🍒🍒🍒
Zuya baru saja menyelesaikan kelasnya setelah 2 jam belajar. Saat kakinya menapak pada kantin fakultas, telinganya secara tidak sengaja mendengar teman satu jurusannya mengatakan sesuatu tentang Kavin, telinganya pun otomatis untuk mendengar lebih jelas.
"Padahal cuma seminggu sekali, masa iya libur sih."
"Iya, mana hari ini gue sengaja pakai baju bagus lagi, supaya ter-notice."
Awalnya, Zuya merasa salah dengar, tapi saat gadis ketiga yang mengatakannya lebih jelas, Zuya langsung yakin jika Kavin lah yang menjadi topik pembicaraan.
"Sakit apa ya Pak Kavin, jadi khawatir, tetumbenan dokter bisa sakit."
Mendengar kabar kekasihnya libur mengajar karena sakit, Zuya pun langsung mengambil ponselnya lalu mencoba menelpon Kavin.
Beberapa kali panggilan selalu tidak diangkat, Zuya akhirnya memutuskan untuk beranjak dari tempat duduknya lalu pergi ke parkiran. Ia bergegas melajukan mobilnya menuju rumah Kavin.
Saat di tengah perjalanan, Zuya yang sadar tidak tahu alamat jelas Kavin karena tidak pernah berkunjung langsung bingung, "gimana ceritanya aku jalan tapi enggak tahu tempat." Gadis itu menggerutu.
Zuya menepikan mobilnya di tempat yang aman, lalu kembali mencoba menelpon Kavin. Tidak seperti panggilannya beberapa saat yang lalu, kali ini, hanya dengan satu kali nada tunggu, Kavin sudah mengangkat telponnya. "Halo, Kavin?" Zuya mulai membuka suara.
"Iya, kenapa Cherie?" sahutan Kavin dari seberang telpon terdengar serak.
"Katanya kamu libur ngajar hari ini, sakit kok enggak kasih tau aku?"
Kekehan berat terdengar dari sisi Kavin, "aku enggak papa kok, cuma sedikit kecapekan aja, lagi pula cuma perlu istirahat yang cukup, besok pasti sembuh."
Zuya mendengus mendengar ucapan Kavin, "gini deh, aku sekarang lagi ada di jalan Jati, mau ke rumah kamu tapi enggak tau jalan, jadi, aku tutup telponnya terus kamu share lokasi rumah kamu, cepet!"
Tanpa menunggu lama, Zuya langsung menekan tombol merah untuk mematikan panggilan Kavin. Dan tidak lama setelahnya, sebuah notifikasi dari pesan singkat berupa denah alamat rumah Kavin pun ia terima.
Gadis itu membacanya dengan saksama, lalu setelah ia tahu kemana arah tujuannya, ia pun langsung kembali menghidupkan mobilnya. Menempuh perjalanan yang tidak terlalu jauh, akhirnya Zuya tiba di depan rumah berpagar putih dengan nomor 88 tersebut.
Selesai memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah, Zuya berjalan ke arah pintu lalu tidak segan untuk menekan belnya. Awalnya, ia jengah karena beberapa kali menekan tapi tidak ada jawaban, tapi, saat melihat siapa yang membukakan pintu, ia pun langsung memasang ekspresi terkejut. "Ya ampun, kok kamu buka pintu sendiri? Mbak di rumah kamu ke mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovenemy
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA!) 🍒🍒🍒 Zuya bertemu Kavin secara tidak sengaja. Pertemuan yang diawali dengam kejadian tidak mengenakkan itu berlanjut karena Kavin mendapati Zuya adalah salah satu mahasiswanya. Bagaimana kelanjutan cerita Kavin dan Zuya? E...