Empat

5.9K 314 5
                                    

Jungkook tidak fokus selama rapat berlangsung, kepalanya selalu di isi oleh sosok Angel. Gadis itu mampu membuat Jungkook gila sekarang, bagaimana tidak Jungkook tengah memandangi foto Angel yang diam-diam dia ambil saat Angel tertidur pulas memperbesar ukuran fotonya pada bagian bibir Angel lalu mengerang dan celananya sesak bukan main saat ini.

"Argh! Sialan! Angel, kamu bikin saya tersiksa tau nggak!"

"Saya nggak tahan nunggu kamu lulus SMA, saya pengin kamu secepetnya."

"Argh!!" Jungkook frustasi, tidak ada pilihan lain untuk menuntaskan hasratnya saat ini ia menelfon seseorang.

"Halo, Vernon? Pesankan aku satu wanita malam ini ya," ujar Jungkook lalu menutup panggilannya, dia memandang foto Angel lagi dan semakin mengeram menahan hasratnya.

***

"Angel mau pesen apa? Hyunjin beliin buat calon masa depan Hyunjin." cowok itu menerobos antrian kantin dan berdiri di sebelah Angel dan Sakura, Sakura memincingkan bibirnya malas.

"Eungg--"

"Porotin aja Ngel, sekalian minta beliin bakso, soto, mie ayam, udah kuras habis dompetnya," bisik Sakura keras bisa terdengar oleh Hyunjin.

"Mantan oh mantan move on yah, gue cuma mau nawarin ayang Angel bukan mantan gamov kaya lo," ujar Hyunjin.

"Gamov? Gamov! Gue sumpahin lo yang gagal move on dari gue ya Hyunjin mata kucing!" kesal Sakura.

"Heh ini bukan mata kucing ya, ini mata orang ganteng yang punya mata kaya gue itu langka you know! Daripada lo nama Sakura tapi baunya walang sangit," ujar Hyunjin.

"Kurangajar lo mantan laknat!" Sakura siap meninju wajah Hyunjin tapi Hyunjin memakai badan Angel untuk tameng.

"Angel tolongin calon suamimu mau di tabok siluman gagal move on," Hyunjin terus memakai tubuh Angel sebagai tameng dari amukan Sakura.

"Iihh.. Hyunjin apaan sih! Nggak usah pegang-pegang Angel!" Angel menepis kedua tangan Hyunjin yang berada di bahunya, gadis itu mbesengut kesal meninggalkan Hyunjin dan Sakura.

"Yaah Angel, jangan pergi separuh nafasku ada di kamu sayang," teriak Hyunjin.

"Mampus! Bucin alay lo!" kesal Sakura.

***

Angel lega dan senang bukan main karena Jungkook tak lagi menjemputnya, tapi Angel merasa aneh kenapa malah sekarang papahnya yang menjemputnya.

"Pah kok tumben papah yang jemput, pak Byun emang kemana?" tanya Angel saat papahnya baru saja melajukan mobilnya.

"Pak Byun lagi nganterin bunda ke butik."

Angel mengangguk mengerti, gadis dengan rambut panjang dan jepit pita warna purple pastel itu memilih memalingkan wajahnya menatap kaca jendela mobil melihat pemandangan luar yang hanya jalanan kota ramai dan pohon-pohon besar yang ditanam sepanjang piggir jalan.

"Aduh Ngel, ke kantornya Om Jungkook dulu ya ini papah dapet pesan dari Om Jungkook suruh gantiin meeting," ujar Yunho sembari mengecek ponselnya. Angel terperanjat, dia ketakutan dengan hanya mendengar nama Jungkook saja.

"Angel mau pulang aja pah, Angel mau istirahat."

"Kamu cuma nunggu di depan aja Ngel, papah rapat cuma 30menitan palingan nggak lama soalnya ini kliennya nggak terlalu penting banget. Jadi nggak usah membantah waktunya nggak sampai ntar kalau harus nganterin kamu pulang dulu."

Angel menunduk sedih, gadis itu tidak punya pilihan lain selain menuruti omongan papahnya.

***

Angel duduk di ruangan tunggu menunggu papahnya menyelesaikan meeting. Angel bosan sudah sepuluh menit duduk sendirian, belum lagi tidak ada majalah atau apa untuk bacaan, ponselnya mati kehabian baterai. Angel menghembuskan nafas sebal, mengembungkan pipinya yang gembil dan memilih berjalan-jalan mengitari kantor milik Jungkook.

"Ahhh... Jungkook lebih cepat... ahh"

"Iyaa disitu.."

Angel melotot sempurna ketika dia berdiri di depan pintu bertuliskan 'ruangan tamu Direktur' entah kenapa langkah kakinya membawanya ke sana dan mendengar suara aneh, entah apa yang membisikkan keberanian bagi Angel, gadis itu membuka pintunya yang kebetulan tidak di kunci.

'Cklek'

"Ahh... oohh..."

Mulut Angel terbuka lebar saat melihat adegan tak pantas di hadapannya. Jungkook yang bertelanjang dengan seorang wanita yang sama telanjang di bawah kungkungan Jungkook. Wanita yang nampak menikmati hujaman hebat seorang Jungkook sampai mengaitkan kakinya di pinggang Jungkook.

Jungkook yang tengah menghujam wanita di bawahnya itu menoleh ke arah pintu ketika suara bukaan pintu itu terdengar. Jungkook sukses terkejut mendapati gadis kecilnya ada di sana.

"Ahh Angel." Jungkook melepaskan tautannya bahkan sebelum mereka mendapatkan pelepasannya membuat wanita yang dibawahnya itu melenguh kecewa.

"Angel!" Angel berlari dia tidak mau melihatnya, dia ketakutan kenapa harus melihat hal senonoh seperti barusan, saat ini gadis itu benar-benar sangat takut pada seorang Jungkook.

Jungkook memakai celananya asal, dan kemejanya asal berantakan mengejar Angel, Jungkook tidak boleh kehilangan Angel.Wanita itu mengerang emosi ketika di abaikan oleh Jungkook.

***

"Angel mau kemana!" Jungkook berhasil meraih pergelangan tangan Angel, Angel memberontak dia tidak mau di sentuh Jungkook menakutkan.

"Lepasin om!"

"Tidak! Ikut saya!" Jungkook menarik Angel membawanya ke salah satu toilet kantornya.

"Bugh"

"Akh" Angel mengerang saat punggungnya membentur dinding toilet, Jungkook mengunci toiletnya lalu memangkas jarak mempersempit ruang gerak Angel membuat gadis itu di landa rasa takut yang luar biasa.

"O--om mau apa?" Angel tergugup.

"Sudah liat barusan? Itu yang bakal om lakuin buat kamu nantinya sayang setelah kamu lulus," ujar Jungkook membelai pipi Angel, memiringkan kepalanya seakan segera mencium bibir ranum gadis kecilnya.

"Kenapa om nggak ikut meeting? Kenapaa om malah kayagitu? Kenapa om nyuruh papah Angel buat gantiin meeting tapi omnya sendiri malah gitu."

"Ini karena kamu sayang, kamu membuat om tidak bisa menahan diri om."

Angel gemetar takut apalagi saat Jungkook meraih pingganya memeluknya posesif dan semakin mendekatkan wajahnya hingga ujung hidungnya bersentuhan dengan ujung hidung milik Angel.

"Om jangan gini, Angel nggak suka sama om. Angel udah punya pacar," bohong Angel berharap Jungkook bisa melepaskannya.

"Pacar?" tanya Jungkook sedikit tidak percaya namun kesal bukan main apalagi saat Angel mengangguk.

"Putuskan pacarmu sekarang juga atau om gauli kamu sekarang juga di sini tanpa ampun dan tidak perduli orang-orang bahkan papahmu mendengar teriakan dan desahanmu sayang."

Angel mendelik kejut, gadis itu refleks mecengkram kemeja Jungkook yang kusut.

"Saya tidak main-main." tekan Jungkook.

"Jangan om, Angel takuuut hiks," gadis itu hanya mampu memangis, hanya dengan memandang mata Jungkook saja nyalinya sudah ciut.

Jungkook menangkup pipi gembil Angel lalu menghapus air matanya.

"Jangan menangis sayang, om tidak akan kasar jika kamu menurut pada om paham?"

Angel mengangguk karena takut membuat Jungkook tersenyum puas.

"Ingat, sekarang kita berpacaran. Belajar mencintai om, dan terbiasa dengan om. Om mencintaimu," bisik Jungkook sebelum melayangkan satu kecupan manis di bibir Angel yang menggoda imannya. Jungkook harus menahan gejolak lumatan karena tidak ingin Angel takut. Mungkin Jungkook harus mencoba cara yang lembut agar gadis kecil pujaannya itu juga tertarik dan mencintainya.

"Ini aneh, aku tidak tahu kenapa aku begitu menginginkan gadis kecil ini sekarang." batin Jungkook


Bersambung

( not ) Om Jungkook ( SUDAH TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang