Tiga

6K 341 10
                                    


Angel bangun dari tidurnya, ia mencari keberadaan Jungkook seingatnya semalam Jungkook ada di kamarnya dan Angel tertidur di pelukannya tapi pagi ini tidak ada Jungkook kemana pria itu? Angel segera bangkit dari kasurnya dan begegas turun ke bawah menemui bundanya yang tengah menyuguhkan teh hangat di pagi hari entah untuk siapa.

"Bundaaaaaa." Angel berlari dan langsung memeluk bundanya, membuat Taeyeon sedikit terkejut dan air panasnya yang berada di teko goyah membuat airnya sedikit meluber.

"Ya ampun, Angel masih pagi kamu ini ngagetin bunda aja. Ih." bunda Taeyeon menepuk sayang lengan putri bungsunya itu karena gemas.

Angel rasanya ingin terys berada di dekat bundanya atau papahnya dan kakaknya takut sewaktu-waktu Jungkook datang.

"Om Jungkook udah pulang kan bun?" tanya Angel menatap bola mata bundanya itu dengan binar penuh harap bahwa Jungkook sudah pergi.

"Lagi di belakang main golf sama papah juga kakak. Kenapa?"

Wajah Angel merosot ke bawah mendengar Jungkook belum pergi.

"Semalem om Jungkook tidur---"

"Di kamar tamu sayang, kenapa kok kamu tanya om Jungkook terus?" tanya bunda Taeyeon memotong ucapan Angel. Angel kebingungan bagaimana bisa Jungkook tidur di kamar tamu seingatnya selamam dia tidur di kamar Angel dan memeluk Angel sangat erat bahkan melakukan tindakan senonoh pada Angel.

"Nggak papa, Angel nggak suka sama om Jungkook. Jangan tidur di sini lagi," ujar Angel.

"Angel. Kamu nggak boleh gitu. Om Jungkook itu temennya papah, dia baik dan sopan kok. Tuh kamu di beliin hadiah boneka kesukaan kamu di sana." Taeyeon menunjuk boneka doraemon besar kesukaannya, gadis itu harusnya berbinar mengingat dia pecinta doraemon tapi mengetahui siapa yang memberikannya dia jadi tidak antusias.

"Om Jungkook kan udah punya istri sama anak, harusnya nggak usah nginep kasihan istri sama anaknya," ketus Angel mengerucutkan bibirnya.

Bunda Taeyeon terkekeh. "Kamu ini, om Jungkook belum menikah. Jadi nggak ada yang marahin, lagian kamu ini sensi banget kenapa? Nggak sopan ih."

Angel melongo mendengar penuturan Jungkook belum menikah padahal usianya sudah terbilang cukup matang. 30 tahun.

"Kenapa om Jungkook nggak nikah aja?" teriak Angel lantang.

"Eh curut anterin tehnya ke papah sama om Jungkook lama banget sih lo!" Jaehyun tiba-tiba datang dengan kaos olahraganya lalu mengelap keringatnya dengan kausnya.

"Apasih ka! Dateng-dateng mau ngajakin perang aja!"

"Yeee nggak sopan lo, jadi cewek di hari libur itu olahraga jangan kebanyakan nonton oppa korea lo. Tuh papah nungguin teh hangat, bunda biarin Angel yang nganter biar belajar jadi cewek beneran nggak manja." kekeh Jaehyun lalu naik dengan tertawa senang sekali menggoda adiknya dan menjahili adiknya itu.

"Ihh kakak awas ya!! Aku aduin ke kakak Rosè." teriak Angel.

"Bodo! Kakak mau mandi Hahahah"

Angel hanya mampu meremas tangannya di udara kesal dengan tingkah kakaknya yang menyebalkan.

"Angel, anterin tehnya ke belakang ya buat papah sama om Jungkook. Bunda mau buatin kalian sarapan ya." bunda Taeyeon menyodorkan nampannya.

"Eumm-- tapi bun-"

"Udah ini."

Angel terpaksa menerima nampannya dan menatap sedih, dia tidak mau melihat om Jungkook lagi.

***

"Yunho permainan golf-mu bagus," puji Jungkook ketika Yunho berhasil memasukkan bola golfnya, kedua pria yang berjarak 10 tahun itu memakai kaos putih dan training senada menambah kesan atletis keduanya.

"Iya dong tuan Jungkook, umur boleh tua tapi semangat 45. Hahaha," tawa Yunho menggelegar. Jungkook tersenyum mendengar celotehan Yunho, sebenarnya Jungkook dan Yunho saling mengenal karena Yunho berteman dengan Changmin kakak Jungkook, karena punya hobi yang sama seperti olahraga ngegym membuat Jungkook dan Yunho dekat.

Angel berjalan dengan gemetar saat membawa nampan, hanya dengan melihat Jungkook yang tengah tertawa saja mampu membuat nyali Angel menciut.

Tawa Jungkook mereda ketika melihat sosok Angel yang berjalan mendekati mereka dengan membawa nampan berisi dua cangkir. Yunho memutar tubuhnya mengikuti arah pandang Jungkook yang nampak terpaku.

"Angel, tumben kamu nganterin minum buat papah," ujar Yunho pada putrinya, Angel hanya tersenyum masam lalu meletakkan nampannya di meja yang letaknya kebetulan ada di hadapan Yunho dan Jungkook.

"Angel permisi ya pah."

"Angel mau olahraga juga?" Jungkook tiba-tiba buka suara ketika Angel barusaja balik badan.

"Iya Ngel, om Jungkook ini hebat banget loh segala jenis olahraga. Sekalian kamu biar gerak dikit kalo di hari libur nggak di kamar nonton drama China sampai nangis."

"Nggak pah, Angel mau garap PR," kilah Angel.

"Nanti om ajarin, ada yang susah?" lagi-lagi Jungkook membuat Angel jengkel kenapa Jungkook seakan ingin berduaan dengan Angel.

"Nah iya,sekalian biar kamu makin pinter. Habis olahraga terus belajar, Jungkook titip Angel ya saya ke belakang dulu angkat telepon. Angel kamu nurut sama om Jungkook, nggak boleh nggak sopan." tekan Yunho, lalu Yunho bergegas ke belakang guna mengangkat panggilan telefonnya.

Angel was-was sekarang, dia takut apalagi saat seringai nakal dan mesum, senyum smirk yang menyeramkan itu Jungkook ciptakan.

"Ayo sayang, aku ajarin main golf." Jungkook mengulurkan tangannya dengan senyum yang tak luntur di wajahnya.

"Enggak!!" Angel menggeleng dan bersiap berlari tapi sayang Jungkook dengan cepat memeluk Angel dari belakang membuat gadis itu ketakutan dan memberontak.

"Lepasin!! Hiks! Lepasin om! Angel nggak mau olahraga! Lepasin!!" teriak Angel berontak.

"Akhhh" Angel memekik kala dadanya kembali diremas kasar oleh Jungkook.

"Sakit om! Hikss ngg jangan."

"Mau ikut olahraga atau tetap seperti ini? Hmm?" tanya Jungkook masih aktif meremas gundukan milik Angel. Angel menangis sesenggukan lantas mengangguk pasrah daripada dia mendapat pelecehan lainnya yang mengerikan.

Senyum puas Jungkook tercipta saat Angel mengangguk.

"Bagus, om tidak akan kasar sama kamu sayang kalau kamu menurut. Paham?" bisik Jungkook menggelitik bagi Angel.

Sekarang posisi Angel dan Jungkook depan belakang. Angel berada di depan dengan satu tantannya yang memegang tongkat golf sedangkan Jungkook di belakangnya ikut memegang tongkatnya mengajari Angel tapi sebenarnya ini hanya taktik modus belaka dari Jugkook. Jungkook ingin bermain dengan gadisnys lebih lama di hari libur.

"Arahkan tongkatnya seperti ini sayang, fokuskan pada lubangnya dan arahkan bolanya," terang Jungkook membuat Angel meremang dan gugup. Kenapa kali ini dadanya berdetak lebih cepat seperti mau perang. Angel jangan!.

Angel mengangguk mengerti, lalu memukul bolanya keras bukannya bolanya masuk ke lubang tapi malah terlempar jauh entah kemana. Ini karena Angel tidak fokus lantaran Jungkook ada di belakangnya mengendus lehernya dan memberinya kecupan.

"Udah om, Angel mau mandi." gadis itu berbalik karena risih, Jungkook menatap kecewa karena Angel terus saja mencoba menghindar darinya.

"Kode minta mandi bersama? Boleh sayang, kebetulan om Jungkook juga belum mandi."

"Enggak! Udah deh om! Nggak usah nganggu Angel ngerti! Angel benci om! Om pergi dari kehidupan Angel!!"

"DIAM ANGEL!!! Sekali lagi kamu berteriak pada saya! Akan om buat kamu sepenuhnya milik om!!"

"Tidak segan-segan saya setubuhi kamu sekarang juga Angel, punyamu pasti sangat sempit."

Angel mengeleng takut, lagi-lagi gadis mungil dan lemah itu hanya bisa menangis.

Bersambung

( not ) Om Jungkook ( SUDAH TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang