Chap.13

2.3K 380 9
                                    

Pertanyaannya, mana yang lebih gugup antara Rose dan Jungkook saat ini yang sama-sama duduk diam dipinggiran ranjang kingsize yang dimana sebelum ini adalah milik Jungkook.

Sebenarnya dua-duanya. Hanya saja wajah Rose kelewat santai, dan Jungkook juga canggung membuka percakapan.

Sedikit Rose akui, dia suka nuansa kamar Jungkook yang coklat dan abu-abu. Dua perpaduan yang merupakan warna favoritenya. Terlebih, kamar Jungkook tak seperti kamar-kamar laki-laki yang biasa dia nonton di film Barat. Yang banyak sekali barang didalam. Berupa alat elektronik seperti Play Station, speaker, gitar elektronik dan banyak lagi.

Tapi kalau saja Rose tahu--Jungkook sebenarnya jarang membersihkan kamarnya dan dia pun melarang siapapun masuk. Hanya saja semalam dia merapikan semua ini agar Rose tidak jengkel. Karna pada dasarnya, usai belajar atau apapun yang Jungkook lakukan di kamar--barangnya dibiarkan begitu saja ditempat yang sama.

Pemuda Jeon itu berdehem ditengah keheningan sebelum bangkit. "Aku akan mandi duluan."

Rose meliriknya mengangguk saja. Dalam hati berpikir, jika Jungkook mandi--dia bisa ganti baju disini.

Ia melihat Jungkook berjalan memasuki kamar mandi. Masih dengan kemeja putih dan jasnya yang entah sudah terkapar dimaja. Saat itulah Rose membuka kopernya dan mencari baju santai yang bisa dia pakai sambil bernyanyi kecil. Juga memikirkan apa yang cocok Ia makan malam ini.

Tangan ramping yang juga cukup fleksibel itu berhasil meraih resleting gaunnya dan menariknya turun dengan susah payah.

Dia sudah bilang, dia benci pakai gaun yang berlebihan. Terutama kalau berat begini. Ah, mau dirusak tapikan ini harganya selangit. Nanti Rose bisa jual dan dibelikan truk es krim.


Sementara itu, Jeon Jungkook menepuk dahinya. Karna secanggung ini, dia lupa piyamanya. Yang harusnya digantung disini, tadi dia pindahkan ke lemarinya. Dengan alasan--dia sudah punya istri sekarang dan harus merubah kebiasaannya menggantung piyama di kamar mandi.


Soalnya kemarin-kemarin, Ia tidak memakai piyama. Hanya handuk.

Dia membuka pintu kamar mandi dan terlonjak kaget. Kembali masuk dan menyandar syok di permukaan pintu dengan cepat. Disertai dada berdebar dan nafas terengah.

"Apa yang dia lakukan?!" Tanyanya syok. Ia menggeleng cepat.




Astaga-astaga..



Jungkook meremat kepalanya dengan kencang. "Bodoh, bodoh, bodoh."


Sekarang dia tidak tahu mengumpati siapa. Dirinya atau Rose yang dengan polosnya mengganti baju disitu. Tidak bisakah menunggu Jungkook selesai dulu? Tidak tahu kalau Jungkook juga pria normal?

Ia menghela nafas. Terpaksa. Dia akan pakai handuk. Daripada keluar kesana mengambil piyamanya dan salah tingkah.


...



Rose tidak dimana-mana ketika Jungkook keluar. Antara lega juga, berhubung dia cuma menggunakan handuk. Tapi kemana dia?



Jungkook menarik semua yang memungkinkan untuk Ia pakai malam ini. Mengenakannya dan duduk di ranjang sambil menunggu.


Itu si Park Chaeyoung belum kembali. Kalau hilang, bagaimana?


Jungkook menebak, mungkin Rose turun mengambil makanan dan tersesat saat mau kembali. Ya, rumah keluarga Jeon kan bisa disebut mansion saking luasnya. Jadi dia buru-buru menuju pintu dan membukanya. Nyaris tersungkur ketika mendapati Rose sudah didepannya ketika membuka pintu dengan nampan berisi banyak roti sandwich potong. Bahkan menatapnya dengan cengiran dan satu roti bertengger diantara bibirnya.



The Lost Euphoria [2020]END✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang