Angel masih setia menunggu Jungkook pulang ke rumah, hujan sudah mulai reda tidak selebat tadi sore. Angel mengeratkan jaket tebal yang membalut di tubuhnya. Dia memandangi kaca jendela luar menunggu kehadiran Jungkook, ini pukul 7 malam dan Jungkook belum kembali tidak mungkin lembur karena Jungkook meninggalkan kantor. Kemana dia? Angel merogoh ponselnya membuka aplikasi linenya. Nama Jungkook tentu berada di atas karena ia sematkan, ratusan pesan Angel yang tak pernah di balas oleh Jungkook terlihat begitu miris. Dari chat yang sepele sampai kekhawatiran tak ada satupun yang di balas terakhir di balas saat mereka belum menikah.
Angel menarik membaca pesan-pesannya.
✉️ Oppa di sini hujan? Bawa payung tidak? Aku titipkan payung di lobi ya.
✉️ Oppa aku masak sup iga kesukaanmu
✉️ Oppa aku menonton kartun larva, lucu banget. Kalau sedang suntuk tonton saja Oppa itu bisa membuat Oppa ketawa
✉️ Oppa aku ada di mall? Mau menitip sesuatu? Emm susu pisang kesukaanmu?
✉️ Oppa aku merindukanmu?
✉️ Oppa maafin Angel
✉️ Oppa apa sibuk?
✉️ Oppa dimana? Pulang tidak?
Semua pesannya hanya di baca Jungkook tanpa di balas padahal Jungkook tengah online. Angel, tersenyum pedih menutupi luka batinnya. Jemari bergerak kembali guna mengetik pesan untuk Jungkook.
✉️ Oppa? Tidak pulang? Apa baik-baik saja?"
Tidak ada jawaban meski sudah di baca, Angel tidak kaget itu sudah biasa tapi sekarang perasaannya lain dan beda, semenjak Jungkook berkata akan menikahi Valery. Angel merasa sesakit itu, apa hal ini sudah di rencakan Jungkook? Maksudnya setelah di terbangkan dengan begitu tinggi kemudian di jatuhkan begitu dalam.
"CKLEK"
"Opppa?"
Angel mendadak khawatir melihat kedatangan Jungkook yang tiba-tiba dengan wajah yang pucat. Dia berjalan menghampiri Jungkook.
"Oppa sakit?" Angel berniat meraih lengan Jungkook membantu pria itu untuk duduk, tapi yang di lakukan Jungkook dia mendorong kasar tubuh Angel membuat Angel limbung karena gerakan kasar Jungkook.
"ANAK PEMBUNUH!!" teriak Jungkook penuh amarah terlihat dari gurat lehernya yang jelas.
"Oppa Angel bis---arghhh" Angel memekik kesakitan ketika Jungkook berjongkok di depannya dan mencengkram pipinya keras membuat tubuhnya kaku.
"Oppa sakit"
Angel tidak bohong. Dia memang kesakitan, pasalnya kuku Jungkook yang sedikit ia panjangkan itu menggoreskan luka di dagu Angel membuat mata Angel memerah menahan tangisannnya agar tidak pecah.
"Sakit?! Kamu pikir aku nggak lebih sakit hah!!" bentaknya menggelegar murka sejurus kemudian tangannya terangkat meraih vas bunga yang letaknya ada di meja sebelahnya. Di bantingnya vas bunga tersebut membuat Angel memejamkan matanya karena dentuman keras dari pecahan vas bunganya.
Jungkook mengambil pecahan kaca yang runcing lalu menyayat kulit pipi Angek membuat segaris luka di pipi Angel yang membuat Angel meringis sakit. Perih, bahkan ketika darahnya mulai mengalir.
"Sakit?!! Ini tidak sebanding dengan apa yang di lakukan papahmu itu pasa anak dan istriku!! Menyayat kulitnya mengambil organnya bahkan saat anak dan istriku masih belum di nyatakan meninggal!!!" teriak Jungkook, dia begitu emosional jika harus mengingat kembali masa kelam itu di dorongnya tubuh Angel cukup keras ke samping.
"Kenapa papah sakiti kak Angel?"
"Raejung tidak suka papah jahat. Mamah di surga juga tidak akan mau menemui papah"
KAMU SEDANG MEMBACA
( not ) Om Jungkook ( SUDAH TAMAT )
Fanfic"Enggak! Udah deh om! Nggak usah nganggu Angel ngerti! Angel benci om! Om pergi dari kehidupan Angel!!" "DIAM ANGEL!!! Sekali lagi kamu berteriak pada saya! Akan om buat kamu sepenuhnya milik om!!" "Tidak segan-segan saya setubuhi kamu sekarang juga...