Chap.21

2.5K 349 8
                                    

Setelah mendapat saran gila dari Jennie, Rose harus berpikir keras sekarang. Soalnya Jennie memberikan ide yang sangat-sangat Rose tidak setujui. Dia harus memikirkan cara lain untuk bisa membujuk Jungkook. Dia sudah dari kamar pemuda itu tadi, tapi Jungkook mengacuhkannya dan pura-pura berkutat dengan laptop. Dia perlu ide mempan, dan ide Jennie akan sangat berhasil. Tapi masalahnya, Rose tidak mau.

Pacar Kim Taehyung itu menyuruhnya ke kamar Jungkook lagi dan katanya dia akan luluh kalau Rose membujuknya dengan sikap erotis.

Bangsat.

Membayangkannya saja membuat otak Rose jadi keruh dan kotor. Dia bersumpah demi Jimin dan sepupu laki-laki yang lain, bahwa ini IDE BODOH.

Jennie Kim--Btch.

"Ottokhe~" ia pura-pura terisak dramatis dan Lisa yang berbaring disampingnya sambil bermain ponsel-pun memutar bola mata.

"Kenapa tidak mencoba idenya Jennie saja? Dia kan suamimu. Apa salahnya? "

"Lalisa!" Ia menghempaskan bantal dengan rengekan. "Kenapa kau selalu bicara semulus dahimu yang lebar?!" Kesalnya.

"Thank you~" Lisa menyengir dan merapikan poninya.

"Kalau Jeon Jungkook marah, kan aku rindu juga. Nanti kalau dia merajuk terus, yang menafkahiku siapa?!"

Lisa terenyuh. Apakah salah kalau dia bilang Rose itu berlebihan? Maksudku--sudahlah. Temannya ini sedikit polos yang mendekati idiot memang. Gunanya sebagai teman, adalah memaklumi kalau Rose itu terkadang kurang waras di waktu-waktu tertentu.

"Dia kan berjanji mau membelikanku truk es krim,"

Lisa terenyuh lagi.

Betapa bodohnya si sahabat.

"Ya sudah kesana!"

"Tapi aku malu, takut, canggung, gemetar. Aku kan bukan perempuan erotis seperti Jennie. Aku belum pernah melakukannya! Nanti kalau Jungkook menolakku, bagaimana?" Rengeknya.

"Begitulah terus sampai Jeon Jungkook marah selamanya. Kau akan tahu rasanya istri rasa janda kalau cengeng saja disana. Ayo, kuantar ke kamarnya."

"Bwo?!"

Maka saat itu juga, Rose ditarik secara tidak manusiawi oleh Lalisa menuju kamar Jeon Jungkook diam-diam tanpa sepengetahuan orang-orang di penginapan malam ini.


...


Jeon Jungkook menggaruk kepalanya dengan frustasi. Kenapa dia sok jual mahal sekali? Pantas, sih. Ini rencana kencan pertamanya dengan istrinya. Tapi gagal karna gadis itu lebih memilih pergi tidak jelas bersama teman-temannya.

Jelas lah dia kecewa.

Apa dia benar-benar tidak penting? Ketimbang sahabat-sahabat gilanya? Mungkin. Mereka menikah hanya perjodohan. Bisa jadi, disini memang Jungkook yang suka. Bukan Rose.

Tapi kasihan juga. Gadis itu sudah kemari dua kali dan membujuknya sepanjang sore. Kadang merengek, menangis kencang, melempar barang dan mengancam akan lompat dari jendela--sementara kita semua tahu kalau setiap kamar tidak punya jendela selain lubang ventilasi bertepatan dengan kepala ranjang.

"Mungkin kau harus berhenti egois, dude. Rose cuma belum paham." Taehyung rupanya disana. Duduk di sofa balon dan Steve tengkurap diatas ranjangnya. Sementara Jungkook dibawah karpet dan menyandar ke pinggir ranjang dengan raut wajah frustasi.

"Aku tahu," sahutnya galau.

"Aku tak pernah tahu kalau kau bisa merajuk selama ini, Kook." Tambah Steve. "Oh, C'mon."

The Lost Euphoria [2020]END✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang