35. Old Story

2.3K 392 24
                                    

🍒🍒🍒

Zuya kini menatap Kavin datar saat mereka sudah memasuki waktu untuk berbicara dengan serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zuya kini menatap Kavin datar saat mereka sudah memasuki waktu untuk berbicara dengan serius. Keduanya masih menjaga tatapan dengan ekspresi wajah yang berbeda satu sama lain.

"Awalnya, aku memang ditugaskan untuk penelitian di RS Medica, dan aku juga diberi waktu paling lama 8 bulan untuk menyelesaikan penelitianku."

Zuya diam, ia enggak memutus jalan cerita Kavin.

"Bulan ini sudah masuk bulan kelima, dan tentu saja... kita yang sudah masuk 4 bulan pacaran."

"Kenapa diawal enggak pernah cerita?"

"Karena aku enggak nyangka bakal ketemu kamu."

Jawaban Kavin membuat kening Zuya mengernyit, "maksudnya?"

"I think you're my first love, Zuya."

Zuya terkekeh sinis lagi, "bullshit macam apa lagi ini?"

"Babe, aku enggak suka kamu ngomong kasar." Kavin dengan cepat bereaksi mendengar umpatan Zuya.

"Sorry, kelepasan," sahut gadis itu tidak kalah cepat.

"Kamu mungkin enggak bakal percaya kalau aku bilang, aku pernah mikirin kamu sejak aku masih sekolah SMA."

"What! How could it be like that?"

Kavin pun mulai bercerita, ingatannya ia seret pada tahun dimana ia masih memakai seragam putih abu-abu. Hari itu, matahari tengah terik bersinar, semua siswa SMA Bhayangkara dipulangkan karena alasan rapat tahunan guru.

Alih-alih pulang ke rumah masing-masing, Kavin beserta tiga teman lainnya memilih bersantai sambil menonton dvd di rumah Metta.

"Beli cemilan dulu deh, masa nonton enggak ada yang dimakan," ujar Gino.

Kaimat itu disahut Arai dengan anggukan, "beli chiki yuk."

"Di rumah gue masih ada sisa jagung minggu kemaren, kita bikin itu aja." Metta ikut menyahut memberi saran.

"Tapi tetap aja, Met, kita perlu minum." Kavin menimpali sambil membuka pintu mobilnya.

Semua kini masuk ke dalam mobil sambil kembali melanjutkan perdebatan tentang makanan.

"Nunggu popcorn bikinan lo lama, Met, belum lagi kalau gosong, kayak minggu kemaren."

Metta melempar tasnya ke arah Gino sebal, "ya udah sih, kalau emang mau mampir, ke mini market depan komplek Rajawali aja, di sana lumayan lengkap chiki sama minumannya."

"Asyik, ke mini market Sultan kita," seru Arai yang juga diiringi dengan tawa oleh Gino.

Kavin mengemudikan mobilnya ke jalan menuju rumah Metta, tapi, sebelum ia bebelok ke tempat tujuan, ia mengarahkan setirnya menuju mini market yang cukup mewah di depan komplek perumahan elit, komplek Rajawali.

LovenemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang