28. Paket Komplit

3.3K 459 20
                                    

🍒🍒🍒

Zuya berjalan sambil menahan senyum, matanya terus mencuri pandang pada tangan yang terus digenggam Kavin, bahkan sejak mereka baru keluar dari mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zuya berjalan sambil menahan senyum, matanya terus mencuri pandang pada tangan yang terus digenggam Kavin, bahkan sejak mereka baru keluar dari mobil.

"Kamu genggamnya jangan kencang-kencang, tangan aku jadi keringetan," ujar Zuya.

Kavin menoleh masih dengan wajah sebal, "aku enggak mau lepas, nanti kamu jalannya di belakang."

"Aku enggak nyuruh lepas, dilonggarin aja sedikit, biar tangan aku bisa napas." Mereka berdua berdebat hingga masuk ke dalam kafe yang ada di Mall.

Kavin dan Zuya memilih duduk paling ujung dengan tujuan agar tidak terlalu ramai. "Kita kok ke sini, kan masih belum jam makan siang?" tanya Zuya.

"Kita nunggu film, kebetulan aku sudah pesan tiket bioskop dan kebagian jadwal jam 1."

"Nonton film apa?"

"Horror." Kavin menjawab seolah tidak ada beban.

Mendengar genre film yang paling ia benci, Zuya langsung melotot, "serius mau nonton film hantu? Aku enggak ikut ah, mending mesan tiket sendiri aja deh, biarin beda studio."

Kavin seolah tidak mendengarkan Zuya bercakap, alih-alih merespon, pria itu malah mengeluarkan buku bacaan yang sempat ia bawa dari rumah. "Kamu enggak usah takut, kan nontonnya berdua sama aku, kita enggak bakal pisah tempat duduk, chill out, Cherie."

Zuya langsung mendegus sebal, "bukannya gitu, aku tau kita nontonnya berdua, tapi kan nanti malam aku tidurnya sendiri, kalau aku takut karena masih kebayang-bayang sama hantunya, gimana? Aku enggak bisa minta tolong kamu."

Kavin mendongak lalu mengulas senyum di hadapan kekasihnya, "sengaja mau bikin kamu kayak gitu, nanti malam, kalau kamu takut sendirian, kita bisa video call sampai pagi, beres kan?"

Zuya memutar matanya jengah, kadang Kavin memang bertingkah kekanakan, contohnya seperti sekarang, "iyain aja deh, malam ini juga kayaknya aku enggak tidur di rumah."

"Tidur di mana?" Kavin sudah siap dengan mode posesifnya.

"Rumah Aiko, katanya dia sendirian di rumah, aku sama Star mau nemenin dia."

"Tapi kan, besok senin, kalian enggak pada kuliah?"

"Kuliah lah, Aiko sama Star agak siangan, aku yang punya jadwal pagi."

"Terus pulangnya gimana?"

"Minta jemput Mang Dading, atau aku bawa mobil sendiri."

Kavin diam sejenak, ia memperhatikan Zuya yang saat ini sudah sibuk dengan wafflenya, "nanti besok kamu aku jemput, biar ke kampus enggak usah nyetir sendiri."

***

Selesai berbincang di kafe sembari menunggu film mereka mulai, kini jam sudah menunjukkan waktu pemutaran film. Kavin dan Zuya sudah masuk ke dalam studio 5, mereka saat ini sudah duduk di kursi menunggu layar hitam itu menyala dan memutarkan film.

LovenemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang