🍒🍒🍒
Zuya membuka matanya perlahan, wajahnya reflek mengernyit karena sinar putih memaksa masuk ke dalam matanya. Saat ia sudah mulai terbiasa dengan cahaya, matanya perlahan terbuka, ia pun mendengar seseorang berseru.
"Hei, Cherie, kamu sudah bangun?" Kavin yang sejak tadi berada di samping Zuya langsung mendekat.
Zuya berusaha untuk mengubah posisi rebahannya menjadi duduk, tapi dilarang oleh Kavin, "enggak usah duduk dulu, kamu baru siuman."
Zuya menurut, ia kembali merebahkan tubuhnya di kasur, "aku di mana?" tanyanya, setelah melihat ruangan yang tidak dia kenal.
"Kamu di Rumah Sakit."
"Hah? Rumah Sakit? Kok bisa?"
Kavin menghembuskan napas pelan lalu mengusap rambut Zuya dengan lembut, "kamu pingsan, lalu ada perawat yang kenal sama kamu, jadi dr. Kaiden langsung memasukkan kamu ke sini."
Mata Zuya kembali menyapu sekitar, ia sangat mengenal ruangan dengan desain seperti ini, luas, mewah dengan perabotan lengkap, "Om Kaiden berlebihan, aku cuma pingsan, sebenarnya enggak harus dimasukkan ke ruangan VIP."
"No, babe, kalau kamu pingsan saat sama aku, aku juga bakal masukin kamu ke sini."
Zuya mendengus, "itulah sebabnya orang memandang aku kurang baik, karena kalian yang terlalu berlebihan."
Gumaman Zuya di dengar jelas oleh Kavin, pria yang tadinya sempat menuang segelas air langsung menoleh ke arah kekasihnya tersebut, "enggak ada yang memandang kamu enggak baik, Cherie, dan orang-orang terdekat kamu enggak berlebihan, mereka cuma melakukan sesuai dengan cara mereka."
Zuya hendak mendebat, ia jelas masih bisa mengingat ucapan Rere, Isti dan Nike beberapa saat yang lalu, tapi karena kondisinya yang masih terasa lemas, ia pun memilih diam.
Kavin memperhatikan ekspresi Zuya yang memasang wajah kesal, ia hendak bertanya, tapi sepertinya ia harus mengurungkan niatnya karena mengingat kondisi Zuya yang saat ini masih belum stabil.
"Cuma dr. Kaiden yang tau kalau kamu pingsan, apa perlu aku kasih tau orang tua kamu?" Kavin mendekat lalu duduk di pinggiran kasur Zuya.
Zuya menggeleng untuk merespon pertanyaan Kavin, "enggak usah, aku juga enggak bakal nginap kan di sini."
Kavin menatap Zuya lekat, ia menarik pelan tangan sang kekasih lalu mendaratkan ciumannya di sana, "tadi pagi sarapan nggak?"
Masih shock karena tangannya dicium, Zuya mematung sesaat. Sementara itu, merasa pertanyaannya tidak dijawab, Kavin pun tersenyum sambil mengusap kepala Zuya, "Cherie, pagi tadi kamu sarapan apa?"
"Susu," sahut Zuya sambil memalingkan wajahnya yang memerah.
"Cuma susu?"
Zuya mengangguk, "perut aku enggak enak, jadi cuma pengen minum, itupun cuma sedikit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovenemy
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA!) 🍒🍒🍒 Zuya bertemu Kavin secara tidak sengaja. Pertemuan yang diawali dengam kejadian tidak mengenakkan itu berlanjut karena Kavin mendapati Zuya adalah salah satu mahasiswanya. Bagaimana kelanjutan cerita Kavin dan Zuya? E...