Prolog

5.7K 193 1
                                    

"Azalea, aku rasa aku tidak bisa berpaling darimu. Karena itu, maukah kamu menjadi pacarku?" Tanya Shakeel, seorang pria tampan bertubuh tinggi yang selama ini dekat dan perhatian dengan Azalea.

Azalea menyemburkan minuman yang ada didalam mulutnya, kemudian Azalea cepat cepat membersihkannya dengan tisu yang ada diatas meja, dihadapannya itu. Shakeel kemudian Buru Buru langsung membantu Azalea membersihkan air yang ada di wajah Azalea.

"Apa kamu baik baik saja?" Tanya Shakeel.

"Ah iya, aku baik baik saja." Jawab Azalea.

Shakeel kemudian tersenyum menatap wajah manis Azalea nan imut itu. Azalea terlihat merasa menjadi tidak nyaman dan dia sudah tahu bahwa perasaan itu tidak seharusnya berlanjut. Azalea kemudian memanggil seorang pelayan wanita, kemudian memberikan ATM nya kepada pelayan itu untuk membayar makanan nya dan makanan pria itu.

"Aku akan membayarnya, jadi tidak perlu dibayar lagi." Ucap Azalea sambil tersenyum.

"Kenapa kamu melakukan nya? Biar aku yang membayarnya." Jawab Shakeel.

"Tidak, aku saja. Terima kasih untuk hari ini, semoga kamu mendapatkan yang terbaik." Ucap Azalea kemudian berjalan pergi meninggalkan Shakeel.

Shakeel menatap Azalea dengan kecewa dan ingin sekali mengejar wanita itu, namun Shakeel sendiri tahu bagaimana keras kepalanya Azalea.

"Aish bagaimana bisa dia mengatakan hal seperti itu? Apa dia tidak bisa melihat dengan jelas kalau aku membenci hubungan pacaran. Kenapa setiap teman pria ku malah berakhir seperti ini?" Gumam Azalea sambil berjalan menuju taksi.

Begitulah gadis yang bernama Azalea, seorang gadis dengan tubuh mungil, berkulit putih, berambut ikal sepinggang dan memiliki mata dan bibir yang cantik. Gadis itu tidak pernah ingin serius dengan sebuah hubungan, walaupun banyak lelaki yang menginginkan nya. Azalea tidak menginginkan sebuah hubungan yang bernama pacaran, karena baginya itu hanya membuang waktunya saja. Namun, tidak bisa dikatakan itu salahnya, karena dia memang menganggap sang pria teman nya, namun sang prialah yang malah tertarik saat sudah mendekatinya dan ingin memiliki Azalea seutuhnya.

Gadis berumur 24 tahun itu adalah gadis yang ceria, gadis yang bekerja menjadi MUA ( Make Up Artis) profesional dan sering kali menemui berbagai macam artis. Dia bisa menggeluti pekerjaan itu karena sahabat nya sendiri adalah seorang artis yang terkenal dibidangnya dan keahliannya yang luar biasa. Gadis manis itu memiliki seorang adik pria yang tampan dan sangat pintar, adiknya merupakan siswa SMA kelas 3 dan tinggal bersama Paman nya. Azalea tinggal dengan sahabatnya sejak mereka masih duduk dibangku kuliah, mereka benar benar seperti saudara kandung, walaupun sahabatnya merupakan dari keluarga kalangan atas, tapi dia lebih memilih tinggal dengan Azalea, agar selalu dekat dengan sahabatnya itu.

Azalea merupakan yatim piatu yang ditinggal orang tua nya, karena kebakaran saat dia masih berumur 12 tahun. Dia dan Adiknya tinggal dan dibesarkan oleh Pamannya, Adik dari Ibunya. Gadis yang ceria dan tidak pernah memikirkan kisah Asmara itu akhirnya berakhir menikah dengan seorang pria yang tidak dikenalnya.

***

"Apa hanya aku yang merasakan ada yang kurang?" Ucap Arsakha sambil menatap laporan yang ada dihadapan nya itu.

"Maaf Tuan, saya tidak bisa memenuhi target untuk bulan ini, itu karena saya membujuk calon istri saya yang sedang marah, dia marah kepada saya seminggu ini dan saya tidak bisa konsen dengan pekerjaan saya. Saya akan memperbaikinya dan mencapai semuanya seperti semula Tuan." Jawab seorang karyawan si pemilik laporan.

"Keluar." Ucap Arsakha.

"Tuan, saya mohon beri saya kesempatan, saya tidak akan mengulanginya." Ucap pria itu.

Arsakha menggerakkan tangannya dan semua orang sudah tahu apa artinya, mereka segera memanggil satpam dan memintanya menarik karyawan itu untuk pergi dari ruangan itu.

"Aku tidak butuh seorang pecundang bekerja di perusahaan ku, aku membuat perusahaan ini menjadi besar dengan jerih payahku, jadi jangan berharap kalian bisa bekeria disini dengan mudahnya." Ucap Arsakha sambil berdiri dari kursinya.

"Tuan, bagaimana dengan laporan lainnya?" Tanya salah seorang karyawan.

"Apa aku terlihat dalam kondisi yang sedang ingin melihat laporan kalian? Jika ingin berakhir seperti pria tadi, bawa laporan itu ke hadapanku. " Ucap Arsakha.

Semuanya kemudian menunduk dan menyembunyikan laporan mereka, mereka tidak berani menguluarkan atau pun bahkan memperlihatkan ujung laporan itu sedikit pun kepada Arsakha. Mereka benar benar mati matian untuk bisa masuk ke perusahaan itu, jadi mereka tidak mungkin rela keluar begitu saja. Apalagi, gaji, fasilitas, bonus yang mereka dapatkan tidak dapat dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Perusahaan AR yang bergerak di bidang perhotelan dan fashion itu menjadi kebanggaan negara mereka, perusahaan yang dibuat Arsakha itu menjadi salah satu perusahaan tersukses di negara itu.

Arsakha mengemudi mobilnya dan melajukan nya kejalanan untuk menuju rumah miliknya. Dia akan menghabiskan sepanjang harinya dirumah untuk menikmati bagaimana indahnya pemandangan pulau yang ada dibelakang rumahnya itu, dia akan menikmatinya seharian diatas kapal pribadi miliknya. Begitulah kehidupan yang dijalani seorang pria berumur 28 tahun itu, dia tinggal sendiri disebuah rumah yang dibangunnya dengan hasilnya sendiri. Dia bekerja dari umur muda dan berhasil membangun perusahaan AR dengan tangan nya sendiri tanpa bantuan orang tuanya, dia menjadi salah satu pengusaha muda terhebat di negeri itu.

Pria yang sering dipanggil Sakha itu menjadi pria pendiam dan antisosial berkat kerja kerasnya selama ini, berkat pekerjaan menumpuk yang menantinya setiap hari, membuatnya tidak punya waktu untuk berbicara dengan orang lain maupun memperdulikan orang lain. Dia sudah pindah kerumah sendiri dan pergi dari rumah orang tuanya semenjak dia berumur 15 tahun, saat dia masih duduk dibangku kelas 1 sekolah menengah atas dan bekerja paruh waktu agar bisa belajar mandiri. Dia tidak meminta bantuan orang tua nya, walaupun orang tuanya merupakan pemilik salah satu perusahaan besar di kotanya, namun sekarang dikalahkan oleh Arsakha berkat kerja kerasnya.

Faktor yang mendukung pria itu menjadi lelaki asing juga karena setelah Ibunya meninggal dan Ayahnya menikah lagi, dia harus melihat bagaimana Ibunya sakit dan pergi, kemudian Ayahnya bahkan menikahi sahabat dekat Ibunya. Arsakha memiliki seorang Adik perempuan yang merupakan seorang siswi SMA kelas 3. Sakha tentunya merupakan pria tampan dan berbadan Bagus, kulit nan putih bak kapas suci tanpa tersentuh, mata tajam khas yang dimiliki nya membuat banyak wanita yang tertarik. Bahkan seorang artis yang merupakan teman nya dari kuliah mengejarnya hingga hari ini, namun pria yang sudah berkarakter keras dan tidak memiliki rasa kasihan dari sekolah menegah atas itu tidak tertarik sama sekali dengan hubungan Asmara. Sejak sekolah menengah atas dia terkenal menakutkan dan banyak orang yang menghindarinya agar tidak mendapatkan masalah, dia tidak akan memandang bulu siapa yang harus dilawan nya.

Kemudian pada akhirnya dia bertemu gadis yang memiliki karakter yang hampir sama dengan nya, yaitu tidak tertarik dengan hubungan Asmara. Lalu, apakah bisa kedua orang yang tidak memiliki ketertarikan pada hal yang sama bisa bersatu? Go next.....

Tale On Paper(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang