Akhir pekan.
Rose suka sekali pada hari itu karna selain dia bisa tidur sepuasnya sampai benar-benar jadi sapi--seperti yang diejekkan Jimin--dia juga bisa bebas dari yang namanya tugas kuliah yang memusingkan.
Tapi semuanya berantakan ketika Park--menyebalkan--Jimin datang dan mengguncangkan tempat tidur kesayangannya pagi-pagi. Bukan pagi-pagi sekali, sebenarnya. Tapi tetap saja ini menyebalkan.
"Tetap tidak mau bangun?"
Rose yang menutup wajahnya dengan bantal, tidak berkutik ketika Jimin mulai bertanya. Setelah kata-kata laknat pemuda itu layangkan untuknya.
"Baiklah, potong uang jajan--"
Rose melemparkan bantal dengan kesal dan duduk. "Park Jimin bodoh! Aku masih mau tidur!"
"Heh, jaga ucapanmu. Mau aku mengadu pada orangtuamu?"
Sialan.
Harusnya tadi Rose bilang 'Park Jimin cebol'.
"Ada apa membangunkanku pagi-pagi?"
"Pagi apanya? Ini sudah jam 8. Sekarang bangun, dan kita pergi ke suatu tempat."
"Tidak, sebelum kau minta maaf sudah mengataiku 'sapi'," Rose melipatkan kedua tangan dengan kesal dan mengalihkan pandangannya.
Jimin menghela nafas. "Baiklah, aku minta. Kau bukan sapi, kok."
Aw, Rose sukses meleleh. Soalnya senyuman Park Jimin di pagi akhir pekan ini seolah menghasutnya untuk tersenyum genit. Setidaknya sampai Jimin bangkit dan berancang kabur.
"Tapi kudanil" pemuda itu berlari bahkan sampai melupakan sebelah sendalnya."Fuck-Jimin cebol! Aku akan membunuhmu!" teriak Rose sebagai pembuka akhir pekannya yang hancur dan membuat Ibunya Jimin jadi harus mengelap lipstik yang berantakan karna teriakan sang keponakan tersayang dari lantai dua.
....
"Kita mau kemana dengan keranjang buah dan buket bunga? Kita mau menjenguk seseorang?"
"Pintar sekali, adikku." jawab Jimin yang fokus menyetir. "Kita akan menjenguk ibu temanku. Beliau temannya orangtuamu juga. Ingat Bibi Hyeri?"
Rose telak menggeleng. "Tidak kenal dan tidak pernah dengar."
"Wah, kau jangan sejujur itu kalau bicara dengannya nanti. Dia sudah lama ingin bertemu denganmu, tapi aku baru ada waktu sekarang. Bibi Hyeri dulunya juga suka menggendongmu ketika kau kecil dulu. Tapi pasti kau sudah lupa."
Rose tidak peduli. Malah menyendok es krim yang dibawa dari kediaman mereka. Rumah orang yang mau dikunjungi, cukup jauh juga. Rose tidak begitu penasaran, sebenarnya.
"Gigiku sakit,"
"Makanya berhenti makan yang manis-manis dan dingin dulu," Jimin menggelengkan kepalanya.
"Bisa lebih cepat? Aku bosan."
Jimin mendelik. "Ini mobilku. Mau aku lajukan selambat kura-kura, itu kan urusanku."
...
Jeon Jungkook membuka pintu mobilnya dan keluar dengan kresek belanjaannya pagi ini.
Kenapa dia yang belanja?
Baiklah, asisten rumah tangganya masih disini. Hanya saja Jungkook yang belanja agar lebih cepat. Dan kebetulan, dia mampir di apartemen Taehyung dulu karna pemuda itu meminjam bukunya dan belum dikembalikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Euphoria [2020]END✔
RomanceKetika Jeon Jungkook menemukan kembali Euphorianya yang hilang dalam bentukan gadis manis polos pecinta es krim dan kesayangan semua orang.