3 bulan kemudian,
Angel resmi menikah dengan Jungkook. Kini kedua sejoli tersebut berada di dalam mobil mewah milik Jungkook, entah Jungkook akan membawanya kemana, dia bilang akan memberi Angel kejutan. Angel masih setia menyandarkan kepalanya pada bahu Jungkook mengenggam erat jemari gagah Jungkook sambil sesekali tersenyum sendiri melirik ke atas ke wajah pria yang sudah resmi menjadi suaminya itu. Jungkook nampak masih fokus menyetir dengan padangan yang lurus ke depan.
"Oppa.. aku benar-benar mencintaimu," ujar Angel semakin menggenggam erat jemari Jungkook. Jungkook hanya diam tak menjawab, Angel mengangkat wajahnya menatap wajah datar Jungkook, kenapa pria itu berubah dingin setelah sebelumnya bahkan masih bersikap manis di depan altar.
"Oppa sakit?" tanya Angel.
"Tidak" jawaban yang ketus yang pernah Angel dengar.
"Ya udah Angel panggil Om aja, soalnya Om udah nyuekin Angel sih," ancam Angel berharap Jungkook memberikan reaksi, namu sayangnya pria itu tidak merespon.
Perlahan genggaman tangan Angel ia lepaskan, Jungkook mengibaskan tangannya melepaskan tangan Angel yang menggenggamnya membuat Angel tersekiap kejut bahkan melebarkan matanya. Apa Angel melakukan kesalahan? Kenapa Jungkook jadi sedingin ini? Angel tidak menyukainya.
"Oppa sedang mengerjai Angel ya? Angel nggak lagi ulang tahun kok," ujar Angel menatap sedih ke arah Jungkook, pria itu tidak menggubris ia fokus menyetir.
"Oppa..."
"Tutup mulutmu Angel" Jungkook menatap taja ke arah Angel, membuat nyali Angel menciut namun mampu membuat dada Angel nyeri bagai tertabrak sesuatu yang keras. Matanya berkaca-kaca karena perubahan drastis Jungkook.
"Angel ada salah ya? Maafin Angel. Jangan giniin Angel, Angel nggak bisa. Maafin Angel," rengek Angel menarik-narik satu lengan Jungkook.
"ANGEL!! Bisa diam tidak!!" bentak Jungkook, Angel tutup mulut tak berani bersuara, dia melemas dan hanya bisa menunduk sedih.
Sampai akhirnya mobil Jungkook berhenti di sebuah gedung hotel bintang lima, Angel bersorak dalam hati yakin pasti sikap dingin Jungkook untuk memberirnya sebuah kejutan seperti ini. Ah Jungkook apakah dia memang tipe seromantis itu?
"Turun" ketus Jungkook, Angel mengangguk lalu membuka pintu mobilnya dan turun. Jungkook memutari mobilnya melewati Angel dan membuka pintu jok belakang lalu meraih sesuatu. Mata Angel berbinar bahagia saat melihat Jungkook meraih sebuket bunga dan sebuah kado dari kotak kecil.
"Oppa.." lirihnya menahan rasa senangnya.
"Apa" lagi-lagi hanya lontaran ketus yang keluar dari bibir manis seorang Jeon Jungkook.
"Bunga itu--" tanya Angel hati-hati.
"Bukan buat kamu, udah sana masuk. Nanti juga tahu," ujar Jungkook dengan nada tidak mengenakkan.
Angel mencoba berfikiran positif kalau itu salah satu siasat Jungkook memberinya kejutan, Angel mengangguk dan berjalan lebih dulu masuk ke dalam.
Ruangan yang ramai penuh dengan orang-orang yang sepertinya kelas atas karena memakai pakaian resmi dan para wanita yang memakai gaun-gaun indah. Hanya Angel yang hanya memakai dress biasa.
"Jungkook!"
Angel menoleh ke samping saat ada yang meneriaki nama suaminya itu, seorang wanita cantik berjalan begitu anggun menatap lurus kedepan, Angel mengikuti arah pandang wanita tersebut. Angel tak bisa menunjukkan keterkejutannya kala mendapati Jungkook tengah tersenyum lebar senyum yang seharusnya hanya di berikan pada Angel. Mugkin Angel egois mengenai senyumnya tapi sungguh senyuman Jungkook itu senyuman yang Angel rindukan selama beberapa jam ini. Iya, Angel baru di ketusi beberapa jam saja sudah tida karuan.
Jungkook berjalan melangkah menghampiri Valery dengan tangan menenteng bunga dan sebuah kado.
"Selamat ulang tahun, Valery," ujar Jungkook ketika sampai di hadapan Valery.
"Makasih. Aku pikir kamu nggak dateng"
"Tentu aku datang" balas Jungkook dengan senyum yang terus mengembang.
"Op--" Angel membeku, dia tidak bereaksi apapun sekarang ketika Jungkook meliriknya sadis. Valery juga ikut melirik sinis ke arah Angel.
"Jung ayo kita kesana sebentar lagi aku acara potong kue" ujar Valery. Jungkook mengangguk dalam senyumnya dan berlalu meninggalakan Angel yang menatapnya tak habis fikir. Jika Jungkook ingin memberinya kejutan dengan cara seperti ini? Angel sangat marah besar.
Angel membuntuti mereka, hingga saat Angel hampir sampai di hadapan Valery dan Jungkook tepatnya di depan meja tempat kue berada, kakinya tergelincir Angel kehilangan keseimbangannya dan menubruk meja kue tersebut hingga mejanya jatuh. Kuenya jatuh rusak mengenai Angel bahkan mejanya menindihi kaki Angel. Semua pengunjung pesta Valery memekik kaget, tidak terkecuali Jungkook dan Valery.
"Sialan!! Heh gadis kampung!!" Valery menyeret kasar Angel, sangat kasar sampai gadis itu berdiri dengan susah payah karena kakinya begitu nyeri terhantam meja besar.
"Beraninya hancurin pestaku hah!!!"
"Plak"
Valery barusaja menampar hebat Angel membuat pipi gadis itu memerah.
"Maaf Angel nggak sengaja" gadis itu terisak.
Jungkook yang geram, langsung menghampiri Angel dan menyeret gadis itu keluar dengan kasar. Angel susah payah mengikuti langkah panjang-panjang Jungkook dia sedikit pincang, pipinya sudah basah.
"Braak!!!"
Jungkook menghempaskan tangan Angel, gadis itu sempoyongan untung saja punggungnya menghantam tembok jadi dia tidak roboh. Jujur, kakinya sakit sekali.
"Kamu gila!! Kenapa hancurin pestanya Valery!!" bentak Jungkook
"Maaf, Angel nggak sengaja"
Jungkook meraih dagu Angel, mencengkramnya begitu kuat.
"Denger baik-baik Angel. Yang kamu liat barusan itu cuma awal mula. Setelahnya biasakan dirimu melihatku bersama Valery. Dia pacarku, dan kamu hanya pemuas nafsuku saja. Tidak lebih." Jungkook menghempas kasar.
"Cepetan pulang!!" bentak Jungkook pada Angel yang terisak setelah mendengar penuturan Jungkook, Jungkook tak memperdulikan dia berbalik dan pergi berjalan duluan.
Merasa Angel tak ada di belakangnya, Jungkook berbalik. Ia mendesah kesal karena melihat Angel yang berjalan dengan tertatih seperti orang pincang karena kakinya sakit sambil mengusap wajahnya mengusap air matanya.
"Cih!! Dasar cengeng!" bengis Jungkook.
Jungkook meraih ponselnya lalu mengambil gambar Angel yang memprihatinkan. Dia mengangkat sudut bibir kananya, tersenyum sinis.
"Yunho, lihat anakmu ini. Bagaimana rasanya? Melihat anakmu terluka? Sakit? Itu belum sebanding ketika aku kehilangan istri dan anakku." ujar Jungkook pedih.
Jungkook mengirim gambar itu ke Yunho tanpa menyelipkan kata apapaun. Baik, misi Jungkook sudah di mulai.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
( not ) Om Jungkook ( SUDAH TAMAT )
Fanfiction"Enggak! Udah deh om! Nggak usah nganggu Angel ngerti! Angel benci om! Om pergi dari kehidupan Angel!!" "DIAM ANGEL!!! Sekali lagi kamu berteriak pada saya! Akan om buat kamu sepenuhnya milik om!!" "Tidak segan-segan saya setubuhi kamu sekarang juga...