Chap.23

2.7K 340 13
                                    

Tidak terasa, sisa waktu mereka di tempat ini tinggal 2 hari lagi. Rose bahkan belum ikut kegiatan apapun selama 4, 5 hari ini selain kegiatan bersenang-senang bersama empat kawan gilanya. Kecuali kalau Jungkook tidak datang dan menariknya pulang ke penginapan saat kedapatan. Dan bukan rahasia lagi, kalau sebenarnya BLACKPINK tengah mencari ide ekstrim untuk keonaran baru mereka.

Bagusnya apa?

Mumpung Jeon Jungkook tidak ada.

Melemparkan petasan pada bebek-bebek di bantaran sungai yang tenang, tidak bisa dilakukan lagi. Steve tahu itu mereka dan akan mengadu ke Rektor kalau sampai mereka melakukannya lagi.

Tidak juga bisa menaruh telur salmon dimangkuk makan siang mahasiswa lain atau di cangkir Dosen. Karna Jungkook akan langsung tahu pelakunya.

Teras depan penginapan adalah tempat BLACKPINK berkumpul siang ini. Usai kembali dari sungai Jjang dan membeli cemilan khas pedesaan di pasar.

"Aku tidak tahu kerang bisa dibuat manisan." Celetuk Jisoo. Menekan-nekan salah satu daging empuk kerang putih dibawah mangkuk yang berkuah bening kekuningan kental seperti madu. Ia mengerut jijik. Dan melihat itu sebagai lendir.

"Sekarang kan kau sudah tahu." Balas Jennie yang duduk di kursi dari akar pohon yang dirajut didekat pintu masuk. Dimana orang-orang sepenginapan mereka berlalu lalang dan mereka tidak peduli. Sementara Lisa duduk diatas dinding semen setinggi 2 meter yang menjadi pembatas antara halaman dan teras sambil menggaruk kakinya yang terbalut kaus kaki putih sampai pergelangan kakinya.

Iritasi ringan, bisa dibilang.

"Siapa yang membeli ini? Sumpah, aku tidak mau makan." Rose melambaikan tangan dengan jijik. Hidungnya berkerut tidak suka dan memberi ekspresi mual.

"Ayolah, itu mungkin saja enak." Sahut Lisa.

"No." Jawab Rose dengan tegas. "Tidakkah kau lihat itu--berlendir, kuning dan mentah? Uh--kuyakin masih ada kotorannya."

"What?!" Jisoo berjengit. Langsung menghempas-hempaskan tangannya dan nyaris menangis.

"Demi apapun! Beri aku tissue!"

Jennie lantas mengambil tasnya yang terparkir diatas meja yang menengahinya dan Rose. Menarik sesashet tissue saku dan Jisoo buru-buru membukanya untuk dipakai.

Lisa berbalik pada pertanyaan Rose sebelumnya. "Ya masalahnya, kita mana bisa dapat sup Mara atau semur Tteobokki disini? Yang ada dipasar cuma sup kalkun."

"Aku lebih baik makan kalkun daripada kerang putih yang dijadikan manisan. Penjualnya pasti sinting membuat makanan seperti ini." Rose mendengus. "Singkirkan itu! Menjijikkan!"

Lisa turun dari tempatnya dan menuang semangkuk manisan daging kerang putih kedalam tempat sampah dan terkejut ketika seseorang datang berbicara dengan lantang.

"Lalisa, apa yang kau lakukan?!"

Itu Kim Miyeon. Datang dengan dress putihnya yang dibalut cardigan coklat selutut. Dan rambutnya disanggul biasa.
"Kau tidak boleh buang-buang makanan!" Katanya dengan nada memerintah.

Karna Lisa sama seperti anggota Blackpink yang lain--yaitu memandang dunia dengan sebelah mata--dia tersenyum miring dan malah melanjutkan aktivitasnya. Tidak mendengarkan perkataan Miyeon yang tiba-tiba muncul seperti hantu.

"Well, hai Dosen Kim." Rose menaikkan alisnya dengan mengejek. Sudah tahu? Teman-temannya sudah mengatakan siapa Miyeon ini. Katanya dia suka pada suaminya dan bermodus minta tolong setiap saat supaya bisa dekat.

Dan orang bodoh mana yang membiarkan wanita gatal sepertinya menggoda suami baik dan manisnya?

Sementara karna disapa dengan sangat tidak terhormat, membuat Miyeon melempar pandangan tak suka pada gadis Park itu.

The Lost Euphoria [2020]END✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang