Rose baru akan memasuki kelasnya. Setidaknya begitu yang dia rencanakan ketika berjalan tepat didepan Jungkook yang berjalan seperti orang belum sarapan. Demi mencegah kecurigaan orang, Rose sengaja mempercepat langkahnya dan melihat tiga orang gadis yang berdiri didepan pintu.
"Hai, Girls--"
Dirinya diculik begitu saja. Lisa dan Jisoo memegangi kedua lengannya dan Jennie berlari didepannya. Melewati Jeon Jungkook yang menaikkan tangannya, memberi gestur membawa Rose kemana. Dan rupanya tak lain adalah memasuki toilet perempuan.
"Yak!" Rose mengerang. Menghempaskan tangan Lisa dan Jisoo sambil mengeras. Yang menandakan si gadis Park akan segera mengomel.
"Kenapa aku ditarik-tarik begini?!"Lisa berlari mengecek semua pintu dan kembali. "Tidak ada orang," lapornya pada Jennie.
Rose memutar bola mata dengan malas. "Apa ini? Kenapa aku diculik?"
"Tenang, suamimu tidak akan marah kok." Kerling Jisoo dengan cengirannya.
Rose membelalak. "Jisoo-ssi!" Kesalnya sambil menatap Jisoo yang tersengir dengan tatapan tajam.
"Jadi bagaimana soal rencana bulan madu kalian? Ini bukan urusan kami sih, tapi kami kepo sekali." Jennie berkata dengan kening dinaik turunkan menggoda. Sementara yang dua lagi--Jisoo dan Lisa--kelihatan sama penasarannya.
"Apa aku menikah cuma untuk itu?" Dengus Rose dengan kesal.
"Tentu saja. Yang diinginkan pengantin baru kan waktu berdua untuk program buat anak." Lisa menambahkan.
"Hentikan kekonyolan kalian, guys." Rose menepuk dahi. "Kami tidak akan melakukan apapun sampai lulus. Lagipula aku dan si Jeon--"
"Kau kan juga Jeon sekarang," Lisa menyela dengan polos.
"Iya aku tahu, Manoban! Jangan menyela dulu!"
Lisa memilih menyengir.
"Maksudku, aku dan Jungkook sudah sepakat. Tidak boleh ada adegan ranjang sampai kami lulus." Rose berkacak pinggang dan menaikkan dagunya dengan angkuh.
"What?!" Seru Lisa dan Jennie bersamaan dengan wajah syok berlebihan.
"Tapi kan Jungkook bakal lulus lebih dulu dari kita." Jisoo berkata.
"Lho, kenapa bisa begitu?" Rose bertanya. Dan tiba-tiba teringat perkataan Jimin tempo hari. "Ah, ara. Karna dia pintar sekali ya?"
"Bukan cuma pintar. Tapi jenius sekali. Dia bahkan sudah tahu semua yang harusnya didapatkan oleh tingkat 4. Jadi Bang-seosangnim memutuskan kalau Jungkook bakal lulus bersama dengan tingkat 4 bulan depan."
"Bulan depan?!" Teriak gadis Park dengan histeris, lalu menepuk kedua dahi dengan kaget karna menyadari sesuatu. Jadi karna itu Jungkook sibuk sekali?
"Aku baru tahu." Gumamnya.
"Kau bisa menanyai Jungkook nanti. Soalnya itu baru berita yang belum terbukti benar." Kata Jennie dan serentak di setujui oleh Lisa.
"Kalau begitu ayo kembali. Kalian membawaku untuk obrolan yang tidak inspiratif."
"Yah, berhubung kau menikah lebih duluan dari kami. Jadi kami kan mau cari pengalaman sedikit." Jisoo menyengir.
"Eh, aku masih punya pertanyaan." Lisa mengangkat tangannya dan semua menatapnya dengan tatapan bertanya. "Kenapa di pernikahan kalian tidak ada pertukaran cincin?"
"Itu mewakili pertanyaanku, Lisa sayang." Jisoo memberitahu dengan wajah sok.
Rose mendengus sebelum kembali menarik nafas dan tersenyum paksa. "Aku yang minta. Bisa ketahuan orang-orang, terlebih fans bermata elangnya si Jungkook kalau melihat kami pakai cincin yang sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Euphoria [2020]END✔
RomanceKetika Jeon Jungkook menemukan kembali Euphorianya yang hilang dalam bentukan gadis manis polos pecinta es krim dan kesayangan semua orang.