Delapan Belas

3.1K 210 11
                                    

Sore ini Seoul di guyur di hujan, Jungkook berdiri di ruangannya menghadap kaca. Pria itu menunduk menatap layar ponselnya yang menunjukkan foto milik istrinya, siapa lagi kalau bukan Angel. Di gesernya foto itu, dari foto yang Jungkook ambil secara diam-diam dulu sampai foto yang memang diambil bersama. Jungkook tersenyum miris mengingat momen dulu ketika mengambil gambar Angel secara diam-diam.

#flashback-

Sepasang kekasih yang tengah di mabuk asrama itu tengah duduk berhadapan di meja yang biasanya disediakan supermarket di depannya masing-masing ada mangkuk ramen cepat saji.

Angel, gadis itu tengah memakan lahap mie ramennya berbeda dengan Jungkook pria itu tampak memangku satu tangannya dan memandangi mengagumi sosok gadis di hadapannya yang terlihat menggemaskan dengan pipi mengembung.

"Om ini mau liatin Angel, atau mau maka sih!" dengus Angel, gadis itu cemberut manis membuat Jungkook geli melihatnya.

"Coba ulangi? Panggil aku apa tadi? Om?" Jungkook tidak terima.

"Kenapa emangnya? Kamu kan emang om-om" cibir Angel menggoda menggemaskan dimata Jungkook.

"Umur asliku itu 23 tahun, mukaku juga terlalu awet muda buat di panggil om" jawab Jungkook tidak terima.

"Tetep aja lebih tua dari Angel. Wleeeekk" gadis itu menjulurkan lidahnya, membuat Jungkook bertambah gemas untuk tak mencubit pipi gembil Angel.

"Ih Om sakit jangan di cubit" Jungkook seakan tuli dia hanya terkekeh menunjukan bunnysmile kebanggaannya tanpa peduli Angel meringis.

"Panggil Oppa atau mau ku cium sampai mampus?" ancam Jungkook dengan seringai mesum.

"Oppa tidak main-main loh, cium nih" Jungkook bersiap mendekatkan bibirnya pada bibir Angel, Angel meotot kaget dan langsung menutup bibirnya dengan telapak tangannya.

"Iya iya Oppa yang paling ganteng deh" kata Angel akhirnya.

"Bohong"

Angel yang gemas dengan Jungkook langsung mencium singkat bibir cherry milik Jungkook membuat Jungkook blank seketika.

Angel mengerjabkan matanya berulang kali. Apa-apaan ini? Kenapa bibirnya bisa selancang itu mencium bibir Jungkook. Angel merutuki bibir nakalnya dengan salah tingkah gadis itu menunduk dan menutupi sebelah pipinya dengan tangan lalu memakan kembali ramennya dengan gugup.

"Udah sana makan lagi. Angel mau makan" alibinya karena salah tingkah. Jungkook tersenyum tipis lalu sedetik kemudian mendekatkan wajahnya ke pipi Angel dan menciumnya singkat.

"Menggemaskan" bisik Jungkook lalu kembali duduk di kursinya.

Jungkook tersenyum puas saat melihat Angel yang kalah telak. Jungkook berani jamin gadis itu tengah menahan mati-matian untuk menjerit karena ulahnya, dengan iseng Jungkook mengambil ponselnya di saku dengan diam-diam dia mengambil gambar Angel yang tengah menutupi wajahnya yang bersemu merah.

"Ckrek"

"Yak! Oppa beraninya mengambil fotoku tanpa ijin" Angel melotot ketika kilatan dan suara jepretannya terdengar nyaring. Jungkook lupa mengatur mode diam di ponselnya.

"Baiklah, karena ketauan jadi kita foto bersama saja ya" Jungkook menggeser kursinya menjadi di sebelah Angel lalu mengangkat ponselnya agak ke atas dan merangkul bahu Angel.

"Satu.. Dua.." Jungkook memberi aba-aba, Angel sudah berpose manis dengan menunjukkan dua jarinya menghadap kamera.

"Tiga"

"Cup"

"Ckrek"

Jungkook mendaratkan kecupan manisnya lagi di pipi kanan Angel, Angel sempat terkejut karena pasti hasil gambarnya jadi Jungkook yang mencium pipi Angel. Angel menoleh pada Jungkook hendak mengomelinya tapi dengan secepat kilat Jungkook kembali mendaratkan bibirnya kali ini bukan di pipi tapi di bibir Angel, melumatnya sebentar.

"Ckrek"

Lagi-lagi Jungkook menekan tombolnya membuat gambar yang diambil itu sebuah ciuman manis.

#FlashbackEnd

Dia memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya lalu memasukkan kedua tangannya di saku dan memilih menatap ke luar kaca jendela gedung yang basah karena diguyur hujan lebat. Dia memejamkan matanya, menelan salivanya sebelum bergumam.

"Tuhan kenapa aku harus mencintai anak pembunuh sadis istriku. Kenapa harus dia?"

"Cklek"

Jungkook berbalik, ketika mendengar suara pintu terbuka. Wanita yang sebelumnya ada di pikirannya itu ada di hadapannya, dengan senyum mengembang bajunya sedikit basah kuyup tangannya menenteng rantang seperti biasa.

"Apa lembur? Aku bawakan makan malam untukmu, aku taruh di sini ya." Angel berjalan masuk berniat meletakkan rantangnya di meja kerja Jungkook, Jungkook hanya diam pikirannya jadi kemana-mana karena melihat tubuh Angel yang terbentuk lantaran baju Angel cukup basah kuyup.

Jungkook menggelengkan kepalanya untuk tidak menyentuh Angel, bukannya tidak mau hanya saja Jungkook gengsi. Dia masih bersikekeuh membenci Angel hanya karena ginjal istrinya berada di tubuh Angel.

"Besok-besok nggak usah bawain aku makanan lagi, aku bukan anak kecil lagian aku bisa makan sama Valery" ucap Jungkook, Angel tidak kaget sudah sering Jungkook lontarkan tapi Angel memang tidak bosan-bosan mengantarkan makanan untuk Jungkook. Angel berbalik, menatap Jungkook dan tersenyum lembut yang membuat Jungkook merasa bersalah karena terus menyakiti perasaan Angel yang tulus.

"Ini kewajibanku, aku istrimu- Eumm Oppa mukamu-" Angel bergerak maju dan langsung menyentuh pipi kanan Jungkook yang kelihatan memar.

"Kamu terluka? Kenap--".

Jungkook menghempaskan tangan Angel yang berada di pipinya.

"Udah sana pulang, aku lagi banyak kerjaan" ketus Jungkook berjalan melewati Angel, Angel membalikkan badannya berbicara seru yang membuat Jungkook menghentikkan langkahnya.

"Oppa aku hamil"

Jungkook tercekat, diam di tempat seketika. Tubuhnya serasa kaku, apa yang baru saja dia dengar? Angel hamil.

Angel tersenyum sebelum melanjutkan ucapannya, kakinya bergerak mendekati Jungkook lantas memeluk tubuh pria itu dari belakang. Jungkook sempat terkejut akan pelukan yang Angel berikan, dia menunduk melihat tangan Angel yang melingkar di perutnya. Tangan yang terluka karena ulahnya, jadi sebelumnya Jungkook memang tidak sengaja mencelakai Angel, itu terjadi di luar dugaannya saat Jungkook kesal lantaran Angel yang selalu datang ke ruang kerjanya dan menyodorkan kopi hangat hingga kegeraman Jungkook berakhir dengan tidak sengaja menyenggol cangkirnya dan air panasnya tumpah mengenai kulit putih Angel.

"Aku hamil Oppa, aku hamil..hiks" Angel menangis bahagia, berharap kehamilannya bisa membuat Jungkook luluh dan membuka sedikit pintu maafnya untuk Angel dan keluarganya.

Perlahan senyum haru Angel sirna berubah kecewa ketika Jungkook mengurai tangan Angel yang melingkar diperutnya, hatinya bagai tersengat listrik ketika kalimat yang keluar dari bibir manis Jungkook menguara begitu menyakitkan untuk di dengar-

"Aku akan menikahi Valery. Dia juga hamil anakku"

Setelahnya Jungkook melenggang keluar dari ruangannya meninggalkan Angel yang masih berdiri mematung shock di dalam. Tubuh Angel gemetar hebat, pelupuk matanya basah dan saat itu juga air matanya tumpah meluruh membasahi pipinya, satu tangannya berada dadanya yang terasa begitu sesak dan tak bisa bernapas. Dunia seakan berhenti, sesakit itu, sampai tangisannya pecah bersamaan dengan limbungnya tubuh Angel terduduk di lantai yang dingin beruntung hujan yanh lebat bisa membantu Angel menyamarkan suara tangisnya.

"Aku sudah mencoba segalanya hanya untuk mendapatkan maaf darimu, kenapa Oppa jahat sekali.."

Bersambung.

( not ) Om Jungkook ( SUDAH TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang