Angel membuka matanya lebih dulu, gadis itu menoleh ke samping. Kosong, tidak ada siapapun hanya ada sepucuk surat yang tergeletak di bantal.
Angel mencoba bangkit, merasa nyeri pada selakangannya. Pipinya merona merah ketika mengingat hal semalam, saat dirinya menyatu dengan diri Jungkook. Tapi kemana pria itu kini? Mencoba menepis pikiran buruknya, gadis itu memilih meraih secarik kertas yang berada di bantal sebelahnya.
💌 Selamat pagi, maaf saat kamu bangun aku tidak berada di sampingmu, menyambut bangunmu dengan senyuman hangat, membelai pipimu atau menyelinapkan rambut nakal yang menutupi wajah cantikmu. Oppa mencintaimu, bisa tolong ikuti tanda hati ❤ . Aku menungggumu disini, sekarang."
Angel dengan senyum yang belum memudar itu mengangguk saking senangnya. Sepertinya, Angel sudah jatuh sepenuhnya pada sosok Jungkook.
Angel meraih piyama bermotif hellokitty.nya dan memakainya setelahnya mengikuti perintah Jungkook untuk mengikuti tanda ❤ yang Jungkook buat. Tanda ❤ pertama yang Angel temukan ia temukan pada jendela.
Angel membuka jendela kamarnya, yang menghubungkannya dengan taman belakangnya. Ada tanda ❤ lagi di pohon mangga yang papah Yuho tanam, Angel dengan ceria mengambil tanda ❤ lalu kembali mencarinya lagi.
Angel kembali menemukan tanda ❤ di dekat pot bunga, di antara tumpukan bunga-bunga mawar merah yang tak terhingga jumlahnya. Setelah mengambil tanda ❤ Angel bingung, seingatnya bunda Taeyeon memang menanam bunya mawar tapi tidak sebanyak ini dan ini terlihat seperti buket bunga.
"Selamat pagi sayang"
Angel tersentak ketika tangan kokoh melingkar di lehernya, dengan tidak melihatnya. Angel tahu pria yang tengah mendekapnya dari belakang itu Jeon Jungkook. Suaranya sangat familiar di telinga Angel.
"Oppa, aku-"
"Jangan bergerak, aku ingin memelukmu dari belakang," tekan Jungkook membuat Angel mengangguk mengerti.
"Oppa kapan beli bunga sebanya ini? Ini berapa tangkai?" tanya Angel konyol dan polos.
"Tadi subuh. Seribu tangkai bunga mawar," sahut Jungkook.
"Angel boleh balik badan enggak?"
"Kenapa?"
"Angel mau nyium Oppa,"
Jungkook terkekeh dengan wanita kecilnya. Lalu mengangguk.
"Boleh."
Angel langsung berbalik dan berjinjit, Jungkook yang memgerti Angel pendek itupun membungkukkan badannya memudahkan Angel mencium sekilas bibir Jungkook.
"Oppa."
"Hmm?"
"Yang semalam apa tidak apa-apa? Angel takut,"
Jungkook tersenyum lalu menangkup pipi Angel dengan sebelah tangannya.
"Tidak papa, Oppa akan tanggung jawab. Lagipula, lusa kita akan menikah Angel. Maafkan Oppa, apa sakit?" tanya Jungkook.
"Sedikit Oppa," jawab Angel malu.
"Maaf ya aku terlalu bersemangat," ujar Jungkook dengan nada sok sedih.
"Eng..enggak papa Oppa,"
"Sini peluk." tawar Jungkook, yang kemudian di sambut sukacita oleh Angel, dia berhambur memeluk Jungkook begitu erat bagai cinta mati. Jungkook juga tersenyum, tapi senyum yang Jungkook tampilkan itu senyuman puas melihat Angel sudah jatuh penuh ke dalam pelukannya.
****
Daun-daun kering itu jatuh di sebuah pemakaman, Jungkook memungut daun-daunnya. Meletakkan sebukat bunga cantik di sebelah nisan itu.
🔖 - Jeon Taeri 1996 - 2016
🔖 - Jeon Raejung 2014 - 2016"Aku merindukanmu, Taeri. Papah juga merindukanmu Raejung. Maafkan papah tidak bisa menyelamatkan kalian." Jungkook mencengkram batu nisannya, menahan rasa sakit yang mulai menjalar di dadanya yang berakibat sesak bukan main.
"Jung, cepat kita tidak punya waktu lagi. Kita bisa ketahuan," Jimin yang berada di sebelahnya ketar-ketik seperti orang ketakutan.
"Lo nggak bisa lihat! Gue rindu sama anak dan istri gue! Lo nggak pengertian banget sih!" Jungkook menatap nyalang Jimin yang bediri di sebelahnya. Jungkook sendiri tengah berjongkok.
"Iya tahu, tapi lo juga mikir Kook kalau ketahuan gimana? Lo mau ada orang yang tiba-tiba datang ke sini ngenalin muka lo, terus nanya apa hubungan lo sama Kim Taeri! Lo mau hidup lo hancur karena udah ketahuan penipuan publik! Inget, lo direktur muda yang namanya terkenal seantero korea bahkan luar korea."
Jungkook berdiri, apa yang Jimin tuturkan ada benarnya juga. Jungkook pergi lebih dulu, di ikuti Jimin di belakangnya.
Di dalam mobil, Jungkook lebih banyak diam, Jimin yang mengambil alih kemudi sembari menghayati alunan musik yang Jungkook putar, milik IU-Ending Scene.
"Gue kira lo udah bisa move on dari Taeri karena macarin Valery," Jimin buka suara ketika musik itu terputar. Musik kesukaan Jungkook, ketika merindukan mendiang istri dan anaknya.
"Nggak ada yang bisa gantiin posisi Taeri di hari gue, dia cinta pertama gue dan terakhir gue." balas Jungkook, Jimin tertawa renyah.
"Terus lo macarin Valery buat apa? Karena dia cuma mirip mendiang istri lo? Iya?"
Jungkook hanya diam tak menjawab dan lebih hanyut pada alunan musik yang membawanya masuk pada momen-momen manisnya bersama Taeri dan anaknya Raejung.
"Terus, Angel gimana? Beneran bakal lo nikahin buat alat balas dendam lo ke Yunho?" tanys Jimin.
"Tentu."
"Angel kan nggak salah, kenapa harus ikut ke misi balas dendam lo? Yang salah itu kan Yunho?"
"Gue pengin si Yunho bangat itu ngrasain sakitnya gue dengan nyiksa anaknya kelak."
"Hahahaha Lo tinggal pergi aja udah Angel udah sakit tuh. Udah sekarang fokus aja ke Yunho,"
Jungkook melirik sebal ke arah Jimin yang terlihat tak suka jika Jungkook menggunakan Angel sebagai alat balas dendamnya.
"Lo kenapa sih? Jadi nggak dukung gue? Suka Angel lo!" tanya Jungkook.
"Gue cuma kasihan, itu anak kayaknya polos banget."
"Lo nggak kasihan sama gue! Gimana gue kehilangan dua orang tercinta gue gara-gara Yunho! Lo nggak tau gimana sakitnya gue ketika mereka ngambil organ tubuh anak dan istri gue tanpa seizin gue!!! Bahkan saat anak gue koma anak gue belum di nyatakan meninggal tapi Yunho bangsat itu malah ngambil organ anak gue!!!!"
"Cittt"
Jimin menghentikan mobilnya ketika suara Jungkook benar-benar tinggi. Dia menatap ke arah Jungkook yang tengah tersulut emosi.
"Okay.. sorry Jung."
Jungkook menyenderakan kepalanya ke belakang, memejamkan matanya erat.
"Semalam gue liat Raejung, anak gue. Dia kayak sedih banget liat gue rusak Angel Jim."
"Maksud lo? Lo udah--"
"Iya gue ngambil mahkota Angel malam itu, dan anehnya gue liat Raejung. Apa dia marah sama gue? Gue kan cuma---hiksss" Jungkook tak bisa melanjutkan ucapannya, dadanya kembali menyempit ketika harus menceritakan anaknya. Jimin mengerti, dia menepuk bahu Jungkook menenangkannya.
Bersambung

KAMU SEDANG MEMBACA
( not ) Om Jungkook ( SUDAH TAMAT )
Fanfiction"Enggak! Udah deh om! Nggak usah nganggu Angel ngerti! Angel benci om! Om pergi dari kehidupan Angel!!" "DIAM ANGEL!!! Sekali lagi kamu berteriak pada saya! Akan om buat kamu sepenuhnya milik om!!" "Tidak segan-segan saya setubuhi kamu sekarang juga...