38. Zuya's Dilemma

2.4K 409 16
                                    

🍒🍒🍒

"Aku baru dapat email tadi pagi, awal pekan depan aku harus pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku baru dapat email tadi pagi, awal pekan depan aku harus pulang."

Zuya berusaha untuk mencerna ucapan Kavin. Setelah ia mengerti, ia menolak dirinya untuk bereaksi, alih-alih terlihat terkejut apalagi marah, Zuya lebih memilih memaksakan senyum di wajahnya. "So, kamu bakal pulang awal pekan depan?"

Kavin mengangguk, "lebih tepatnya hari selasa."

"Selasa?" Zuya menghitung hari yang tersisa dengan jarinya, "hari ini hari rabu, artinya tersisa 5 hari lagi, iya kan?"

"Iya."

"Oke, aku bakal bantu kamu beres-beres, nanti bilang aja sama aku kalau ada sesuatu yang mau kamu beli."

Kavin ingin menyahut, ia sangat ingin memberi tanggapan pada ucapan terakhir kekasihnya, tapi Zuya dengan cepat memotong.

"Kita sudah selesai kan, aku mau pulang, aku lumayan capek."

Kavin mengurungkan niatnya untuk bicara, ia memilih berdiri dan menggandeng tangan lembut Zuya untuk keluar dari restoran.

Di sepanjang perjalanan pulang, tidak seperti biasa, keduanya memilih diam. Bahkan saat Kavin menawari musik pada Zuya, gadis itu dengan tegas menolak dan menjawab tidak.

Kavin tahu, saat ini kekasihnya sedang gundah, dan perasaan itu juga tidak berbeda dengan apa yang dia rasakan sekarang.

Kini mobil Kavin sudah tiba di pekarangan kediaman keluarga Alterio. Saat ia keluar hendak membukakan pintu, Zuya sudah lebih dulu berinisiatif keluar mobil tanpa menunggu Kavin. Pria itu pun semakin merasa tidak nyaman.

"Cherie, aku-"

"Vin, nanti kita ngomong lagi ya, aku masuk dulu, aku udah capek sama ngantuk." Zuya memeluk Kavin sebelum ia masuk ke dalam rumah, ia juga tidak lupa mengucapkan kalimat perpisahan yang manis, "hati-hati di jalan, jangan ngebut, good night."

Kavin masih terdiam di tempatnya, ia berdiri dan terdiam bahkan saat pintu sudah perlahan menutup. Ia bahkan menyahut ucapan selamat malam Zuya dengan lirih. "Good night, Princess, sleep well."

***

Zuya tiba di rumah. Ia mengira jika orang tuanya sudah pergi ke kamar, tapi nyatanya tidak. Adrian dan Kayara masih duduk santai di ruang tengah seakan menunggunya pulang.

"Hai, Princess, gimana makan malamnya?" Adrian menyambut putrinya dengan hangat.

Zuya melangkah mendekat lalu duduk diantara Papa dan Mamanya. "Biasa aja."

"Biasa aja tapi kok murung gitu? Berantem ya sama Kavin?" Kali ini, Kayara yang bertanya.

"Enggak berantem sih, Ma, tapi sebel aja."

"Sebal, kenapa bisa sebal? Kavin bikin kamu bête?"

Zuya mengangguk pada Adrian, "dia bilang, sebulan lagi baru pulang, tapi katanya lagi, tadi pagi baru dapat email, dia harus pulang hari selasa."

LovenemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang