🍒🍒🍒
Zuya melajukan mobilnya menuju kampus, sebenarnya ia tidak punya jadwal hari ini karena dosen di mata kuliahnya menyatakan libur, tapi ia tetap pergi karena Star yang memaksanya bertemu.
Sesampainya di kampus, Zuya langsung berjalan ke gedung fakultas seni yang letaknya tidak terlalu jauh dari fakultasnya, ia melangkahkan kaki hingga tiba di kantin.
Jam di tangan kiri Zuya masih menunjukkan pukul 11, matanya mengedar mencari sahabat-sahabatnya, dan menemukan mereka yang duduk pada sisi paling kanan, ia pun bergegas untuk menghampiri.
"Star, kok nangis, kenapa?" Zuya langsung duduk san mengusap surai hitam Star yang terurai.
"Aku lagi sebal sama orang." Star mengatakannya sambil merengek.
"Kok bisa sebal, emang kenapa?"
Aiko menyahut, "ada cowok yang nolak dia terang-terangan."
Zuya langsung mengerutkan keningnya bingung, "hah?! Gimana ceritanya? Kok gitu?"
Masih dengan wajah kusut, Star mulai bercerita, "jadi tuh ceritanya gini, aku kan lagi ke Starbucks kemarin sore, terus ketemu sama cowok yang beberapa hari sebelumnya ketemu aku waktu lagi lari pagi."
"Bentar dulu, kemarin ke Starbucks, terus ketemu sama cowok yang pernah kamu temui waktu lari pagi, gitu?"
Star mengangguk pada Zuya, lalu melanjutkan ceritanya, "kan waktu itu aku pernah ngomong sama kalian, kalau aku naksir dia, nah, pas banget kemarin ketemu, dia duduk sendirian, aku samperin."
Aiko menepuk pelan dahinya, ia sudah menduga alurnya akan seperti ini, mengingat seperti apa watak Star yang sangat terang-terangan mendekati cowok. "Terus, kamu bilang kalau kamu suka dia, iya?"
"Iya, soanya kalau enggak bilang saat itu, takutnya kita enggak ketemu lagi."
Zuya terdengar mengembuskan napasnya pelan, "terus dianya jawab apa?"
"Di tolak lah pasti, Ya, kalau enggak, ngapain dia merengek gini sambil cerita," ujar Aiko yan berhasil membuat Star mendengus ke arahnya.
"Ya jelas ditolak lah, Star, kamu bikin dia kaget."
Aiko mengangguk menambahkan pernyataan Zuya, "Ilfeel tuh dia pasti sama kamu."
Mendengar kedua sahabatnya sama-sama menyalahkannya, Star lagi-lagi mendengus sebal, "kalian kok jadi nyalahin aku sih, harusnya aku cerita tuh di puk-puk-in, jangan disalah-salahin."
"Kita bukannya nyalahin kamu, kita tuh-" Zuya terhenti karena merasa ponselnya bergetar.
Aiko dan Star langsung saling bertatapan. "Angkat aja, galaunya aku bisa ditunda kok," ujar Star.
Zuya sempat ragu, mengingat yang menelponnya saat ini adalah Kavin.
"Udah, angkat aja, kita pura-pura budek kok, tenang." Aiko berusaha meyakinkan Zuya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovenemy
Romance(FOLLOW SEBELUM BACA!) 🍒🍒🍒 Zuya bertemu Kavin secara tidak sengaja. Pertemuan yang diawali dengam kejadian tidak mengenakkan itu berlanjut karena Kavin mendapati Zuya adalah salah satu mahasiswanya. Bagaimana kelanjutan cerita Kavin dan Zuya? E...