"Val, gimana kalau besok kita ikut demo," ucap Adit teman sekaligus sahabat Nouval. Mereka saat ini sedang berkumpul di warung Mbok Sri, tempat tongkrongan biasa mereka.
Yang diajak ngomong tidak menyahut sama sekali. Ia hanya duduk menatap motor-motor yang terparkir rapi dengan tatapan kosong. Melamun. Itulah hal yang sedang dilakukan Nouval.
Adit yang melihat itu sedikit kesal karena tidak dihiraukan. "Kacang mahal ya harganya," ucapnya berusaha menyindir. Tetapi sia-sia, Nouval tetap tidak menghiraukannya.
"NOUVALLL!" teriak Adit ditelinga Nouval.
"Lo kenapa sih? Teriak-teriak ditelinga gue, lo kira gue budek apa?" tanya Nouval sambil mengusap-usap telinganya.
"Iya, emang lo budek, dari tadi gue ajak ngomong malah diem aja, serasa ngomong sama patung tau nggak!" geram Adit. "Oh, gue tau. Pasti lo masih mikirin mantan lo itu kan. Siapa namanya? Aura negatif itu ya?" tebak Adit.
"Namanya Aura, nggak pakai negatif. Pikiran lo aja tuh yang negatif," ucap Nouval kesal.
Aura Evania. Memang gadis itu yang sedang ada di pikiran Nouval sekarang. Gadis yang bisa membuatnya luluh. Gadis yang dulu sangat dicintainya. Gadis yang selalu ingin dijaganya. Dan gadis yang selalu ingin dibuatnya bahagia. Tetapi tidak dengan sekarang. Cerita yang dulu mereka rangkai hancur begitu saja dalam waktu sekejap.
"Emang lo tadi ngomong apa? tanya Nouval mengalihkan pembicaraan. Ia tidak ingin membahas tentang gadis itu lagi. Gadis yang saat ini sangat ingin ia lupakan.
"Gue cuma mau ngusulin, gimana kalau besok kita ikut demo," ucap Adit mengulang ajakannya tadi.
"Boleh tuh. Lo siapin semuanya, ajak semua anggota The Lion. Besok kita bakalan turun ke lapangan," jawab Nouval menyetujui ajakan Adit. Ia juga saat ini sangat butuh pelampiasan amarahnya.
"Siap, Boss."
***
"Semua sudah kumpul?" tanya Nouval kepada Adit."Udah. Lo yang lagi ditungguin nih. Dia yang nyuruh kumpul, dia yang malah datang telat," gerutu Adit.
"Iya nih, dari tadi kita tinggal nungguin lo, Val," timpal Tatan.
"Sorry." Hanya itu yang keluar dari mulut Nouval. Mereka yang mendengarnya hanya berdecak pelan.
"Singkat amat, bos. Lagi sariawan?" ledek Tatan.
"Lo kayak nggak tau Nouval aja, Tan, dia emang udah kayak gitu dari lahir. Mau lo ngomong sampai mulut lo berbusa pun, paling nggak dipeduliin sama dia," ungkap Adit.
"Ayo berangkat, kok malah ngomongin si Nouval. Kapan kita demo kalau kayak gini," ujar Reno mengingatkan tujuan awal mereka berkumpul.
"Oh iya, ayo deh," ujar Adit cengengesan lalu segera berjalan ke tempat dimana motornya terparkir, diikuti oleh semuanya.
Motor mereka melaju, membelah jalanan Ibukota yang padat.
Nouval sangat tidak fokus mengendarai. Ia menjalankan motornya dengan sangat pelan, sehingga ia ketinggalan jauh dari teman-temannnya yang lain. Hanya Adit yang setia menunggu Nouval, ia tidak tega melihat keadaan sahabatnya sekarang. Hanya gara-gara cewek yang sebenarnya sangat tidak pantas dipikirkan, sahabatnya sampai seperti ini.
Nouval masih mengendarai motor dengan pelan, ingatannya kembali pada kejadian yang membuatnya sangat muak dan mengakhiri hubungannya dengan Aura. Tangan Nouval spontan memegang pegangan gas dengan sangat kencang, rahangnya menegas dibalik helm yang menutupi wajahnya.
Tanpa sadar Nouval melajukan motornya dengan sangat kencang. "VAL, PELANIN MOTOR LO. LO MAU BUNUH DIRI," teriak Adit namun sudah tak terdengar oleh Nouval. Ia masih melajukan motornya di atas rata-rata.
Pada saat yang bersamaan, ada seorang gadis yang menyebrang jalan dengan santainya. "BULAN AWAS!" teriak temannya diseberang jalan.
Ia menoleh ke samping, dilihatnya motor melaju ke arahnya dengan sangat cepat.
"AAAAAAAA!"
***
Halo riders,Ayo merapat para penggemar almet ijo.
Spam next guys,
Biar cepet updatenya❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
NOUVAL (Almet Ijo)
Teen FictionAyo mampir para penggemar almet ijo💚 Nouval. Ketua geng The Lion. Most Wanted SMA Pelita. Dingin dan ditakuti semua orang. _____________________________________ "Kenalin gue Bulan Vera Adeeva, kelas XI IPS 3, umur 16 lebih sembilan bulan, anak ked...