(FOLLOW SEBELUM BACA!)
🍒🍒🍒
Zuya bertemu Kavin secara tidak sengaja. Pertemuan yang diawali dengam kejadian tidak mengenakkan itu berlanjut karena Kavin mendapati Zuya adalah salah satu mahasiswanya.
Bagaimana kelanjutan cerita Kavin dan Zuya?
E...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Kavin berniat membuat Zuya senang dengan mengajaknya jalan-jalan. Agendanya diawali dengan pergi ke sebuah butik yang ada di tengah kota dengan tujuan mengambil setelan groomsmen yang sudah dipesan oleh temannya, Arai.
Ketika mobil mereka tiba di butik tersebut, Kavin dan Zuya langsung masuk. Saat keduanya berada di dalam, Kavin terheran ketika mendengar Zuya menyapa seseorang. "Uncle Jo."
Pria tinggi dengan pakaian nyentrik itu menoleh lalu menyahut sapaan Zuya dengan riang, "Azura Kayouna, apa kabar, Darling, lama banget enggak ketemu, Star mana?"
"Aku kesini enggak sama Star, tapi sama ini...," Zuya menunjuk Kavin di sebelahnya dengan malu-malu.
Jo, sang pemilik butik mengerti arti sinyal malu-malu itu, ia pun terkekeh, "sama eehhm-nya ya?"
Kavin yang canggung hanya bisa mengulurkan tangan, "Kavin."
"Jo, mereka biasa panggil saya Madam, hanya Zuya, Star sama Aiko yang keseringan manggil saya Uncle." Jo kembali menatap ke arah Zuya, "kamu mau ngapain kesini? Mama kamu enggak bilang kalau kamu bakal datang."
"Ah, ini, pacar aku katanya mau ambil setelan."
Mendengar secara langsung Zuya memperkenalkanya sebagai pacar, Kavin pun tidak bisa menahan senyum.
Jo tentu saja menangkap ekspresi Kavin, ia pun kembali menjahili pasangan tersebut, "oo, mau ambil setelan, atau sekalian ukur nih?"
"Uncleee!"
Jo kembali tertawa, "oke, oke, uncle stop, sekarang kita ke sana, biar uncle carikan setelan punya pacar kamu."
Ketika Jo sedang sibuk mencari setelan pesanan Kavin, pria itu mendekat ke arah Zuya, "butik ini punya keluarga kamu juga?"
Zuya langsung tertawa, "enggak, kenapa emangnya?"
"Ya enggak aja, perasaan semua tempat yang aku datangin, pasti ada kaitannya sama bisnis keluarga kamu."
"Lebay, enggak semuanya juga kali, keluarga aku tuh enggak sekaya yang kamu kira."
"Ya, yaa, enggak sekaya itu, tapi punya semuanya."
Setelah selesai mencoba setelan groomsmen-nya, kini Zuya dan Kavin memilih pamit dari butik Jo. Mereka kembali mengemudikan mobil menuju suatu tempat.
"Kita abis ini kemana lagi?" tanya Zuya selama diperjalanan yang entah kemana Kavin akan membawanya.
"Mau ke suatu tempat."
"Ngapain, udah sore, aku belum mandi."
Kavin menoleh ke arah kekasihnya yang masih memakai pakaian yang tadi ia gunakan untuk ke kampus. "Udah ngerasa lengket ya?"
