🍒🍒🍒
"Ldr dong nanti, kan sebulan lagi lo harus balik."
Ucapan dari Metta membuat semua yang duduk di meja tersebut diam, tidak terkecuali Zuya.
Kavin langsung menoleh ke arah gadis yang mematung sesaat, ia yakin jika apa yang dikatakan Metta bisa didengar oleh Zuya dengan sangat jelas.
Seolah jengah dengan kecanggungan yang mendadak, Gino, yang memang selalu berfungsi sebagai pencair suasana langsung berceletuk untuk mengalihkan topik. "Eh, lo pada tau enggak, Bu Ajeng, yang dulu waktu ngajar kita Matematika, dia nikah lagi."
Mengerti maksud dari Gino, Arai langsung menyambut celetukan tersebut, "masa No? lo tau dari mana, jangan gitu lo, kasian Kavin, kan dulu dia sempat naksir Bu Ajeng."
Suasana terasa sedikit melonggar, Kavin pun berusaha untuk bersikap natural menyahut candaan Arai, "sialan lo, nyokapnya Metta nih dulu."
Karena sempat merasa bersalah, Metta pun tidak berani banyak bicara lagi, ia hanya mendengus pelan lalu ikut tertawa.
Beberapa saat duduk diam sambil berpikir, Zuya pun pamit dengan Kavin dan teman-temannya, ia harus pulang lebih dulu mengingat Mamanya yang sudah mulai sibuk menerornya untuk menyuruh pulang.
"Aku duluan ya," pamit Zuya pada Kavin.
Kavin mengusap lembut surai hitam gadis tersebut sambil mengangguk, "hati-hati di jalan, jangan ngebut."
"Pamit duluan ya, Kakak-Kakak."
Semua yang ada di sana melepas Zuya dengan lambaian ramah sambil tersenyum.
Setelah berpamitan, Zuya melarang Kavin mengantarnya hingga parkiran, sehingga, saat ia sudah berada dalam mobil, ia masih dalam mode berpikir meski tubuhnya sudah bekerja untuk mengendalikan laju kemudi.
Tidak memerlukan waktu yang lama untuk gadis itu tiba di rumah, dalam waktu kurang dari 30 menit, Zuya sudah tiba dan langsung masuk ketika melihat mobil Kakeknya ada di pekarangan rumah.
"Opa, Omaaa," sapa Zuya sambil menghambur memeluk Alvin dan Saffa.
"Cucu Oma baru balik dari mana?"
"Dari Mall, tadi abis jalan sama Star Aiko, beli skincare sama ramen Mama."
"Mandi dulu sana, kamu bau matahari, jangan dekat-dekat Opa sama Oma." Adrian mulai menjahili putri sulungnya dengan cara mengejek.
Mendengar ucapan Papanya, Zuya lantas mengerucutkan bibirnya sebal sambil mencebik pelan, "bau-bau gini juga anak Papa, tau!"
Zuya kemudian naik ke lantai dua, ia berjalan menuju kamar dan berniat mandi dengan cepat. Seolah Tuhan tahu apa yang menjadi beban pikirannya, Alvin datang disaat yang tepat ketika Zuya berniat menelponnya untuk menanyakan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovenemy
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA!) 🍒🍒🍒 Zuya bertemu Kavin secara tidak sengaja. Pertemuan yang diawali dengam kejadian tidak mengenakkan itu berlanjut karena Kavin mendapati Zuya adalah salah satu mahasiswanya. Bagaimana kelanjutan cerita Kavin dan Zuya? E...