Jimin keluar dari mobilnya berlari cukup keras ketika merasa apa yang di lihatnya saat ini itu tidak salah. Sesorang tengah berdiri di jembatan dan siap melayangkan nyawanya melakukan aksi gila.
"Apa yang kamu lakukan!" Jimin menarik tubuh mungil itu merengkuhnya membawanya ke dalam pelukannya.
"Lepasin Angel!! Angel mau sama papah sama bunda!! Lepasin!!" Angel memerontak keras di pelukan Jimin dan menangis histeris. Setelah kabar bunda Taeyeon meninggal karena mendengar kabar papah Yunho meninggal, dunia milik Angel terasa berhenti.
Bahkan Angel belum sempat melihat bagaimana keadaan terakkhir ayahnya sudah di kejutkan dengan meninggalnya bunda Taeyeon di hari yang sama. Angel merasa sudah tidak punya siapa-siapa sekarang. Jungkook satu-satunya harapannya juga telah berubah.
"Jangan gila kamu! Kamu pikir om Yunho sama tante Taeyeon seneng liat kamu begini!" tekan Jimin menenangkan Angel.
"Lepasin Jim!! Buat apa aku hidup!"
"Lalu buat apa kamu mati! Kamu pikir dengan kamu bunuh diri bakal ketemu sama orang tua kamu! Kamu pikir kamu bisa langsung masuk surga! Apa yang udah kamu lakuin buat Tuhan hingga pengin mengakhiri hidup seperti ini! Bahkan di luaran sana banyak orang sakit yang nangis pengin di beri umur panjang!"
Angel melemas di pelukan Jimin. Ucapan Jimin begitu menamparnya. Jimin benar, tapi hati Angel sangat rapuh kali ini. Bolehkah Angel menyalahkan takdir?
"Papah Jim, papah Angel sama bunda--"
"Iya aku tahu. Tapi kamu masih punya kak Jaehyun punya aku juga. Kamu nggak sendiri, kamu bisa lewatin ini semua Angel dan jangan pernah berfikir buat bunuh diri,"
Angel menangis sesenggukan di pelukan Jimin, Jimin mengelus rambut Angel menenangkannya. Jimin tahu bagaiamana kondisi psikis Angel saat ini. Yang jelas, Jimin ingin membantu Angel. Membantu wanita yang tengah ia peluk. Maaf Jungkook, jika Jimin lancang tapi wanitamu membutuhkan seseorang yang menguatkannya sekarang.
***
Sudah botol ke enam yang Jungkook tenggak, baju yang pria kenakan itu juga sudah berantakan dua kancing teratasnya terbuka rambutnya basah keningnya berkeringat. Di sebelahnya, Valery wanita itu mengelus-elus dada bidang Jungkook lewat celah kancing yang terbuka itu masuk menelusup meraba dan menggoda.
"Yakin tidak mau main malam ini?" ujar Valery kelewat sensual.
"Besok saja. Kamu kan lagi hamil muda, nggak baik juga kan."
Valery melengguh kecewa mendengar jawaban Jungkook.
"Aku pulang." Jungkook menyingkirkan tangan Valery yang bermain-main di dadanya lalu bangkit menyambar kunci moblnya.
"Mau menginap di rumahku? Aku kangen pelukanmu" seru Valery.
"Nggak denger aku mau pulang ya pulang!" seru Jungkook lalu dia tak menoleh lagi dan berlalu pergi. Entahlah, pria itu antara sadar dan tidak sadar memarahi Valery.
"Hhh sialan! Berani banget bentak aku! Aku harus cari cara biar Jungkook cepet nikahin aku!" geram Valery.
***
Jimin mengantar Angel, selama di dalam mobil Angel hanya diam menatap kaca. Pikirannya melayang entah kemana, Jimin menghentikan mobilnya karena lampu merah. Dia menoleh ke samping, melihat tidak ada semangatnya Angel membuat Jimin gemas pria itu mendekatkan tubuhnya ke arah Angel.
"Angel"
Angel sontak menoleh. Matanya membulat kejut karena posisi wajah mereka yang berdekatan hanya berjarak tiga centi saja. Itu membuat Angel gugup.

KAMU SEDANG MEMBACA
( not ) Om Jungkook ( SUDAH TAMAT )
Fanfic"Enggak! Udah deh om! Nggak usah nganggu Angel ngerti! Angel benci om! Om pergi dari kehidupan Angel!!" "DIAM ANGEL!!! Sekali lagi kamu berteriak pada saya! Akan om buat kamu sepenuhnya milik om!!" "Tidak segan-segan saya setubuhi kamu sekarang juga...