Rose sudah menjalani kehidupannya selama nyaris seminggu di kampus HYBE. Dia punya beberapa teman, termasuk Jeon Jungkook, Steve dan pacarnya Jennie yang dia lupa namanya. Jelasnya mereka sudah berangsur dekat, terlebih karna Rose terpukau ketika teman-temannya bilang kalau Jungkook adalah orang yang pintar, jenius dan cerdas bergabung jadi satu dalam otaknya.
Rasa ngilu di giginya beberapa hari ini rupanya mengganggu aktivitas makannya dan membuat seluruh keluarganya khawatir. Dia kira orangtuanya akan potong jajan akibat insiden Ia makan makanan manis tanpa batas di villa Jennie. Rupanya tidak. Tapi sebagai imbalannya, Park Jimin tidak memperbolehkannya makan sembarangan lagi dan pergi ke teman-temannya. Kalau mau bertemu diluar kampus, ya mereka sendiri yang harus kerumah Jimin.
Betapa sialannya.
Untungnya ini musim panas, bung!
Rose sangat suka musim panas, ngomong-ngomong. Selain karna tugas-tugas kuliah akan lebih menyenangkan dikerjakan diluar kelas, yang Rose suka adalah karna dia bisa menikmati es krim Serendipity yang sedang trend itu.
Tapi Jimin bersumpah akan mengadu pada orangtuanya kalau dia ketahuan makan es krim. Dan para Blackpink jelas menurut pada Jimin karna alasan takut kena imbas juga.
"Ada apa dengan makanan disini? Tidak enak!" Rose menggeser nampan makanan yang diambilkan oleh Lisa dan melipat kedua tangannya dengan kesal. Ia menyandar dan memajukan bibirnya. Mengirimkan gestur seolah merajuk.
Membuat tiga pemuda disana menjadi mengerjab menatap gadis itu penuh tanda tanya
Lisa mendengus. "Kau benar. Kami sudah bosan dengan menu ini-ini saja. Tapi mau bagaimana lagi?"
"Percayalah, es krim lebih enak." Balas Rose dengan lesu.
"Oh, tidak bisa. Agar kami semua kena marah?" Jisoo mengarahkan garpunya dengan tegas ke arah Rose yang sekarang memilih menghela nafas kasar. "Kau harusnya bersyukur karna gula darahmu akan berterima kasih padaku."
Lisa dan Jennie hanya fokus pada ponsel mereka begitu juga Jungkook dan Steve. Sementara Taehyung memakan burgernya dengan tenang.
"Ah, molla!" Rose memundurkan kursi dan segera pergi dari kafetaria kampus itu usai mengambil tasnya.
"Apa yang salah dengan ini?" Kerjab Steve. Melihat gadis Park sudah melenggang pergi darisana.
"Yak! Gadis nakal! Kau tidak boleh begitu!" Jennie ikut berkata tegas. Membuat seisi kantin menatap mereka dan Rose yang berjalan pergi dengan kesal.
"Aku akan membujuknya," Lisa bersiap bangkit, tapi Jennie malah menahannya.
"Sudahlah. Nanti juga beres sendiri. Sekali-kali anak itu harus diberitahu hal benar. Makanan manis benar-benar tidak cocok untuknya. Tidak masalah kalau dalam jumlah sedikit. Nanti kita tidak bisa berbuat onar kalau dia sakit gigi terus. Benarkan, Jeon Jungkook?"
Jungkook mendengus dan bangkit setelah menyambar tasnya.
"Aku mau kembali juga." Katanya dengan tenang. Mulai melangkah pergi meninggalkan meja tempat teman-temannya itu menatapnya....
"Iya, gula darahmu akan berterima kasih padaku! Ck," Rose menendang kerikil di jalan kecil menuju taman belakang kampus dengan kesal. Selalunya begitu.
Rose kan sudah menekankan. Dia bukan mau merusak tubuhnya, tapi hanya ingin menikmati hidupnya yang manis.
Manis apanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Euphoria [2020]END✔
Любовные романыKetika Jeon Jungkook menemukan kembali Euphorianya yang hilang dalam bentukan gadis manis polos pecinta es krim dan kesayangan semua orang.