Sudah 1 bulan lamanya y/n dan IU tak sadarkan diri. Mereka semua benar-benar sedih dan frustasi.
Mereka sangat khawatir karena kondisi y/n benar-benar buruk, tubuhnya mulai kurus, wajahnya pucat, dan sesekali y/n akan mengalami kejang yang membuat para abangnya ketakutan. Mereka takut kehilangan y/n.
Sedangkan di sisi lain..
"Di tempat se-indah ini bersama kalian, entah kenapa aku tetep ngerasa nggak bahagia.. aku kangen mereka". Celetuk seorang gadis perempuan yang duduk di antara ke dua orang tuanya, siapa lagi kalau bukan y/n.
"Jadi.. kamu gak bahagia ketemu dan bisa bersama lagi sama mamah dan papah disini?". Tanya papah.
"Nggak gitu pah.. y/n bahagia banget sama kalian, tapi y/n juga sedih gak bisa ngobrol dan bercandaan sama Abang". Jawab y/n.
"Mamah sama papah tau kok, tapi apa kamu yakin untuk kembali dan meninggalkan kita?". Tanya mamah.
"Aku belum sepenuhnya pergi kan mah, aku juga masih punya beberapa tugas yang harus aku selesaikan..". Jawab Y/n.
Saat y/n sedang sibuk memohon, tiba-tiba y/n menangkap sesuatu yang sangat mengejutkan.
Dirinya melihat IU dengan kondisi yang sangat lemah dan juga pucat. Dengan sigap y/n berlari menghampiri IU, begitu juga kedua orang tuanya.
"Kak!! Kak!! Bangun!!".
"Kak! Please jangan begini!!".
"Kak!! Lu gak boleh pergi, bang Juki sama anak lu masih butuh lu!! Please!!".
"Kak!!!!".
Y/n menangis histeris melihat kondisi IU, y/n tak ingin IU pergi. Kedua orang tuanya pun saling tatap sebentar lalu menepuk bahu y/n pelan.
"Dia bisa kembali". Ucap papah, y/n yang mendengar itu menghentikan tangisnya dan menatap kedua orang tuanya lekat.
"T-tapi... Kamu gak akan pernah kembali lagi..". Sambung mamah.
Y/n menatap IU sendu dengan air mata yang terus menetes membasahi pipinya, y/n memejamkan matanya erat.
Memory-memory dirinya bersenda gurau bersama seulgi, Abang, Jaemin, eunwo, kai, Daniel, Lia, dan jaehyun terputar di otaknya.
Moment-moment indah yang mereka lalui kembali terputar layaknya sebuah film, perasaan sedih, bahagia, dan kesal saat bersama orang-orang yang mereka sayangi pun kembali ia rasakan.
"Abang, kalian adalah Abang yang paling spesial yang Tuhan hadirkan untuk y/n... Terimakasih.. kalian berhasil jadi Abang yang baik buat y/n.. maafin y/n ya bang...".
"Lia, seulgi, Daniel, eunwo, kak jaehyun, dan kak Lucas.. kalian sahabat terbaik yang pernah y/n kenal.. makasih karena udah hadir di hidup y/n.. maafin y/n..".
"Jaemin.. kamu satu-satunya lelaki istimewa yang pernah aku temui dan aku kenal.. makasih untuk semua cinta yang kamu berikan.. aku akan selalu sayang kamu, sampai kapanpun...".
"Maafin y/n..".
Y/n mengucapkan itu semua dalam hatinya, bibirnya sama sekali tak bisa mengeluarkan kata-kata perpisahan tersebut.
Y/n menghapus air matanya dan menatap kedua orang tuanya lekat.
"Mamah.. papah.. tolong bantu y/n untuk selamatkan kak IU, tanggung jawab dan tugas di dunia, lebih besar dan lebih penting kak IU daripada y/n..". Ucap y/n dengan tegas.
Kedua orang tua y/n tentu sangat terkejut, bagaimana bisa y/n mengorbankan jiwanya untuk orang lain?.
Namun mereka berdua hanya bisa pasrah dan menuruti ucapan y/n, mereka tau, kalau hidup orang yang y/n selamatkan, sangat berarti untuknya dan untuk orang tersayangnya.
IU menangis karena rasa sakit yang ia rasakan, sedangkan y/n menangis karena akan berpisah dengan orang tersayangnya dan juga rasa lemah karena energi jiwa nya tersalurkan ke IU.
"Kak, tolong jaga mereka baik-baik, sampaiin ke mereka kalau y/n bahagia dan mereka gak perlu sedih apalagi menyalahkan diri mereka".
"Tolong sampaikan ucapan terimakasih juga untuk mereka ya kak..".
"Y-y/n? Ng-nggak!! Y-y/n!!! Arghhh...".
IU menjerit dengan sangat lantang dan sedetik kemudian, IU menghilang dari balik cahaya yang menyilaukan mata begitu juga y/n yang ambruk tak sadarkan diri.
Y/n tersenyum di sisa-sisa kesadarannya, y/n bersyukur karena IU berhasil kembali, dan y/n senang karena setidaknya salah satu dari mereka ada yang selamat.
Hingga akhirnya, semuanya menjadi gelap.. rasa sakit, lemah, tak berdaya, semua itu menjalar ke seluruh tubuh y/n.
"Terimakasih.. semuanya..".
TIT.. TIT... TIT.. TIIIIIIIIIIIIIIIITT........
"Y/N!!!!!".
Heyooo gaiseuuuu..
Welcome back to my story'..
Kaya y*t*ub*r banget ye kan wkwkw..
Oke gaiseuu, maap kan author yang udah jarang banget nge update cerita ini..
Author lagi buntung ide banget... Mana nugas makin numpuk lagi hadeuh..
Tapi tenang... Hari ini aku udah update.
Yaa segini dulu aja ceritanya, besok" aku usahakan buat double up, maaf udh bikin nunggu lama.. aku gak bermaksud begitu:(
Okee silahkan nikmati ceritanya.. maafkan author yaa:(
Y/n nya udah pergi:(
Tolong di ikhlaskan..
Maaf kalau terkesan garing..
Oke see you gais
And
Happy reading!!!!
-author canss *gk deng
Caca imnida💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Adek Abang~BTS 3
Fanfic[DIMOHON UNTUK MEMBACA S1 DAN S2 TERLEBIH DAHULU SUPAYA MEMAHAMI ALURNYA] hidup memang bagaikan roda, tak selamanya kita akan di atas terus, terkadang kita di bawah, terkadang kita di tengah, dan terkadang kita di atas. dan seperti itulah gambaran...