Tigapuluh Satu

3K 193 5
                                    


Perlahan bibir lembab milik Jungkook menjauh dari bibir Angel bersamaan dengan napas keduanya yang terengah-engah mengambil pasokan udara, kedua mata mereka perlahan terbuka menyapukan pandangan sayunya ke wajah satu sama lain. Sebelah tangan Jungkook masih membelai pipi Angel, Angel tercekat tak percaya dengan apa yang di lihatnya sekarang. Jungkook. Pria yang menciumnya begitu panas barusan ternyata pria yang amat sangat ia cintai sosoknya.

"Jung." Angel membentuk senyum tipis, terlalu bahagia mendapati kenyataan Jungkook yang menciumnya hingga muncul pikiran bahwa dugaan terhadap perasaan Jungkook yang masih ada untuknya kembali kuat.

Jungkook terdiam menatap lekat kedua bola mata coklat milik Angel, sebelah tangannya yang sebelumnya masih membelai pipi Angel ia turunkan.

"Maaf .. Aku pikir kamu Valery," kata Jungkook tanpa ekpresi, lalu menatap ke samping ke arah Valery dan Dami kemudian berjalan menghampiri mereka, hati Angel berdenyut nyeri ketika ternyata dugaannya salah. Jungkook menciumnya karena mengira dirinya Valery, bertambah nyeri ketika Jungkook menghampiri Valery dan berjongkok di depan Dami yang kebetulan berdiri di sebelah Queena dan Suga kecil.

"Kita pulang sayang," ajak Jungkook pada Dami.

"Papah kenapa cium mamahnya Queena!"

"Papah tidak sengaja, papah kira itu mamah sayang, mati lampu papah jadi tidak bisa melihat dengan jelas. Maaf ya." Jungkook mengecup pipi Dami, Queena yang berada di sebelahnya tiba-tiba muncul perasaan iri dalam hatinya melihat pemandangan di sampingnya, anak itu meremas ujung dressnya tanpa sadar.

"Ayo kita pulang." Jungkook menggendong Dami kemudian melirik ke arah Valery dan mengedikkan dagunya agar ikut keluar bersamanya. Valery menurut, dia melangkah mengikuti Jungkook setelah sebelumnya sempat melirik galak ke arah Angel.

Queena menatap nanar kepergian Jungkook yang menggendong Dami. Queena tidak mengerti kenapa cemburu padahal kan itu bukan papah Jimin dan Jungkook itu papah kandung Dami. Jadi tidak ada yang salah jika Jungkook menggendong Dami.

"Sek Pesek! Besok kalau udah gede giliran kamu yang aku gendong ya. Aku kuat kok, aku minum susu terus setiap hari. Nih liat ototku bagus kan kaya punya om Jungkook." Suga kecil langsung berdiri di hadapan Queena menggulung lengannya, memperlihatkan ototnya yang sebenarnya kecil itu dengan bangga.

"Nggak mau! Suga nakal!" ketus Queena melengos.

"Besok aku nggak nakal kok Pesek, ini yang terakhir besok aku tobat."

"Pergi sana! Hush Hush Queena nggak mau deket-deket sama anak Sableng." Queena mengibas-ngibaskan tangannya di depan muka Suga kecil.

"Awas kamu ya pesek, besok kamu yang mau deket-deket sama aku. Besok aku mau pamer lagi aku tunda dulu tobatnya."

"Ih katanya mau tobat gimana sih!" Queena menyilakan kedua tangannya dengan pipi mengembung.

"Besok pengin pamer akutuh ke kamu Pesek, tobatnya besok rabu aja ya aku libur pamer soalnya kasihan kamu kalah terus. Aku lagi baik loh sama kamu pesek."

"Suga cepetan pulang!" seruan papah Suga melengking, mau tak mau Suga kecil harus segera ke papah Suga.

"Aku pulang duluan ya Pesek, sampai ketemu besok di sekolah." Suga kecil mencubit pipi Queena.

"Iiihh Suga!!" kesal Queena karena pipinya di cubit sedikit keras.

"Heheheh ... lucu Pesek, pipimu empuk jadi pengin makan akutuh kaya bakpao." ujar Suga kecil menunyuk sekali lagi pipi bulat Queena kemduian berlari menyusul papah Suga yang sudah memasang wajah jutek.

"Ah papah nggak asik. Ganggu Suga sama Queena aja," cebik Suga kecil yang kini di gandeng Suga.

"Eh apa ini maksudnya? Kalian pacaran?" tanya Suga pada Suga kecil.

( not ) Om Jungkook ( SUDAH TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang