Chap.15

2.6K 373 15
                                    

Saking antusiasnya menunggu hari esok, Rose bahkan tidak bisa tidur. Terlalu bersemangat sampai Jeon Jungkook harus menutup kedua telinga dengan bantal karna Rose sedang mengoceh. Menceritakan pada Jungkook kalau ini akan jadi kali pertamanya dia bakal bermalam di luar rumah.

Dan mungkin ini sudah jam 10 malam. Dimana Jeon Jungkook yang baru selesai membantu gadis itu mengerjakan tugas kuliah sekitar setengah jam yang lalu dan butuh sekali yang namanya tidur karna besok adalah hari yang berat. Tapi sepertinya Rose tidak membiarkan itu.

Jungkook bahkan harus membongkar kembali koper Rose karna gadis itu membawa semua yang bahkan belum tentu dia perlukan. Seolah akan bepergian setahun dan laki-laki Jeon terpaksa mengajarinya dengan baik apa saja yang perlu dimasukkan ke koper dan yang tidak perlu dibawa.

Bukankah ini hari yang indah?

"Jeon?"

Jungkook yang giginya sudah gemelatuk karna gemas, berbalik menghadap Rose ditengah cahaya remang dari lampu meja dibelakang gadis itu. Ia menurunkan bantal yang sebelumnya Ia gunakan untuk menutup telinga dan menatap dengan pandangan tidak berselera.

"Apa lagi? Bisa biarkan aku tidur dulu? Sumpah, aku lelah sekali."

Rose yang berbaring sempurna, menautkan jari-jarinya dengan canggung. "Itu--tadi Jennie dan yang lainnya bertanya padaku."

Jungkook mendengarkan dengan intens. Atau lebih tepatnya fokus pada wajah itu.

Ya ampun, gemas, gemas, gemas!

"Karna di pernikahan kita tidak ada tukar cincin, mereka tanya apa yang kau berikan sebagai hadiah pernikahan."

"Lalu kau jawab apa?" Jungkook mengerut.

"Aku perlu bertanya padamu dulu. Kau kan tidak memberikan apapun, jadi aku minta kau--"

"Apa?" Jungkook menyipit curiga, kemudian Rose terduduk dan tersenyum lebar kearahnya.

"Bagaimana kalau belikan aku truk es krim?"

Maka nyawa Jungkook nyaris lepas. Ia memegangi kepalanya dan meringis gemas.

"Jeon Rosie, es krim itu tidak sehat kalau kau makan setiap harinya. Dan Jimin akan marah padaku jika tahu aku membelikanmu truk es krim yang dimana aku akan dikira tidak merawatmu."

"Kan memang tidak." Rose menyeletuk.

"Oh, astaga kepalaku." Jeon Jungkook menghembuskan nafas kasar dan kembali melirik gadis itu. Yang menatapnya dengan kedua mata bulat seolah meminta dicium sampai mampus.

"Tidak. Pokoknya tidak. Aku akan membuat aturan, kau boleh makan es krim seminggu dua kali."

"Wah, kau lebih jahat dari Jimin kalau begitu." Rose mendecih dan membuang wajah dengan kesal. Atau mungkin sekarang berbalik dan menyilangkan tangannya sampai Jungkook menghela nafas melihat punggung berbalut kaus putih itu.

"Iya-iya. Seminggu tiga kali."

Rose masih tidak menjawab.

"Baiklah, akan kusewakan truk es krim sekali setiap minggu. Puas?"

Lalu Rose terkikik dan berbalik kembali ke posisi semula. Yaitu menghadap ke pemuda Jeon yang masih lumayan mengantuk.
"Nah, itu baru puas."

"Apa kau tidak mau yang lain? Service terbaikku misalnya? Kujamin kau lebih puas." Pemuda itu menaikkan alisnya kirinya, dan Rose langsung menampol dahinya dengan telapak tangan sampai bunyi gemelacak memenuhi kamar selama sedetik.

Jungkook sukses meringis.

Kemudian suara keras membuat keduanya terlonjak, yang berasal dari bunyi petir yang tak lama disusul oleh hujan badai diluar sana.

The Lost Euphoria [2020]END✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang