Chap.35

3.8K 377 51
                                    

"Apa jaminannya kalau kau tidak akan selingkuh disana?"

Jungkook berbalik dengan pandangan geli menatap Rose yang dengan sangat baik hati membantunya packing siang ini. Duduk bersila dibawah karpet dengan muka masamnya. Tepat didepan koper Jungkook yang terbuka dan sudah terisi lengkap dengan barang-barang yang siap terbang bersamanya ke London nanti malam.

Sementara Jeon itu berlagak seperti seorang bos. Duduk meluruskan kaki diatas pinggir ranjang dan menyandar dengan sebuah buku berukuran sedang yang terbuka dipangkuannya. Memakai kacamata dan menatap perempuan yang sekarang mendongak kearahnya dengan pandangan masam.

"Hatiku, jaminannya." Jawab Jungkook dengan lancar.

Mendengar itu, Rose menghembuskan dengusan kasar dan wajah yang makin tak sedap dipandang.
"Itu tidak cukup, Jeon Jungkook!" Kesalnya. Yang memang sudah sejak awal sudah begitu. Alasannya ya karna dia mau ikut, tapi tidak bisa. Ya alasannya karna Jimin tidak mengizinkannya.

"Tidak cukup apanya? Mana mungkin aku bakal selingkuh disana?"

"Ya bisa saja!" Gadis itu mengerang. Menarik ujung rambutnya sendiri dengan gemas dan Jungkook jadi khawatir melihatnya.

"Rosie, jangan di tarik--"

"Bagaimana kalau kau betah disana karna perempuan Eropa. Mereka kan sexy semua! Secara istrimu ini tidak eksotis!" Sela perempuan itu dengan tajam.

Jungkook tertawa. Perkataan yang kelewat spontan itu membuatnya menutup buku. Diletakkan pada nakas beserta kacamata, lalu turun dari ranjang untuk duduk didekat istrinya yang merajuk lagi.
"Kau kan juga eksotis."

Rose memajukan bibir dengan lemparan tak suka. Menghindari Jungkook yang mau merangkulnya dengan menggeser bokong sedikit menjauh sampai laki-laki itu mengerut heran karna sikapnya.

"Tidak usah menggodaku! Tidak akan mempan!"

Jeon Jungkook terpaksa mendengus jengkel karnanya. Maksudku, kalau mau selingkuh sudah pasti dia lakukan jauh-jauh hari. Pikirnya dengan lelah.

"Demi Tuhan, Rosie. Setetes niat mau selingkuh juga tidak ada."

"Kalau begitu biarkan aku ikut!"

Jungkook kaget lagi setelah Rose meneriakinya. Sambil menggoyang-goyangkan lengannya dengan kasar lalu dihempaskan.

Itu sakit, ngomong-ngomong.

Ya kalau Jungkook yang menentukan, sudah pasti dia diikutkan.

"Kalau aku ikut, aku bisa melihat apa ucapanmu benar atau tidak! Pokoknya kau bujuk Jimin supaya memperbolehkan aku ikut denganmu malam ini!"

Bisa dilihat bahwa Jungkook menarik dan membuang nafas dengan teratur sebanyak dua kali untuk menjaga dadanya tetap sabar. Terlalu gemas, ini juga berpotensi menaikkan kadar gula dalam tubuhnya kalau Rose terus berekspresi begitu. Masam, tapi juga manis. Entahlah. Jungkook sendiri bingung mendeskripsikan istrinya. Dan bodohnya, dia asal mengangguk saja.

Memangnya kapan Ia tidak menuruti Rose?

"Iya-iya, nanti aku bicara dengan Jimin." Satu tangannya kembali naik untuk menyelipkan helaian rambut Rose disisi kanan kepala menuju belakang daun telinganya yang punya tiga lubang tindik kosong disana. Seperti gadis BLACKPINK lainnya, dan Jungkook sudah menyadarinya bahkan sebelum mereka menikah.

"Tapi aku tidak janji dia akan setuju atau tidak."

Tiba-tiba Rose menangkap tangannya dan bergeser mendekat. Langsung menyandarkan kepalanya ke bahu Jungkook dan wajahnya memang kelihatan sedih karna tidak diperbolehkan ikut oleh semua orang akibat belum ada konfirmasi izin dari Park-cebol-Jimin itu. Terutama orangtua Jungkook yang akan berangkat besok siang. Dikarenakan mereka berdua adalah tipe mertua yang kelewat sayang pada menantu cantik mereka--Jungseok dan Hyeri akan menyusul lebih lambat. Berhubung Rose--istri dari putra mereka satu-satunya yang terlalu menggemaskan sampai ingin dibenturkan ke dinding karna selalu bertingkah menggemaskan itu--hanya akan sendiri kalau mereka bertiga pergi bersamaan. Haneul di Busan dan baru akan pulang dua hari lagi kalau pekerjaan soal urusan pembangunan cabang perusahaan keluarganya sudah beres. Sementara Jimin masih sibuk di kantor dan bolak-balik kesana kemari hingga menyempatkan diri mengasuh adik kecilnya sampai sang Ibu pulang pun cukup sulit diadakan.

The Lost Euphoria [2020]END✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang