Chap.19

2.4K 344 8
                                    

Coba tebak siapa yang membuat kekacauan pagi-pagi dan membuat Jeon Jungkook harus mengomel sepanjang pidato di acara lelang usai menaruh sekumpulan asinan telur salmon kedalam kopi seorang dosen perempuan dan berakhir buruk? Siapa lagi kalau bukan Rose yang dibantu oleh sahabatnya, Lalisa yang kemana-mana selalu membawa setoples asinan telur salmon.

Yah, memangnya siapa lagi?

Lalu kemana Jennie dan Jisoo? Mereka tidak mungkin tobat. Jungkook yakin, ini rencana mereka dan sialnya--sang istri yang kelewat jahil dari yang lainnya ini--sangat menikmati kesenangan gila itu.

Kim Miyeon, Dosen yang sudah hampir 2 tahun bekerja di Hybe University itu sukses jadi sasaran empuk istrinya pagi ini. Disaat Ia menyiapkan kopi hangat untuk mengawali pagi di jendela teras, dan dia harus mengambil majalahnya yang tertinggal di mobil--dirinya malah menjerit hebat ketika melihat gumpalan orange-pink bulat aneh mengambang diatas kopinya. Semua orang jelas panik tapi sebagian besar mahasiswa juga tertawa akan peristiwa itu. Dan biang kerok dari permasalahan mereka, tentu disebabkan oleh 4 gadis cantik kontroversial dengan perilaku kelewat biadab dari sifat perempuan pada umumnya itu. Mencopot beberapa asinan telur salmon dari toples Lisa dan menaruhnya disana.

Tapi tidak ada yang bicara, meskipun Miyeon sudah memperingati jika dia tahu siapa yang melakukan hal kurang ajar itu padanya, dia tidak akan segan mengajukan surat peng-skorsan dan menurunkan nilai untuk sikap tata krama pelaku itu.

Sekarang, itu menjadikan Jeon Jungkook harus bersikap dua kali harus lebih sabar menghadapi Rose yang sekarang duduk dipinggir ranjang sambil menunduk dan memainkan jarinya. Ditambah dengan kaki yang berayun seperti anak kecil.

Ingat, Jung. Dia bersalah. Jangan luluh padanya.

Jungkook melipat kedua tangannya. "Itu tindakan yang sangat buruk, Jeon Rosie. Kalau Dosen Kim sampai melihatmu dan Lisa, kau pikir kau takkan dipermalukan?"

"Ya kami mana tahu kopi itu miliknya?!"

Pemuda itu menepuk dahinya. Sudah salah, malah nyolot pula. Jungkook tidak percaya Rose tidak tahu itu kopi siapa.

"Kau harus menghentikan kebiasaan burukmu yang selalu berbuat onar tanpa pandang bulu. Bercanda jelas tidak dilarang, tapi kalau kelewatan--terlebih pada orang yang lebih dewasa--itu namanya kurang ajar."

Rose menyipit tak suka. "Oh, ya? Kau yang baru mengenalku beberapa minggu saja tidak usah memberitahu kalau aku kurang ajar. Sudah dari kecil! Dan harusnya dia bersyukur saja karna kami memberikannya asinan telur salmon! Karna harganya lebih mahal dari Caviar!"

"Rose, jangan menyulut pertengkaran!"

"Aku tidak menyulut!" Rose berteriak lagi. "Jelas kau yang tidak tahu arti bersenang-senang. Lagian yang kena skors juga bukan kau, kenapa kau yang repot?!"

"Kau tidak paham rasa peduliku, ya?! Sekarang minta maaf ke Dosen Kim, dan beritahu kalau kalian menyesal." Tekan pemuda Jeon dengan kilatan mulai kesal karna Rose balik berteriak padanya.

"Tidak mau! Kau mau paksa bagaimanapun juga, aku tidak akan kesana!"

"JEON ROSIE!"

"Hentikan! Kau berisik. Lebih baik aku pergi!" Ia bangkit dengan penuh kekesalan dan sudut mata yang mulai memanas setelah Jungkook meneriakinya sekian kerasnya, tapi pemuda itu menghalanginya yang berniat membuka pintu.

"Yak, eodiya?!"

"Lepaskan!" Jeritnya. Sambil mencoba menghempaskan tangan Jungkook yang mencengkram pergelangan tangannya.

Jungkook menghela nafas. Sambil memerosotkan bahu dan menaruh nafas normal setelah sebelumnya sempat terbawa emosi dan Rose kelihatan tidak mau menatapnya.

The Lost Euphoria [2020]END✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang