Sembilan

4.5K 244 1
                                    


Jungkook mengajak Angel menikmati malam minggu di seol yang kebetulan malam ini bertepatan dengan festival kembang api.

"Tunggu. Biar aku yang bukain pintunya," ujar Jungkook lalu dirinya keluar lebih dulu dan membukakan pintu mobilnya.

"Ayo." Jungkook mengulurkan tangannya, Angel nampak ragu-ragu dia menggigit bibir bawahnya lantaran takut. Jungkook yang mengerti ketakutan dalam diri Angel, menarik tubuh Angel hingga Angel berhasil berdiri dan menubruk dada bidangnya.

"Tidak usah takut, aku belum mengigitmu sayang," bisik Jungkook dan Angel melotot kaget setiap ucapan mesum Jungkook.

Jungkook terkekeh melihat ekpresi gadis kecilnya yang begitu menggemaskan.

"Aigoo.. kamu membuatku gila sayang, Ayo." Jungkook mencubit sayang sebentar pipi gembul Angel sebelum akhirnya menggandengnya.

Sepanjang perjalanan kedua tangan sejoli itu tak lepas, Jungkook sebenarnya yang menggenggamnya begitu erat dan posesif.

"Om-."

"Eh maksud Angel Oppa, ngapain kita kesini? Angel nggak suka banyak orang pacaran," kata Angel sembari melirik sekeliling banyak sepasang kekasih yang bercengkrama bahkan memberi kecupan tanpa malu. Angel yang melihatnya saja risih.

"Kita kan juga pacaran Angel. Kamu lupa hm?" Jungkook memeri tatapan lembutnya yang membuat Angel terbius dan mengangguk patuh.

"Gadis pintar. Duduk di sana saja ya, sebelumnya mau beli sesuatu?" tanya Jungkook.

"Emmmm." Angel nampak berfikir dan mengembungkan pipinya sembari melihat sekeliling mencari sesuatu yang ingin ia beli. Matanya berbinar ceria saat melihat hal salah satu penjual di ujung.

"Aku mau itu Oppa! Angel mau aromanis." Angel menunjuk bartender penjual aromanis dengan riang. Jungkook terkekeh dengan tingkah gadis imutnya.

"Baiklah, Ayo,"

Langkah keduanya bergerak mengayun menuju penjual aromanis.

"Yah Oppa flathshoes Angel rusak." Angel mendadak berhenti saat alas kakinya itu rusak dan bolong. Mata Angel memerah menahan ledakan tangis pasalnya itu flasthoes kesayangan Angel.

"Ya sudah sini Oppa gendong, lepas flatshoesmu." Jungkook berjongkok dan melepas flatshoes Angel tiba-tiba membuat Angel membulatkan mata kejut.

"Oppa--eh!" Angel tidak bisa berkomentar lebih lama lantaran Jungkook sudah menggendongnya.

"Lepasin! Angel malu!" kesal Angel karena memang benar dirinya saat ini menjadi pusat perhatian orang-orang.

"Nggak usah peduliin orang lain, mereka itu iri sama kita," ujar Jungkook dengan entengnya, Angel mendengus sebal namun akhirnya pasrah dalam gendongan Jungkook. Menyender pada punggung lebar dan bidang Jungkook mengalungkan tangannya pada leher Jungkook.

"Paman, aromanisnya satu ya, rasa cinta," kata Jungkook pada penjualnya, Angel masih berada di gendongannya. Paman sang penjual hanya menggeleng geli dengan tingkah sepasang muda ini.

"Oppa turunin Angel."

"Diam Angel, atau mau ku remas bokongmu," ancam Jungkook membuat Angel cemberut kesal. Jungkook tersenyum puas karena Angel tidak berani melawannya.

"Baru menikah ya? Romantis sekali," ujar sang penjual.

"Iya," sahut Jungkook.

"Enggak kok! Angel masih sekolah, dia-"

"Lihat istri mudaku memang durhaka tidak mau mengakui suaminya padahal suaminya ini super tampan, baik hati karena mau menggedongnya." Jungkook memasang ekpresi memelas sok tersakiti.

"Jangan percaya paman. Dia itu pinter akting," cercah Angel.

"Kalian menggemaskan, ini aromanisnya semoga langgeng ya." penjual itu menyodorkan aromanisnya dan Angel dengan girang menerimanya.

***

Jungkook dan Angel duduk di lapangan besar beralaskan rumput teki, malam ini lapangan yang biasanya di gunakan untuk futsall itu ramai dengan pasangan muda-mudi yang datang untuk melihat festival kembang api. Kurang lima menit lagi festival kembang apinya akan di mulai tepatnya pukul 00.00.

"Oppa mau juga." Angel menyodorkan aromanisnya di hadapan Jungkook persis di wajahnya sehingga Jungkook harus memundurkan wajahnya.

"Tidak Angel, aku sudah manis untuk apa makan aromanis," ujar Jungkook.

"Hahahahahahahaha." Angel tertawa hebat ketika mendengat penuturan Jungkook, membuat Jungkook memandang sebal ke arahnya.

"Apanya yang lucu? Kamu pikir aku sedang melawak Angel?" kesal Jungkook wajahnya terlihat imut ketika kesal.

Angel menggeleng menahan tawanya. "Tidak Oppa. Gombalmu lucu, sangat tidak pandai menggombal, hahaha." tawa Angel kembali meledak.

Jungkook menarik pinggang Agel posesif merapatkan jaraknya membuat Angel mendelik was-was.

"Om--eh Oppa mau apa?"

"Aku memang tidak pandai merayu, aku lebih pandai dalam hal praktek terlebih praktek ranjang Angel. Memangnya aku Jay bocah tengil itu hm," bisik Jungkook menggoda Angel. Angel menelan salivanya susah payah.

"I--iya, udah Angel mau makan aromanis lagi." Angel mendorong tubuh Jungkook agar menjauh dan melepaskan pelukannya di pinggang ramping Angel, Jungkook terkekeh melihat Angel yang salah tingkah.

"Imut sekali kalau sedang salting," goda Jungkook. Angel melebarkan matanya di balik askinya yang menyembunyikan rona merah di pipinya.

"Engga kok. Siapa yang salting."

"Pipimu merah sayang, kamu berubah jadi gugup jadi apa namanya kalau bukan salang tingkah hm?" Jungkook menyenggol lengan Angel dengan lengannya menggodanya mati-matian.

"Udah di bilang Angel nggak salah tingkah! Ya enggak salah tingkah," Angel mbesengut kesal dan semakin salah tingkah. Jungkook mengabaikan kegengsian Angel dan beralih menatapke depan dengan tatapan kosong.

"Angel, hari ini hari ulang tahun asliku," Jungkook buka suara, Angel menoleh pada Jungkook yang tampak masih menatap lurus ke depan.

"Ulang tahun ke-23ku."

"Kenapa Om--eum maksud Angel Oppa memalsukan umur?"

Jungkook menoleh menatap Angel yang menatapnya dalam. Angel malam ini begitu cantik dengan pencahayaan sinar rembulan yang menerangi wajahnya, rambutnya yang menari-nari ke belekang lantaran hembusan angin malam. Bibir merah dan mungil Angel yang semakin terlihat menggemaskan.

Terdiam cukup lama saling mengagumi rupa masing-masing, bibir Angel menarik senyum manis. Senyum yang tulus tanpa rasa takut dan Jungkook bisa melihatnya.

"Selamat ulang tahun Oppa," ujar Angel membuat hati Jungkook meleleh karena lembutnya suara Angel, Jungkook menarik senyum lalu menarik tengkuk Angel mendekatkan bibirnya pada bibir Angel, menutup matanya saat semakin dekat begitupun sebaliknya.

'Cup'

Sebuah ciuman tanpa lumatan yang tekesan manis, jantung Angel rasanya ingin melompat dengan perlakuan manis Jungkook yang tak seperti biasanya.

"Duar!!"

"Duar!!"

Kembang api mulai menyala di langit, menjadi teman dalam ciuman manis keduanya. Jungkook menjauhkan bibirnya namun belum mejauhkan wajahnya hidung mereka masih saling bersentuhan.

"Maaf Angel, aku takut. Takut jatuh terlalu dalam padamu," ujar Jungkook. Angel menggeleng lemah.

"Aku yang takut Oppa, aku takut jatuh cinta padamu."


Bersambung

( not ) Om Jungkook ( SUDAH TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang