Chap.12

2.4K 373 14
                                    

Nancy melotot, mendapati kabar undangan lisan yang diterima sang Ibu pagi ini. Ia melihat ibunya menyandar di sandaran sofa dengan kerutan frustasi di wajahnya. Tas tangannya pun dilemparkan karna kekesalan yang luar biasa.

"Jungkook-sunbae akan menikah?!"

"Kau sudah dengar. Kenapa tanya lagi?!" sahut sang ibu dengan galak.

Nancy mengedip tak percaya. Mencoba memikirkan dengan siapa Jungkook akan menikah? Diusianya yang 22 tahun? "Ta--tapi dengan siapa?"

"Ibu tidak tahu siapa dia. Ibu bahkan baru mendengar namanya dan sekarang ibu sudah lupa. Dia sangat beruntung. Dan kau, bukankah ibu sudah menekankan untuk mendekati Jungkook?!"

Nancy mendengus. "Dia tidak tertarik padaku. Aku juga sudah mengemis cinta padanya seperti tidak punya urat malu, dan menjaga sikapku didepannya!"

Lee Songhwa selaku sang ibu, bangkit dari duduknya dan memelototi Nancy. "Percuma mau bilang apa. Dia akan segera menikah. Itu artinya kau tidak bisa mendekatinya lagi. Dasar tidak berguna."

Akhirnya Nancy menghentakkan kakinya. "Ah, ibu menyebalkan!" Ia lalu pergi darisana, meninggalkan Songhwa yang memijat keningnya dengan frustasi. Meratapi rencananya yang sudah terganjal.

Dia penasaran, secantik apa gadis yang akan dinikahi Jungkook sampai menolak pesona sang anak?

Sementara itu, Rose merasa luar biasa sekarang. Karna besok adalah hari pernikahannya dengan si Jeon, menurut prosedur dari list kesepakatan. Dia masih kurang enak badan, terlebih ketika dirinya berada disini bersama pemuda Jeon. Di kedai ramyeon makarel yang mereka kunjungi tempo hari.

Yang Rose maksud luar biasa, adalah rasanya seperti langsung sembuh ketika kuah hangat dan enak itu menuruni tenggorokannya yang sudah dari kemarin seperti sulit menerima makanan yang lewat.

Jungkook menatapnya dengan datar  ketika Rose meletakkan mangkuk kosongnya di meja dengan sentakan puas. "Woah!"

Pemuda itu mendengus. "Jadi benar kau sakit?"

Rose mengangguk. "Eoh. Tapi sekarang sudah lebih baik." Cengirnya.

Jungkook menyunggingkan senyum kecil. "Makanlah sebanyak yang kau mau. Aku akan mentraktirmu makan burger keju setelah ini,"

Rose mengelap bibirnya. "Aku sudah selesai disini, Jeon. Ngomong-ngomong, tipe laki-laki yang kucari adalah pemuda kaya dan suka mentraktir. Jadi kau 60% masuk kriteria laki-laki idaman,"

Matre, kalau boleh jujur. Tapi unik, karna Rose mengakuinya dengan terang-terangan. "Benarkah?"


"Tidak juga,"

Senyuman Jungkook sukses luntur. Ia menghempaskan sumpitnya dengan kesal. "Apa yabt kau bicarakan?"

"Jeon, aku suka laki-laki kekar."

"Kau pikir aku lembek?"

"Dan bertato,"


Maka Jungkook diam dan punggungnya merosot. "Bertato?"

"Eoh! Kenal Taeyang?"

"Tidak," jawab Jungkook dengan malas.

"Taeyang itu member Bigbang--Grup yang sedang tren itu. Dia member ter-atletis di grup dan banyak tato. Kulitnya tan, mulus dan wajahnya--uh, tidak usah dijelaskan. Sesekali akan kuajak nonton, supaya kau kenal dia."

Jungkook mendecih dan melipat kedua tangannya didepan dada. "Kau sepolos itu?"


"Apa?" Kedipnya.

The Lost Euphoria [2020]END✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang