39. We Should Stop

2.6K 426 31
                                    

🍒🍒🍒

Zuya pergi ke kampus dengan perasaan gundah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zuya pergi ke kampus dengan perasaan gundah. Ia tidak tahu harus seperti apa menjelaskan perasaannya saat ini, yang jelas, ia terlihat tidak bersemangat untuk menyambut hari.

Jum'at tiba, setelah kamis berlalu dengan agenda curhat derai air mata di kediaman Star tadi malam.

Saat pagi, ketika matanya baru terbuka dan nyawanya belum terkumpul sempurna, Kavin mengiriminya pesan singkat. Sebuah kalimat yang berhasil membuat Zuya dalam keadaan mood yang sedikit buruk.

Kavin mengiriminya pesan bahwa ia sudah tidak lagi mengajar di kampus sejak seminggu yang lalu, ia mengatakan jika kelas perpisahannya sudah ia lakukan di kelas Zuya saat gadis itu tidak masuk. Kavin juga izin pada Zuya jika hari ini ia akan pergi mengurus kepulangannya selasa nanti.

Kini perjalanan menuju kampus tidak semenyenangkan seperti beberapa bulan terakhir. Ini adalah kali pertama Zuya pergi ke kampus dengan enggan bahkan nyaris balik setir dan pulang.

Sesampainya di kampus, Zuya berjalan dengan lesu, bahkan masih sangat pagi untuk menunjukkan wajah lemas pada teman-teman sekelasnya.

Zuya melewati waktu belajar dengan bersungguh-sungguh. Ia berniat untuk tidak terpengaruh dengan hubungannya dan Kavin, tapi nyatanya, ia tidak bisa. Matanya memang ke depan, memperhatikan dosen menjelaskan, tapi pikirannya terbang memikirkan berbagai kemungkinan yang tidak bisa ia suarakan.

Selesai dengan kelas pertama, Zuya langsung pergi ke kafetaria fakultasnya. Di sana, ia sudah menyuruh sahabat-sahabatnya untuk datang, dan sekarang, di sini lah mereka bertiga, duduk saling diam tanpa tahu apa yang harus mereka bicarakan.

"Aku enggak masuk kelas Fotografi Fashion bukan cuma buat nemenin kamu diam ya, Ya," ujar Star sambil mengunyah kentang baladonya.

"Aku free sih, nanti siang baru masuk." Aiko menambahkan.

"Star, menurut kamu, dulu, Tita sama Tutu kenapa bisa putus?" tanya Zuya tiba-tiba.

Star mengerutkan keningnya heran, "kok jadi bahas orang tua aku?"

"Aku ingat, dulu kan kamu pernah cerita, Mama Papa kamu ldr 7 tahun."

Star memasang ekspresi berpikir. "Sebenarnya mereka putus bukan karena jarak, tapi kata Mama, dulu Mama sama Papa tuh putus karena Mama salah paham, Mama kira Papa lanjutin kuliahnya bareng teman Mama, dan salahnya Papa, Papa enggak bilang dari awal sama Mama."

Zuya mencerna ucapan Star dengan saksama, setelah itu, ia terdengar menghela napasnya pelan.

"Jarak bukan alasan kalau kamu mau putus, Ya, karena kalau kamu yakin sama diri kamu dan Kavin, kalian pasti baik-baik aja." Aiko berusaha menjernihkan pikiran buruk Zuya.

Mendengar hal itu, Zuya hanya tertunduk, kembali, napasnya ia embuskan. Star tentu tidak tinggal diam dengan hal itu, ia kemudian berkata, "enggak papa kalau kamu sekarang enggak baik-baik aja, Ya, tapi yang jadi masalah, kamu tetap merasa nyaman dalam keadaan itu. Kamu sepertinya perlu keputusan, kalau mau lanjut, silakan, kalau ragu, selesaikan."

LovenemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang