelas di mulai, Zuya selaku asisten Kavin bergegas ke ruangan dosennya itu untuk menanyakan apakah ada sesuatu yang harus ia siapkan sebelum pelajaran dimulai. Seolah terbiasa dengan tugas-tugasnya sebagai asisten, kini Zuya melakukan dengan suka rela tanpa diiringi dengan gerutuan lagi, seperti diawal.

Zuya kini sudah berada di depan pintu ruangan Kavin, sebelum masuk, ia mengetuk pintunya pelan, dan ketika mendengar Kavin menyahut dari dalam menyuruhnya masuk, maka ia bukalah pintu dan matanya membulat saat melihat Kavin tidak sendiri, melainkan bersama Rifka, salah satu dosen muda di jurusannya.

"Maaf, Pak, menganggu, untuk kelas Bapak selanjutnya, Bapak perlu sesuatu yang harus saya siapkan sebelum masuk?" tanya Zuya pada Kavin.

Kavin mengerjap beberapa saat dan sempat melirik Rifka yang duduk santai di sofa ruangannya. "Tidak ada, Azura."

Zuya mengangguk ringan, namun setelahnya, ia kembali bertanya, "laptopnya mau sekalian saya bawakan, Pak?"

Kavin hendak menyahut, tapi Rifka sudah lebih dulu berkata, "kalau sudah dibilang tidak ada, artinya memang tidak ada, Azura, kamu bisa masuk kelas sekarang."

Mendengar sahutan Rifka, Zuya tidak sadar jika ia sudah mendelik sebal ke arah dosennya tersebut, seolah tidak suka dengan nada bicara Rifka, Zuya pun ikut menatap Kavin dengan malas, "kalau begitu saya permisi, Pak, Bu." Gadis itu pun langsung keluar ruangan.

Ketika jam sudah menunjukkan kelas dimulai, Kavin masuk dan langsung mengedarkan pandangannya untuk mencari sosok Zuya. Biasanya, mahasiswi sekaligus asistennya itu duduk di paling depan, tapi kali ini, gadis itu menempatkan dirinya di barisan kedua, tepat bersebelahan dengan seorang pria.

Kavin segera memulai kegiatan mengajarnya, menghabiskan 2 sks sambil sesekali memperhatikan Zuya yang terlihat asyik berbincang dengan teman di sebelahnya. "Azura Kayouna Alterio!" Panggilan Kavin membuat Zuya langsung menoleh dengan mata yang lebar, Ia terlihat sangat terkejut.

"Iya, Pak." Zuya menyahut dengan suara tercekat.

Kavin menatapnya datar, ekspresi marah seakan tercetak sempurna pada wajah tampannya itu. "Saya perhatikan kamu dan teman kamu selalu bicara saat saya menjelaskan, apa ada hal penting yang harus kalian diskusikan?"

Ares, teman pria Zuya juga ikut membeku beberapa saat, namun setelahnya ia yang menyahut, "maaf, Pak, kami sedang mendiskusikan materi."

"Materi? Materi mata kuliah lain maksudnya? Di kelas saya?"

Zuya benar-benar mematung, matanya lurus menatap Kavin dengan perasaan takut, ia tahu ia salah, tapi cara menegur Kavin di depan seluruh teman-teman kelasnya benar-benar seolah melabrak mahasiswi yang berbuat dosan besar.

LovenemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang