Sore harinya mereka memutuskan untuk pergi ke sebuah tempat wisata karena permintaan si anak kembar Johan dan Jehan.
Setelah selesai bersiap, mereka pun langsung masuk ke dalam mobil. Disini mereka membawa 2 mobil.
Mobil pertama di isi oleh y/n, Jhope, Taehyung, Jimin, Namjoon, Jeje, Rena, Dylan, Jena, Wendy, Joy, IU, Jinhwan.
Dan sisanya berada di mobil dua. Di mobil satu yang menyetir adalah Namjoon, di sampingnya ada Jhope, di belakangnya ada Y/n, Dylan, Taehyung, dan Jimin.
Lalu di sisanya duduk di barisan belakangnya lagi, jadi bentuk nya seperti mini bus, dan di belakang tempat duduk y/n terdapat sebuah penutup, jadi yang di belakang tak bisa melihat pemandangan yang ada di depan.
Dan di mobil dua, yang menyetir adalah Jin. Mereka pun mulai tancap gas menuju ke Transmart.
Selama di perjalanan, y/n sibuk bernyanyi seperti dahulu, bahkan mereka juga saling bercandaan, sedangkan Jhope justru malah tertidur.
"Tuh orang duduk di depan bukannya nemenin bang Namjoon malah tidur, bapaknya sapa sih?". Cibir y/n.
"Ya lu suruh di depan ogah". Sahut Taehyung.
"Kapan lu bilang?". Tanya y/n.
"Ada tadi, dalem hati". Jawab Taehyung. Sontak mereka semua langsung ngelus dada, kecuali jhope.
Ya pan lagi tidur.
"Bodo akh Tae, makin tua makin gak beres otak lu". Ucap Jimin pasrah sekaligus kesel.
Tak lama kemudian, mereka mendengar suara seperti "Bret", namun mereka menghiraukannya.
"Apaan tuh? Akh bodo paling celana bang Namjoon robek". Batin Jimin.
"Apaan nih? Akh paling ini mobil kegesrek tas". Batin y/n.
"Bun, bunda nyium sesuatu gak?". Bisik Dylan. Y/n pun mengendus kecil dan mulai mencium aroma tak sedap.
"Iya ih.. bang lu kentut ya?". Tanya y/n ke para abangnya.
"Baru mau nanya gitu.. kagak elahh gue gak ngentut". Jawab Namjoon.
"Gw juga gak ngentut, gw kira gw doang tadi yang bau". Sahut Jimin. Taehyung dan Dylan juga menggelengkan kepalanya.
Satu detik kemudian mereka tertawa terbahak-bahak dan sesekali mengumpat.
"Jorok banget anjir!!". Jimin.
"Bau bangke anjrit". Namjoon.
"Ihh parah banget, lagi tidur lu kentut bang.. bau begoo!!". Y/n.
"Untung kagak ada anak bini nya, coba kalau ada, gak di anggep udah". Taehyung.
"Ini ntar cukup kita aja yang tau, jhope dan yang lainnya jangan di kasih tau, kesian.. malu tujuh turunan nanti". Namjoon.
Setelah kejadian kentut tersebut, 7 menit kemudian mereka pun sampai di Transmart. Setelah parkir mereka semua turun dari mobil.
Y/n sedang sibuk menata tas nya karena tadi sempat mengeluarkan semua isinya untuk mencari hp.
Dylan pun menghampiri Jaemin yang sedang menggandeng Jaera.
"Gimana tadi di mobil, seru?". Tanya Jaemin.
"Seru yah.. tapi tadi papah jhope kentut, terus bunda bilang 'ihh parah banget, lagi tidur lu kentut bang.. bau bego' gitu". Jawab Dylan dengan bisikan supaya yang lain tidak dengar.
Jaemin terkejut ketika Dylan membisikkan kata-kata yang di ucap oleh y/n, Jaemin langsung kesal karena y/n masuk suka bicara kasar, bahkan di depan sang anak.
"Terus sekarang bunda di mana?". Tanya Jaemin.
"Di mobil yah, masih cari hp". Jawab Dylan.
"Ohh yaudah, kamu mau bareng ayah atau bunda?". Tanya Jaemin.
"Bareng ayah aja". Jawab Dylan.
Kini merekapun masuk kedalam Transmart dan langsung menuju ke tempat bermain anak yang ada di lantai paling atas.
Sampainya di sana mereka langsung berbagi tugas untuk mengawasi para anak-anak.
Namjoon bertugas mengawasi Jaejoong dan Jaera, Jin mengawasi Jehan dan Johan, Yoongi mengawasi Jinhwan dan Taera, Jhope mengawasi Hena, Jimin mengawasi Yena, Taehyung mengawasi Jena, dan Jungkook mengawasi Chanyeol.
Jaemin dan Dylan pergi sendiri menuju ke tempat lain entah kemana, sedangkan para ibu duduk santai di sebuah caffee sambil ikut mengawasi yang lain.
"Itu kalau Hena minta naik roller coaster, bay bay sudah bang Jhope". Celetuk Yoona.
"Mantavv". Sahut Nana lalu tertawa.
"Laki lu anjir". Cibir Joy.
"Yang bilang laki lu siapa?". Sahut Nana.
"Nggak ada sih". Joy.
"Dongo nih, ya lu lah...". Rena.
"Hah?". Wendy, Joy, Yoona.
"Kan kak Nana nanya, yang bilang laki lu siapa?". Y/n.
"Ya jawabannya Joy, kan tadi Joy yang bilang laki lu anjir.. gituu". Jelas IU.
Mereka masih tak paham juga, akhirnya y/n pun mengganti topik pembicaraan.
Setelah di rasa cukup lama mereka hanya duduk dan mengobrol, timbullah rasa bosan.
Mereka pun memutuskan untuk pergi ke lantai bawah untuk melihat-lihat pakaian, sepatu, dan lain-lain.
Y/n pergi bersama IU untuk melihat pakaian, sebenarnya ada beberapa pakaian yang menarik, namun dompet y/n ada di tas, dan tas nya di bawa oleh Jaemin.
Setelah IU selesai membayar, mereka pun beralih menuju ke toko pakaian pria.
"Y/n gak beli?". Tanya IU.
"Hah? Enggak kak, dompet ketinggalan di Jaemin". Jawab y/n.
"Yaudah bilangg sini mau beli yang mana, pakai uang aku dulu". Ucap IU.
"Yailah kak segala di pinjemin, bayarin kek... Ehh enggak enggak bercanda, makasih ya hehe". Sahut y/n. IU terkekeh mendengarnya.
Y/n hanya membeli satu kaos oblong berwarna hitam untuk Dylan karena hanya itu yang menarik hati y/n.
Setelah selesai, mereka berdua memutuskan untuk kembali ke lantai atas, dan ternyata Jaemin dan Dylan sudah kembali.
"Dari mana aja?". Tanya y/n ke Dylan.
"Muter aja di toko buku". Jawab Dylan.
"Ini di bawa, punya kamu". Ucap y/n lagi.
"Oh iya Jaem.. dompet aku". Ucap y/n beralih ke Jaemin. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Jaemin langsung memberikan dompet y/n.
Y/n pun mengganti uang IU. Setelah itu mereka hanya mengobrol biasa.
"Oh iya kak, aku baru ngeh Jena sekarang, kemarin-kemarin ke mana aja?". Tanya y/n.
"Yang waktu kamu Dateng itu dia di studio latihan, dia kan ikut teather.. terus setelahnya dia cuma di kamar, males keluar-keluar dia". Jawab IU, y/n hanya berohria.
Y/n sama sekali tak merasakan perubahan Jaemin yang kesal dengannya karena masih berkata kasar bahkan di depan sang anak.
Jaemin hanya bisa mendengus kesal karena ketidak peka an nya seorang Park y/n.
HIYAKKK GAISEUUU
AKU UP LAGI DONGG
Sesuai permintaan kalian.. hari ini aku akan double up:)
Semoga kalian suka dan terhibur...
See you gais and happy reading...
KAMU SEDANG MEMBACA
Adek Abang~BTS 3
Fanfic[DIMOHON UNTUK MEMBACA S1 DAN S2 TERLEBIH DAHULU SUPAYA MEMAHAMI ALURNYA] hidup memang bagaikan roda, tak selamanya kita akan di atas terus, terkadang kita di bawah, terkadang kita di tengah, dan terkadang kita di atas. dan seperti itulah gambaran...